Brama baru saja melepaskan Surya dan juga Putri, tidak hanya itu saja! Karena dia juga sudah menembak enam komplotan penjahat yang ada diruangan yang sama saat bersama dengannya. Dan dua orang penjaga yang menjaga pintu masuk, ruang dimana Putri dan Surya ditawan.
Langkah kakinya sudah mengarah pada aula utama, tempat dimana Irfan, Roy, dan juga Bambang berada. Sebuah pistol lainnya sudah ia sembunyikan di belakmang punggung.
Pintu aula yang terbuka tiba-tiba dengan suara berat yang mengisi ruangan, segera membuat semua orang yang berada didalam menoleh bersamaan kearah Brama.
Langkah kaki Brama terlihat santai, dan saat itu memang Astried belum mengetahui apapun, dia justru menyambut senang kedatangan Brama. "Wah... wah... Brama aku pikir, kamu akan melewati keseruan ini." Ucap Astrid, ketika Brama sudah cukup dekat dengannya.