アプリをダウンロード
72.64% kecupan Kecil Dari Alam Mimpi / Chapter 85: Salah Paham

章 85: Salah Paham

Ibu Rafael menunggu cukup lama dan tak menerima jawaban apa pun dari Rafael, dia akhirnya mulai bertanya sekali lagi.

"Sayang, apakah orang yang kau sukai itu Monica?" tanya Ibunya sekali lagi dengan hati-hati, tapi masih tak ada respon sedikitpun dari Rafael.

Namun saat Ibunya memperhatikan lebih seksama, wajah anaknya terlihat memerah.

Deg..

Ibu Rafael : "...." gadis itu sungguh Monica?

Seumur hidupnya, dia tidak perna melihat wajah anaknya merona merah seperti itu sejak kecil, bahkan saat dia di goda oleh teman-teman dan keluarga besar yang lainnya.

Sang Ibu sudah tidak memerlukan jawaban apa pun lagi dari anaknya, maka dia keluar dari dalam kamar dengan perasaan suka cita yang teramat.

Di sisi lain, karena membayangkan peristiwa luar biasa di malam itu, membuat wajah Rafael memanas hingga terlihat merah. Dia bahkan tidak menyadari, bahwa wajahnya sangat merona saat ini dan membuat ibunya salah faham terhadap dirinya.

Suara ibunya berlalu melewati telinganya, hingga tak mendengar sedikitpun pertanyaan yang tidak masuk akal itu dari ibunya.

Jika dia bisa menyukai Monica, maka itu sudah terjadi jauh hari, namun perasaan tidak dapat di bohongi, Rafael tidak memiliki rasa sedikitpun terhadap Monica.

Monica adalah gadis pilihan yang sudah sangat lama di pilihkan Ibunya untuk menjadi istri Rafael, dia bahkan mendidik anak itu sendiri sejak dini.

Ibu Rafael tidak akan perna menyangka, bahwa kesalah pahamannya akan membuat Monica terjerat dan menderita untuk waktu yang sangat lama.

_______________________________

"Nadiiiiiinnnn...!!!" suara teriakan menggema di dalam kamar hingga ke ruang tamu, membuat beberapa pelayan terkejut.

Nadin sebagai tersangka utama malah cekikikan sambil berlari ke arah kebun belakang.

Indah yang berada di dalam kamar terlihat sangat tidak senang, di atas meja terlihat beberapa piring yang makanannya sudah habis di lahap Indah.

Sudah tiga hari sejak hari perjanjian jam makan itu, Indah tak perna sekalipun absen makan besar setiap harinya.

Nadin akan selalu dengan sengaja menyiapkan hidangan yang paling enak dan menggiurkan untuk Indah saat dia sedang mandi atau tertidur.

Nadin bahkan memakai berbagai cara agar Indah tak perna berolah raga sedikitpun, menurutnya Indah akan terlihat lebih cantik dan menarik jika berat badannya sedikit bertambah.

Badan yang sudah kurus seperti itu masih saja mau diet? Tidak akan aku biarkan! pikir Nadin dengan ekspresi licik di wajahnya.

Saat Indah selesai menyantap makanan itu, dia baru menyadari, bahwa ini adalah jebakan kesekian kalinya yang di sediakan oleh Nadin.

Dia merasa sangat kesal hingga wajahnya berubah merah, dia ingin mengejar Nadin keluar namun merasa sangat malas juga.

Lebih baik tidak meladeni bocah nakal itu, itu hanya akan membuat emosi dan buang-buang tenaga.

Aku akan memberikan hukuman padanya nanti jika dia berani membawakanku makanan lebih banyak lagi.

menjelang sore, Indah terus menatap dirinya yang masih terpoles dengan noda hitam di sekujur tubuhnya. Dia merasa dirinya benar-benar gendut sekarang.

Mungkin ini pengaruh dari warna di kulitnya, hingga membuat dirinya terlihat gemuk? Apakah aku harus membersihkan tubuhku dulu baru melihatnya lagi? pikir Indah bimbang.

Dia pun akhirnya memutuskan untuk mandi dan membersihkan seluruh tubuhnya.

Setelah selesai, dia mengenakan baju piyama dan merapikan dirinya. Lalu secara perlahan melangkah ke arah cermin dan memperhatikan tubuhnya dari atas hingga kebawah.


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C85
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン