アプリをダウンロード
11.9% Istri Kecil CEO Tampan & Dingin / Chapter 10: Bab 10

章 10: Bab 10

"Yes.. Akhirnya aku terbebas dari om om ini juga, semoga saja itu Daniar." kata Dinda dalam hati yang masih berpura-pura tidur.

"Oke baiklah, masuk.." pinta tuan Arjun Saputra memberikan izin pada seseorang yang berada di balik pintu untuk masuk kedalam paviliun milik istrinya (Dinda).

"B-baik tuan.." kata Daniar patuh.

"Syukur lah ternyata itu benar-benar kamu Daniar." kata Dinda yang masih berpura-pura tidur.

"Ya sudah saya titip istri saya ya, saya akan kembali ke paviliun ku oh ya satu lagi nanti kalau sudah bangun tolong suruh cepat kamu antar dia ke ruang makan untuk sarapan bersama." kata tuan Arjun Saputra yang berpesan pada Daniar.

"Baik tuan.." kata Daniar patuh lagi.

"Oke baiklah.."

"Apakah si om sudah pergi?" tanya Dinda dalam hati yang masih berpura-pura tidur.

"Dinda sudah bangun jangan pura-pura lagi tidurnya, tuan Arjun Saputra sudah pergi tuh.." kata Daniar yang menyadari bahwa Dinda hanya pura-pura tidur saja.

"Huh.. Terimakasih Daniar kau memang penyelamat ku dari si om om itu." kata Dinda yang baru saja bangun dari tidurnya yang pura-pura itu.

"Ya sekarang kamu mandi dan siap-siap gih.."

"Siap-siap memangnya kita mau kemana?" tanya Dinda.

"Loh kamu bagaimana sih, kamu juga sebenarnya tadi dengar tidak sih tuan Arjun Saputra bilang apa padaku?" tanya Daniar juga.

"Enggak, loh menangnya si om om itu bilang apa padamu Daniar?" tanya Dinda lagi.

"Tuan Arjun Saputra itu menyuruhku untuk membawa kamu ke ruang makan untuk sarapan bersama, ingat ibu mertuamu masih ada di sini Dinda." jawab Daniar.

"Oh iya aku lupa, baiklah kalau begitu aku mau mandi habis itu siap-siap ya." kata Dinda.

"Ya.." sambung Daniar.

Sementara itu di paviliun utama tempat keluarga kediaman tuan Saputra berkumpul Nike masih menaruh dendam pada Dinda, Nurul pun juga sama begitu karena mereka iri pada Dinda yang bisa dekat dengan tuan Arjun Saputra juga bisa menarik perhatiannya tuan Arjun Saputra.

Lalu akhirnya keduanya mempunyai niat yaitu mengunci Dinda di gudang untuk memberikan Dinda pelajaran.

"Aku gak terima kenapa harus Dinda sih yang bisa dekat dengan tuan Arjun Saputra juga bisa menarik perhatian tuan Arjun Saputra, aku harus beri Dinda pelajaran tapi apa ya?" Nike bertanya-tanya.

"Bagaimana kalau kita kunci dia di gudang saja mbak, setelah tuan Arjun Saputra, ibu mertua dan adik ipar tidak ada di sini?" tanya Nurul juga memberikan ide pada Nike.

"Ide bagus itu Nurul ya sudah kalau begitu kita tunggu mereka berangkat ke perusahaan saja." jawab Nike.

"Oke mbak.." seru Nurul.

"Loh Dinda mana jun?" tanya Nyonya Clarissa.

"Iya mas, kakak ipar mana?" tanya David.

"Permisi, maaf telat." kata Dinda yang baru saja tiba di ruang makan.

"Kebiasaan.." keluh Nike.

"Disiplin dong.." keluh Nurul juga.

"Sudah, sudah, sudah jangan ribut ingat ini adalah meja makan, ya sudah Dinda ayo sini kamu sayang gak apa-apa kok telat, oh ya Nike, Nurul.." kata Nyonya Clarissa.

"Iya ibu.." sambung Nike dan Nurul bersamaan.

"Kalian berdua ini kan adalah istri senior di sini ya kamu kasih tau Dinda baik-baik dong jangan seperti tadi."

"Baik ibu.."

"Hem.. Dinda, lihat saja sebentar lagi kamu akan menerima akibatnya." kata Nike dalam hati.

"Lihat saja nanti setelah semuanya pergi." kata Nurul dalam hati.

"Ya sudah sekarang kita sarapan karena Dinda kan sudah ada di sini." pinta Nyonya Clarissa.

"Baik bu.." seru semua yang ada di meja makan.

Beberapa Menit Kemudian..

"Ibu, adik ipar kalian dan juga suami kalian sudah selesai, ibu berangkat ke perusahaan ya, ingat kalian yang akur ya." Nyonya Clarissa memberi pesan pada ke empat menantunya.

"Iya bu.." kata Nike, Nurul, Nurma dan Dinda patuh.

"Oke, kami berangkat sekarang ingat ya kakak ipar pesan ibu mertua kalian berdua." kata David.

"Iya.." seru Nike, Nurul, Nurma dan Dinda bersamaan.

"Akhirnya mereka pergi juga." kata Nike dalam hati yang memberi isyarat pada Nurul.

"Oke mbak.." kata Nurul dalam hati yang mengerti isyarat dari Nike.

"Oh ya Nurma kamu gak ke paviliun kamu?" tanya Nurul.

"Ini baru mau ke paviliun ku." jawab Nurma.

"Hai Dinda kamu mau kemana?" tanya Nike.

"Mau pergilah biasa jalan-jalan kenapa memangnya harus gitu saya izin ke kamu, kan kita punya kegiatan masing-masing." jawab Dinda.

"Kamu.."

"Huh.. Sabar Nike sabar.. Sebentar lagi kamu akan memberi bocil ini pelajaran agar dia kapok dan tidak menentang keinginan kamu lagi." kata Nike dalam hati.

"Sudah ah bye.." kata Dinda yang pergi bersama dengan Nurma.

Sementara itu di gudang kediaman tuan Arjun Saputra, Nike dan Nurul bersama dengan pelayannya sedang berusaha mencopot lampu yang ada di gudang.

Dan salah satu pelayan di kediaman tuan Arjun Saputra tau kalau Dinda sangat takut dengan gelap.

"Kamu yakin dia itu takut gelap Ester?" tanya Nike.

"Iya nyonya Nike, saya waktu itu pernah melihat nyonya Dinda lari ketakutan dan menggerutu karena takut gelap di kediaman ini dan juga suara petir di malam hari." jawab Ester.

"Oke bagus, bagus Ester thanks infonya sekarang sudah selesai belum copot lampunya?"

"Sudah nyonya Nike."

"Sekarang tugas kamu Nurul." pinta Nike.

"Oke siap mbak Nike.." kata Nurul patuh.

Nurul mencari keberadaan Dinda dan membawanya pada Nike ke depan gudang di kediaman tuan Arjun Saputra.

"Duh kemana sih si Dinda, itu bukannya Daniar pelayanan pribadi Dinda, ku tanya dia saja deh.." kata Nurul saat melihat melihat Daniar.

"Eh tunggu, pelayan.." Nurul memanggil Daniar.

"Iya nyonya Nurul, ada apa?" tanya Daniar.

"Saya mau tanya nyonya kamu, Dinda dimana dia?" tanya Nurul juga.

"Di taman nyonya Nurul." jawab Daniar.

"Oh gitu, bawa aku kesana." pinta Nurul.

"Baik nyonya Nurul, silakan." kata Daniar patuh.

Nurul bertemu dengan Dinda dan mengajaknya menemui Nike. Sesampainya di gudang Nike segera mendorong Dinda ke dalam gudang dan mengunci pintunya, Daniar yang melihat nyonya kecilnya (Dinda) dikurung di gudang akhirnya memohon pada Nike dan Nurul agar mereka mau membukakan pintu gudangnya itu, namun mereka menolaknya.

Tak beberapa kemudian tuan Arjun Saputra datang ke kediaman untuk mengambil beberapa berkas yang tertinggal di kediamannya. Daniar yang mengetahui kepulangan tuan Arjun Saputra segera melaporkannya pada tuan Arjun Saputra bahwa Dinda dikurung oleh Nike dan Nurul di gudang.

Tuan Arjun Saputra yang mendapatkan laporan dari Daniar merasa marah, tuan Arjun Saputra akhirnya datang ke paviliun utama dimana Nike dan Nurul berada sekarang untuk meminta kunci gudangnya.

"Akhirnya datang juga, Ester.." kata Nike.

"Iya nyonya.." sambung Ester.

"Mana tali dan lakban nya." pinta Nike.

"Ini nyonya.." kata Ester memberikan tapi dan lakban yang Nike minta.

"Kalian mau apa?" tanya Dinda.

"Diam kamu, Ester pegang dia dan kamu Nurul bantu aku mengikat dia dan melakban mulutnya itu biar gak berisik." pinta Nike lagi.

"Baik mbak.." kata Nurul patuh.

"Baik nyonya.." kata Ester patuh.

"Lepaskan.. Lepaskan aku, em.. Hem.." Dinda diikat dan mulutnya di lakban dan dimasukkan ke dalam gudang.

"Dinda dikurung oleh nyonya Nike dan nyonya Nurul di gudang, aku harus menolongnya segera." kata Daniar yang melihat Dinda dikurung oleh Nike dan Nurul di gudang.

"Nyonya Nike, nyonya Nurul apa yang kalian lakukan pada nyonya Dinda?" tanya Daniar.

"Menurutmu kita berdua sedang apa hah?" tanya Nurul juga.

"Kalian mengurung nyonya ku di gudang?"

"Kalau iya memangnya kenapa hah?"

"Saya mohon nyonya tolong lepaskan nyonya Dinda." jawab Daniar memohon oleh Nike dan Nurul.


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C10
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン