A Li ternyata juga bisa menyerap Xuan Qi untuk berkultivasi, hal itu membuat Ye Chen jadi bertanya-tanya. "A Li, sebenarnya apa saja kemampuanmu? Apa kamu juga bisa bertarung?"
Ye Chen benar-benar tidak dapat membayangkan bagaimana cara A Li bertarung. Bagaimana bila rubah kecil itu bertemu dengan siluman tingkat satu atau dua? Kekuatannya tidak akan mungkin dapat menandingi mereka.
A Li kemudian berteriak dan melompat ke depan Ye Chen.
Hal itu membuat Ye Chen merasa bahwa ada yang tidak beres sedang terjadi. Dan benar saja, karena pemandangan di depannya kini tiba-tiba berubah. Ada beberapa siluman bertubuh besar yang tiba-tiba muncul. Ada dua siluman yakni, ular piton raksasa dan pterosaurus yang terlihat sedang mengawasi Ye Chen.
Ye Chen merasa rohnya sedikit bergerak saat ia ingin menggunakan kekuatan rohnya dan menatap fokus ke depan. Namun tiba-tiba beberapa sosok siluman tersebut menghilang dan hanya menyisakan A Li yang sedang berdiri di hadapannya.
Ye Chen yang terkejut pun berkata, "Apa kamu bisa menciptakan ilusi?"
A Li hanya menjilat-jilat cakarnya seperti sedang menyombongkan kemampuannya.
Ye Chen benar-benar tak menyangka bahwa A Li ternyata dapat menciptakan ilusi yang cukup hebat. Bahkan seorang kultivator perlu menggerakkan rohnya untuk melawan ilusi itu. Para kultivator biasa pada umumnya tidak memiliki roh. Mereka hanya dapat bergantung pada kemauan hati untuk melawan ilusi tersebut. Entah teknik ilusi A Li ini akan berhasil digunakan untuk melawan kultivator tingkat berapa. Namun apabila ilusi tersebut dapat mengelabui lawan selama beberapa detik saat berperang, maka itu pasti sudah cukup untuk memenangkan peperangan.
Kemampuan A Li tersebut membuat Ye Chen menjadi sangat antusias. "A Li, kemampuan apa lagi yang kamu punya?"
A Li memegang kepalanya seolah sedang berpikir, lalu ia berdiri dan tubuhnya menghilang dalam sekejap.
Dia dapat menghilang? Pikir Ye Chen. Ia kemudian menggunakan Xuan Qi-nya untuk merasakan keberadaan A Li, tetapi tidak berhasil karena Ye Chen sama sekali tidak dapat merasakan keberadaan A Li. Ye Chen baru dapat menemukan A Li ketika ia menggunakan kekuatan rohnya.
Hal itu membuatnya menyimpulkan bahwa hanya kekuatan roh yang dapat melawan teknik ilusi dan teknik menghilang milik A Li!
Ye Chen pun menyimpan kembali kekuatan rohnya saat A Li muncul kembali.
"Teknik ilusi dan teknik menghilangkan diri. Kamu hebat sekali, A Li." Ujar Ye Chen kagum terhadap dua kemampuan yang dimiliki oleh rubah putih itu.
Ucapan Ye Chen membuat A Li menaikan satu sudut bibirnya, seakan sedang memberitahu bahwa kemampuannya yang tadi bukanlah apa-apa. Setelah itu A Li tiba-tiba membuka mulut dan menyembur. Dan dalam seketika seluruh halaman rumah menjadi tertutup oleh kabut putih. Ye Chen tidak dapat melihat tubuhnya sendiri, bahkan juga tidak dapat melihat tangannya sendiri. Ye Chen baru bisa melihat sekelilingnya ketika ia menggerakkan kekuatan rohnya.
Setelah beberapa saat, A Li pun kembali membuka mulut untuk menghisap kembali seluruh kabut putih itu ke dalam perutnya.
Ye Chen kemudian menggenggam kaki depan A Li dan menggendongnya.
"A Li, aku jadi semakin ingin tahu dari mana kamu berasal." Ujar Ye Chen seraya menatap mata jernih A Li. "Kamu memiliki kemampuan layaknya manusia, sayangnya kamu tidak bisa berbicara." Ye Chen kemudian teringat saat ia sedang berkultivasi dan menggunakan teknik eksorsisme, ia tiba-tiba merasakan sinar merah dari dalam pegunungan Lianyun. Apa mungkin A Li yang waktu itu muncul secara tiba-tiba karena A Li mengejar roh Ye Chen.
Ye Chen berpikir sejenak lalu berkata, "Tidak peduli darimana kau berasal, kamu harus ikut denganku. Kamu tidak perlu takut karena aku pasti akan melindungimu."
Kata-kata Ye Chen membuat kedua mata A Li bersinar saat menatap pemuda itu.
Ye Chen yakin bahwa A Li memiliki kemampuan lain selain teknik ilusi, menghilangkan diri, dan semburan kabut. Ia yakin bahwa rubah itu pasti memiliki kemampuan lain yang masih dirahasiakan.
Setelah mengetahui tentang tiga kemampuan yang dimiliki oleh A Li, Ye Chen jadi berpikir lalu tertawa aneh. Ia ingin para pemuda klan Ye yang lain juga mengetahui tentang hal ini.
Tawa aneh Ye Chen membuat A Li terkejut dan ketakutan. Ia kemudian masuk ke dalam kamar untuk sembunyi.
Semenjak saat itu, setiap kali Ye Chen sedang berkultivasi, A Li akan berbaring di samping Ye Chen untuk ikut berkultivasi dan menyerap Xuan Qi yang tidak dapat diserap oleh Ye Chen.
Entah kapan ekor keempat A Li dapat tumbuh dengan sempurna.
Sepuluh hari kemudian, Ye Chen sudah berhasil mengkultivasi bagian pertama dari jurus misteri es. Hal itu berarti Ye Chen sudah berhasil mengkultivasi tiga jurus bagian pertama dari total sembilan jurus. Sayangnya, tidak ada teknik olah tubuh yang sesuai dengan jurus spirit angin dan jurus misteri es. Kalau ada, Ye Chen juga ingin mempelajarinya.
Ye Chen kemudian bersila untuk mempelajari kembali ketiga jurus tersebut secara bergantian. Awalnya ia mengeluarkan jurus misteri es, lalu tiba-tiba menggantinya dengan jurus spirit angin, kemudian menggantinya lagi dengan jurus kaisar guntur.
Karena ketiga jurus kultivasi ini saling mendukung satu sama lain, maka tiga jurus tersebut dapat digunakan secara bergantian.
Di dunia ini hanya ada satu jenis Xuan Qi, tetapi para kultivator dapat menggunakan berbagai macam teknik kultivasi untuk membentuk berbagai macam elemen Xuan Qi. Ada beberapa kultivator yang hanya dapat mengkultivasi satu jenis elemen saja, misalnya guntur, api, es, dan elemen lainnya. Tetapi ada juga yang terdiri dari berbagai macam elemen yang bercampur menjadi satu Xuan Qi, dan hal itu termasuk sangat jarang karena dapat mengubah elemen Xuan Qi-nya sewaktu-waktu.
A Li yang sedang tertidur tiba-tiba terbangun. Matanya terbelalak dan menatap Ye Chen sambil bertanya-tanya. Xuan Qi yang keluar dari tubuh Ye Chen terkadang terasa dingin seperti es, terkadang juga seperti angin yang bertiup, tapi kemudian terasa seperti guntur yang menyambar dengan keras. Ketiga Xuan Qi tersebut terus silih-berganti, dan kesaktiannya melebihi seluruh teknik kultivasi yang ada di dunia.
Setelah memantapkan ketiga teknik kultivasi tersebut, Ye Chen kemudian kembali mengkultivasi teknik keempat yakni, jurus spirit petir.
Elemen emas, kayu, air, api, dan tanah saling menguatkan. Sedangkan es, angin, guntur, petir ini saling membantu. Ye Chen sendiri juga tidak tahu apakah setelah berhasil mengkultivasi jurus elemen es, angin, guntur, dan petir ia akan mendapatkan kemampuan spesial atau tidak.
Meskipun telah berhasil mengkultivasi beberapa jurus tersebut, Xuan Qi-nya menjadi lebih terkondensasi, dan kekuatannya juga meningkat meski tingkat Xuan Qi Ye Chen tidak menerobos ke tingkat selanjutnya dan hanya berhenti di tingkat enam.
Jurus sembilan bintang memiliki kesaktian yang sangat luar biasa. Meskipun hanya mencapai tingkat enam, tetapi kualitas Xuan Qi Ye Chen malah melebihi batas tingkat tersebut. Bahkan Ye Chen sendiri tidak tahu apakah kekuatannya sekarang sudah menandingi kekuatan Yun Yifei atau belum.
Ye Chen pergi ke tempat Ye Moyuan untuk mengambil biji guntur yang sudah selesai dibuat. Ia kemudian mengisi biji guntur itu dengan mesiu hitam, dan sekarang biji guntur itu telah siap untuk digunakan walaupun ia tidak tahu seberapa besar kekuatan biji guntur tersebut. Proses pembuatan biji guntur ini terlalu rumit bagi pengrajin besi di seluruh dunia, karena itulah Ye Moyuan baru berhasil membuat dua biji saja.
Akhir-akhir ini tidak ada hal besar yang terjadi dalam benteng klan Ye, dan sebagian besar anggota klan terus berkultivasi dengan giat setiap harinya.
Masih ada setengah bulan lagi sebelum pertandingan kungfu benteng delapan belas awan, dan tak ada seorang pun yang dapat menduga apa yang akan terjadi saat itu. Ye Cangxuan, Ye Zhantian dan yang lain masih mengurung diri di dalam rumah ketua klan. Mereka jarang sekali keluar rumah. Bahkan gerbang utama benteng ditutup dan hal itu membuat benteng klan Ye seolah menutup diri dari dunia luar.
Ye Chen merasa bahwa klannya sedang tertekan. "Pertandingan kungfu benteng delapan belas awan sudah dekat. Aku tidak boleh mempermalukan klan Ye!"
Gelap malam perlahan menyelimuti benteng klan Ye. Kesunyian mulai memasuki benteng klan Ye, dan yang terdengar hanya raungan para makhluk dari di dalam pegunungan Lianyun.
Ye Chen masih duduk bersila di atas kasurnya. Selain menggunakan Xuan Qi yang ada di dalam tubuhnya, kultivasi rohnya juga mengalami kemajuan. Hal itu membuat lingkup eksplorasinya bertambah dari satu mil menjadi dua mil. Sementara itu, A Li yang berada di samping Ye Chen nampak sedang memfokuskan diri dan tidak bergerak sama sekali.
Waktu semakin berlalu dan terdengar raungan amarah dari dalam gunung. Entah makhluk apa itu, tapi suara ini terdengar sangat normal bagi benteng klan Ye yang berada di kaki gunung Lianyun.
Ketika raungan itu terdengar, A Li seperti merasakan sesuatu. Matanya tiba-tiba terbuka dan segera berlari secepat kilat ke arah pintu.
"A Li!" Teriak Ye Chen yang berusaha memanggil A Li, tapi A Li sudah terlanjur pergi keluar.
Sebenarnya apa yang terjadi? Jangan-jangan A Li pergi masuk ke dalam pegunungan Lianyun lagi?