Seluruh Aula hening saat melihat Nilai yang tercantum di Monitor, bahkan Erina yang ada di ruangan VIP melebarkan matanya, senyum di wajah Isshiki menghilang, Para audiens tercengang dengan apa yang ditunjukkan di Layar Monitor, Para peserta terpana dengan Nilai yang Akira dapatkan. Tanpa disadari, Isshiki sudah memasang wajah serius dan berkata.
" Sebuah Nilai Sempurna ya? Tak kusangka aku bisa melihat ini di Pemilihan Musim Gugur " Gumam Isshiki.
Seperti yang Isshiki katakan, nilai yang Juri berikan kepada Akira adalah nilai sempurna, 100. Kelima juri masing-masing memberikan 20 Poin kepada Hidangan Akira, hal ini memang pernah terjadi di Totsuki, namun itu sudah lama sekali. Melihat hal seperti ini menjadi hal yang sangat langka.
Hening masih menyelimuti seluruh Aula, namun, Babak Penyisihan Pemilihan Musim Gugur telah usai, karena Akira adalah peserta terakhir dari Grup A.
Setelah berbalik dan melepas bandonya, Akira langsung berjalan ke meja masaknya, lalu membereskan peralatan seperti Kuas-kuas yang ia tadi pakai untuk melukis hidangannya. Akira lalu pergi dengan Punggung yang disaksikan oleh Ratusan orang yang hadir di Aula, ia hanya dengan santai memasukan tangan kanannya ke saku dan berjalan pergi melewati Lorong Masuk ke Aula. Tanpa mereka sadari, seorang Lelaki Tua tengah tertawa keras di Ruang VIP.
---
Setelah kembali dari Aula, Akira langsung pergi ke Asramanya, lalu mandi dan bersantai, Para Senpainya juga sudah mendengar tentang pencapaian Akira di Babak Penyisihan Pemilihan Musim Gugur dan memberinya selamat, mereka tidak terlalu terkejut, karena mereka tahu bagaimana hebatnya kemampuan memasak Akira, hal ini sudah mereka duga sebelumnya, kemudian semuanya berjalan seperti biasa.
Akira saat ini sedang tiduran santai di Living Room Asramanya sambil menikmati Macaron yang dibuat langsung oleh Kumai, ia terlihat sedang tiduran di sofa sambil menyilangkan kakinya dan menonton TV didepannya dengan mata bosan. Dibelakangnya, terlihat Mea yang memakai masker di wajahnya, dan menyapu lantai dengan tatapan serius.
Namun, saat ia melihat tingkah laku Akira yang seenaknya saja, ia berkata dengan nada sedikit menasehati.
" Aki-chan! Jangan makan sambil tiduran seperti itu, itu tidak baik untuk kesehatanmu. " Ucap Mea.
Akira tahu bahwa ucapan senpainya itu benar, ia langsung bangun dari posisi tidur dan Duduk sambil bersila diatas Sofa dan melempar Majalahnya ke meja, ia lalu kembali mengambil Macaron di piring dan memasukan kemulutnya. Akira lalu berkata dengan mulut yang masih mengunyah.
" Ah~, ini sangat membosankan, tidak ada acara televisi yang bagus. " Ucap Akira yang sudah mengambil remot dan menekan-nekan tombolnya, dengan tujuan mencari saluran Televisi yang bagus.
Mendengar perkataan Akira, Mea lalu membuka mulutnya untuk memulai pembicaraan.
" Aku tahu kemampuan memasakmu sudah hebat, namun... Memasak adalah Gurun tanpa Batas, kau tidak akan pernah bisa meraih Ujungnya. " Ucap Mea yang masih fokus dalam tugasnya untuk membersihkan lantai.
Akira yang mendengar perkataan Mea, menjawab.
" Aku tahu, tapi terkadang, Hiburan juga diperlukan, Dan, Hiburan itu sedang tidak ada sekarang. " Ucap Akira dengan nada lelah yang membuat Mea terdiam. Seteah beberapa saat, Mea telah selesai membersihkan rumah, ia lalu menaruh sapunya dan mendekat ke Sofa dimana Akira berada, lalu duduk disampingnya.
Mea lalu dengan santainya mengambil Macaron di piring dan langsung memasukannya kedalam Mulut, melihat Macaronnya diambil Oleh Mea, Akira langsung mengalihkan pandangan bosannya dari TV dan menatap MEa dengan kesal, ia lalu berkata.
" Mea-senpai, jangan seenaknya mengambil Macaron yang telah Kumai-senpai siapkan untukku! Bukankah kau sudah mendapat bagianmu sendiri? " Ucap Akira.
Mea yang mendengar Akira, bukannya berhenti malah kembali mengambil Macaron di Piring dan memasukkannya kedalam mulut, Akira yang melihat itu berkata dengan Vena biru di dahinya.
" Oi, kau tidak mendengarkanku? " Ucap Akira.
Mea lalu berkata dengan mulut penuh.
" Memangnya kenapa? Lagipula Macaron yang dibuat Kumai sangatlah enak. " Ucap Mea.
Akira yang mendengar itu, terlihat mengepalkan tangannya dan menahan emosi, sambil bergumam.
" Aku tahu itu enak, tapi tolong jangan ambil Milikku. " Ucap Akira dengan gemetar. Ia lalu menghela nafas, dan menyerah untuk menghentikan Senpainya itu, karena Akira tahu bahwa hal itu tidak ada gunanya.
Tiba-tiba, Mea mengalihkan topik Pembicaraan.
" Ngomong-ngomong, kapan kau akan menerima pemberitahuan tentang Tema masakan dan Lawanmu di Babak Perempat Final? " Tanya Mea sambil mengunyah Macaron.
Akira yang mendengar pertanyaan Mea, menjawab dengan santai.
" Besok pagi. " Ucap Akira.
Mea lalu menjawab singkat, dan mengalihkan tatapannya ke Televisi.
" Begitukah? " Kemudian, Malam hari itu, dilewati Akira dengan kebosanan.
________________________________________________
Keesokan harinya, Akira dijemput oleh Mobil Hitam untuk diantar ke tempat dimana Informasi tentang Babak Perempat Final, Pemilihan Musim Gugur akan dilaksanakan. Saat sudah sampai, ia menunggu sebentar, lalu masuk ke Ruangan dimana seorang yang ia kenal duduk didalamnya.
Melihat orang itu, Akira menyapanya dengan senyum.
" Oh, Apa kabar, Isshiki-san. " Ucap Akira dengan sopan.
Isshiki yang mendengar sapaan dari Akira, balas menyapa.
" Aku baik, Akira-kun, bagaimana kabarmu ? " Ucap Isshiki dengan senyum khasnya.
Akira kemudian menjawab.
" Tentu saja, Aku baik. "
Setelah itu, Isshiki berkata masih dengan senyum.
" Jadi Akira-kun, Aku disini akan memberikan Informasi tentang Babak Perempat Final dari Pemilihan Musim Gugur. " Ucap Isshiki. Akira yang mendengar itu, tidak menyelanya dan hanya diam saja.
Isshiki kemudian melanjutkan.
" Babak perempat final akan dilaksanakan 13 Hari lagi, Kau akan Bertanding di Pertandingan Kedua, Tema hidangannya akan menjadi Sup. " Ucap Isshiki.
Mendengar perkataan Isshiki, Akira membuat wajah yang sedikit terkejut.
" Sup? Tidak kusangka temanya adalah Sup. " Ucap Akira.
Mendengar perkataan Akira, Isshiki bertanya dengan wajah tersenyum.
" Memang ada apa dengan Sup? " Tanya Isshiki.
Akira lalu menjawab dengan senyum.
" Tidak, hanya saja, Cakupan temanya sangat luas hingga membuatku sedikit Terkejut. " Ucap Akira.
Isshiki hanya menjawab.
" Yah, harus kuakui itu memang benar. " Ucap Isshiki. Lalu, Akira yang menyadari bahwa Isshiki belum memberitahu siapa lawannya, bertanya dengan wajah penasaran.
" Jadi, Siapa Lawanku? "
___________________________________
Saat ini, disebuah ruangan, terdapat dua orang wanita, satu adalah Wanita berambut Pirang yang terlihat sedang duduk dan melihat-lihat Dokumen di mejanya, dan dibelakangnya, adalah Wanita dengan model rambut bob pendek berwarna Merah muda. Mereka berdua adalah, Erina dan Hisako.
" Jadi temanya Sup ya? Yah, apapun temanya tidak masalah untukmu, kan, Hisako? " Ucap Erina yang masih fokus melihat-lihat Dokumen dimejanya.
Mendengar perkataan Erina, Arato menjawab dengan senyum percaya diri.
" Tentu saja, Erina-sama. " Ucap Arato. Mendengar jawaban Hisako, Erina tersenyum, hinga tiba-tiba, senyumnya menghilang saat ia melihat selembar Dokumen. Erina lalu berpikir.
' Namun, masalahnya ada pada Lawan yang akan dihadapi. '
Masal Pertama