"Wahhh ... Ini memang benar-benar Kakak Zian, he ... Aku sudah ada di Indonesia. Tapi, kenapa kakak bisa menggunakan nomer Indonesia? Bukankah kakak ada di London?" Ucap Faeza dengan antusias sekaligus penasaran dengan keberadaan Zian.
"Jangan banyak tanya! Sekarang juga, katakan kamu dimana? Apakah sudah berada di rumah Paman?" Sahut Zian dengan nada dingin yang membuat bulu kuduk Faeza merinding.
"Ahhh ... Iya. Begini kak, tadi aku ketemu Tante gila yang hampir aku tabrak. Singkat cerita, dia merusak mobilku makanya tidak bisa jalan. Padahal, mobil ini baru saja aku beli kemarin." Jelas Faeza dengan ekspresi sendu.
"Kenapa tidak telpon montir saja?" Kata Zian tanpa ekspresi.
"Wahhh ... Benar juga. Aku akan menelponnya nanti setelah ngobrol sama kakak!" Kata permen manisnya Mila yang semakin menggemaskan ketika ia sudah remaja. Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya, Faeza pun sangat mirip sama Maheza.