章 68: Pertemuan 'Seolah Takdir'
"Assalamualaikum Bu" , ucap Kirana yang sedang menjawab telpon nya.
"kau sibuk hari ini?" tanya ibu nya dari sebrang telpon.
"tidak juga, ada apa Bu?"
"kau bisa keluar untuk makan siang bersama ibu dan Raka?"
"Farhan?" tanya Kirana
"ibu tau, dia tak akan ikut"
"baik lah, Restoran mana Bu?"
"D'Liquid Resto"
"okee, Bu sampai jumpa" "assalamualaikum"
"waalaikum Salaam" jawab Ibu nya dan telpon pun terputus.
Kirana berpikir , kenapa tiba tiba ibu nya mengajak nya makan siang, tapi sudah lama juga rasanya dia tidak pergi makan siang bersama Raka.
Kirana meraih telpon kantor nya dan menelpon Lidya, memintanya masuk kedalam kedalam ruangannya.
"iya , mba ada apa?" tanya Lidya begitu masuk kedalam ruangan Kirana.
"aku akan keluar makan siang bersama ibu ku, apa kau mau ikut?" tawar Kirana.
"tidak usah mba, mba nikmati saja makan siang nya" sahut Lidya Ringan.
"Hmm, baik lah, aku keluar dulu kalau begitu" ucap Kirana. "hati hati mba" sahut Lidya, dan Kirana hanya melempar sebuah senyum untuk Lidya.
"banyak cinta yang datang untuk nya, tapi kenapa seolah dia sangat membenci itu semua" ucap Lidya yang menatap sendu Kirana ,dan mengingat tadi pagi atasannya itu menangis.
~~~~~~`~~~~~~
"Pak Kita ke D'Liquid Resto" ucap Deska seorang wanita berusia 27 tahun yang yang sedang bersama Raihan didalam mobil ke supir pribadi Raihan. Deska adalah sekretaris pribadi Raihan yang sudah bekerja dengan Raihan 2 tahun ini dan selalu mengikuti Raihan kemanapun.
Raihan menatap tajam keluar jendela matanya menelusuri setiap jalan kota Surabaya, ntah apa yang ada pikiran nya. "sudah berapa lama anda tak kembali ke kota ini pak?" tanya Deska ke atasannya itu dari kursi penumpang depan , pasalnya dia melihat Raihan bahkan tak berkedip menatap ke arah jalanan. "5 tahun 4 bulan" ucap Raihan seperti biasa datar dan dingin. "wahhh, anda benar benar sangat teliti pak," ucap Deska. Raihan tak akan pernah lupa terkhir kali dia ke Surabaya untuk menemui perempuan yang sangat dia cintai , dan itu saat paling bahagia baginya, seakan dia dipercaya untuk menjadi seorang laki-laki yang bertanggung jawab, namun harapan itu dihancurkan. Pikiran Raihan kembali ke masa lalu di mana dirinya dan wanita yang dia cintai mengabiskan waktu bersama di kota ini dan di hari dimana wanita itu menelpon nya, dan seolah memberitahu kan bahwa hubungan mereka berakhir begitu saja, tanpa sadar Raihan mengepal kan tangan nya dan wajah nya berubah semakin gelap dan dingin.
'zzzzzzzzsssssssttttttttt' 'bugh' supir Raihan menginjak rem secara dadakan. Sontak Raihan dan Deska kaget. Dan menyadar kan Raihan dari pikirannya. "anda tidak apa-apa pak Raihan?" tanya Deska langsung, "ada apa kenapa kamu seceroboh ini?" ucap Raihan dengan nada tinggi. "maaf pak ada anak kecil yang berlari tiba tiba ke depan mobil." jelas sang supir, Raihan melihat kedepan mobil nya ada seorang ibu yang tengah berjongkok memegang seorang anak kecil. Raihan pun buru buru keluar.
"maaf Bu, apa anak ini tidak apa-apa" ucap Raihan sopan. "saya rasa cucu saya hanya keget saja" ucap ibu yang mengenakan Jilbab hitam tersebut setelah memastikan keadaan cucunya tidak ada yang terluka.
"Kau tidak apa2 nak?" kini Raihan beralih ke anak laki2 berusia 5 tahun tersebut yang masih mengenakan baju TK nya.
週次パワーステータス
-- 推薦
ランキング 
-- 推薦
チケット