Ella melambaikan tangannya dengan cepat, memutuskan untuk menyerah. Rasanya dia sendiri sudah tidak sanggup dengan semua sesi berat yang diberikan oleh guru pengganti. Ella merasa, sepertinya Zack sedang mengerjainya.
Ella sudah berhenti berlari, membungkuk seraya memegangi kedua lututnya. Terbatuk dengan kuat, karena merasakan oksigen pada paru-parunya berkurang. Wajahnya sudah memerah dengan cepat, dan rasanya ia ingin muntah saat itu. Baru saja ia mengitari satu lapangan, itu pun setelah ia melewati berbagai macam ujian latihan yang sudah diberikan oleh Zack – sang guru pengganti.
"Sebentar... Kumohon.. Rasanya jantungku akan meledak sekarang." Ucap Ella memegangi dadanya, menepuknya dengan perlahan.
"Kau sangat payah sekali, seharusnya remaja sepertimu lebih banyak berlatih. Jadi tubuhmu akan lebih kuat." Sindir Zack, tapi tetap saja ia mendekati Ella yang belum menegakkan tubuhnya.