Entah mengapa, musim gugur di tahun ini tak segelap biasanya. Hujan belum mengguyur kota Seoul. Cuaca masih secerah musim semi. Entah mengapa seakan musim semi masih ingin mengumandangkan senyumnya.
Pohon-pohon masih terlihat rimbun, daunnya belum banyak yang gugur.
Charice berjalan di trotoar menuju halte bus.
Ia tak bisa lepas dari headset di telinganya.
Ia mendengarkan salah satu lagu MAXIM yang merupakan lagu kesukaannya.
Aku mengakui hatiku sekarang
Hanya surga yang tahu isi hatiku
Ketulusanku untuk dirinya
Air mata dan memori berlalu seiring berjalannya waktu
Bukan kamu ataupun hari ini
Hari pertama kita bertemu, ku masih muda dan naïf
Seiring waktu bergulir, kata-kataku menjadi nyata
Kadang menyakiti hatiku, tak bisa disalahkan
Semua kan baik-baik saja
Semua lelahmu karena menungguku
Kumohon tetap disini
Harapanku sendiri
Aku selalu mencoba lebih keras untukmu
Kau dan aku…
Selamanya…
aku mau bilang neomu neomu kamsahamnida buat reader ku yang udah ngikutin cerita ini sampai volume 1 berakhir.
Tenang... volume 2 akan langsung aku mulai segera...
Gimana kelanjutan hidup David dan Charice? kira-kira rintangan apa lagi yang ada di depan mereka?
Sarabghae.....