"Percayalah kejadian ini akan menjadi penguat dalam hubungan kalian. Paman berdo'a agar kalian bahagia!"
Jeha langsung mengangguk. Tanpa sadar, Jeha memeluk pamannya itu untuk pertama kalinya.
Keesokan paginya.
Kelompak mata Min Jee bergetar. Namun, tidak terbuka sama sekali. Min Jee masih berada di alam bawah sadarnya. Akan tetapi, air matanya tiba-tiba mengalir dari kedua matanya yang terpejam. Ada apa dengan Min Jee?
Dalam mimpinya, Min Jee menatap tajam kearah Jeha yang sedang memandang nya dengan tatapan sinis.
"Kita harus bercerai ... Karena kekasihku yang lama sudah kembali." Jeha berdiri di depan ranjang pasien dan melontarkan kalimat seperti itu dengan dingin.
Tubuh Min Jee langsung gemetar.
"Haruskah kita bercerai? Bukankah kamu mengatakan kalau kamu mencintaiku?" Tanya Min Jee sembari mengulurkan secercah harapan.
Tatapan tak berperasaan Jeha hanya bertahan beberapa detik.