"Apa!"
Ella sepertinya tidak sadar kalau suaranya terdengar sangat lantang, dan terlalu keras. Bahkan Brian yang ada dihadapannya mengerjapkan matanya berkali-kali. Dan Nick menjatuhkan pulpennya yang sedang ia mainkan pada jari jemarinya.
"Aku tidak mau! Bagaimana bisa kalian memintaku untuk menjadi asistennya?" Ucap Ella tetap dengan suara yang hampir berteriak.
"Ella kau tidak perlu semarah itu! Secara teknis aku sudah memiliki dua asisten Pamela dan David. Berkurang satu tidak akan jadi masalah." Nick menimpali, seraya memungut pulpennya yang jatuh.
"Ahh...! Aku tidak bisa, lagipula William... ah... maksudku Tuan W, dia sudah punya sekretarisnya sendiri. Kenapa harus aku?" Protes Ella, wajahnya semakin ia tekuk rapat.
Sebelumnya Author ucapkan banyak terima kasih untuk kalian semua yang masih setia membaca hingga bab ini.. love you..
maaf kalau ada typo ya.. hehe..
Jangan Lupa dukung Author selalu
dengan cara
1. power stone
2. rate bab ini
3. gift.
4. review
5 rekomendasi ke teman, saudara, tetangga, paman bibi.. untuk baca Ella.. hehehehe..
terimakasih^_^.
next.. lanjut...