"Clarisa?" panggil Luna ketika melihat Clarissa yang tampak melamun, dengan kedua tangannya bertopang diatas meja.
"Ya, Luna?" Clarissa segera tersadar dari lamunannya. Membuat Luna menatapnya dengan tatapan penuh simpati.
"Pasti ini soal Ron, bukan?" Tebak Luna yakin.
"Tidak! Aku hanya memikirkan bagaimana kau bisa menjalankan bisnis ini tanpaku, sepertinya Edward akan sedikit lama berada di Indonesia." Jawab Clarissa sedikit berbohong soal Ron, tapi ia cukup pintar membuat alibi lainnya.
"Tidak perlu pusing mengenai itu, aku dan bisnis ini akan tetap berjalan dengan baik. Kau sendiri, akan bertemu dengan Thomas Huxley? Apa kau tidak cemas, bukankah selama ini kau menghindar dari mantan ayahmu itu?" Tanya Lina, dan mengambil tasnya.
Terimakasih untuk yg sdh menyempatkan bc novel ini. Maafkan ya jika ada kekurangan dalam penulisan, apalagi kalau ada typo. ;)
Dukung Auhtor ya, mudah kok
1. Berikan Power Stone
2. Berikan Review setiap kali selesai baca, jadi Auhtor tahu kira2 reader suka gak dengan jalan ceritanya
3. Rate bab yang sudah dibc, yang gambar bintang itu :)
4. Gift, Kalau Reader's ada lebih koin banyak, bagi2 tips ya ke auhtor. Hehehe..
Happy Reading.
Terimakasih untuk semua saran dan kritikan yang membangun.