"kamu tau tidak beberapa jam saja jauh dari kamu rasanya seperti ikan kehabisan air,segitu dahsyat ya kamu tuh" Indra memelas memandang Ruth
"hahaha kamu tuh modus ah ..... gombal"
"serius,apa perlu besok aku melamarmu?"
"hehehe seminggu aja belum kita kenal kamu sudah berani melamar ku? aku bukan orang baik dan sempurna,nyesel baru tau kamu!"
" tidak Ruth hati ku itu belum pernah merasakan seperti ini jadi aku tau bahwa sinyal yang dikirim hatiku sudah pada sasaran yang tepat"
"xixi GPS nya sudah klik ya" Ruth berseloroh.....
"sepertinya begitu"Indra melirik lembut pada wanita disampingnya hatinya berdebar kuat, betapa dia ingin memeluknya dan segera menghalalkan wanita itu dihidupinya,
"kamu jangan macem-macem ya ndra ... aku masih butuh waktu jangan konyol lagi" Ruth menatap Indra dengan serius,dia takut Indra melakukan apa yang diucapkan nya,maklum laki-laki ini agak nyentrik bisa bingung nanti bagaimana Ruth harus menjelaskan pada keluarga besarnya dilamar lelaki yang baru beberapa hari dikenalnya, berondong pula aduuuuh serem deh
Ruth mengarahkan Indra kekantornya, Indra bahkan tidak tau bahwa Ruth adalah owner dari perusahaan tempatnya bekerja,dia hanya berpikir Ruth karyawan,dia melihat Ruth tanpa memikirkan apapun dibelakang Ruth,dia memang terkejut ketika melihat rumah Ruth yang sangat mewah dan besar,tapi dia tidak tergiur oleh semua milik ruth,dia bener-bener jatuh cinta pada wanita itu dari pandangan pertama,dan berada jauh darinya sebentar saja Indra sudah sakaw seperti seorang pecandu yang parah.
"bosmu tidak marah kan kalau aku menjemputmu untuk makan siang?" Indra bertanya cepat begitu Ruth akan memasuki kantornya,Ruth tersenyum
"bosku sudah menyiapkan makan siang untuk semua karyawannya jadi aku tidak pernah keluar kantor kecuali ada urusan yang memang harus aku lakukan diluar kantor"
"hhhmmm kamu tidak beristirahat?"
" aku beristirahat dikantorku kadang aku sempat tidur siang sejenak".
"badanmu nanti sakit jika tidur pada sembarang tempat kamu itu pasien pasca operasi kepala nyonya Indra....."
Ruth tersenyum, Indra tidak tau ruangan kantor Ruth cukup luas bahkan memiliki sofa yang sangat nyaman,dan salah satunya adalah bed sofa spesial untuk Ruth jika harus tidur.
"tenang aja om,aku akan menjaga kondisiku dengan baik, terimakasih untuk tumpangannya,anggap saja itu sudah kubayar dengan nasi goreng ya hehehe" Indra tersenyum lebar
" berapa uang belanja harus aku serahkan perhari? atau kamu mau perbulan? semua gajiku akan aku transfer ke rekening mu segera
"hahaha tidak perlu pak bos, terimakasih okay aku kerja dulu ya,nanti bosku marah kalo aku tidak segera bekerja " kata Ruth sambil berlalu meninggalkan Indra yang menatap dia kuatir dan penuh cinta..
hufth sebentar lagi aku pasti sudah akan merindukan nya.....