---
---
Nyala api menciptakan sebuah ruang tanpa cacing hitam lagi. Mo Fan sangat lelah sehingga dia harus berjuang keras hanya untuk mengangkat tangannya. Energinya telah menipis dan pikirannya telah mencapai batasnya.
---
---
Cacing-cacing kembali mengisi ruang itu dalam waktu singkat. Mereka segera menerjang ke arah Mo Fan dan merobek-robek tubuhnya dengan gigi tajam mereka.
Bahkan daging setannya tidak luput dari terkoyak oleh begitu banyak cacing pada saat yang sama. Cacing-cacing itu mulai merobek kulit Mo Fan. Beberapa cacing kecil bahkan sampai masuk ke dalam tubuh Mo Fan.
Mo Fan tidak lagi merasakan sakit. Dia perlahan jatuh ke dunia kegelapan saat pasukan cacing itu melahap tubuhnya.
Dia memang telah bertarung sampai titik terakhir, selain dia juga masih ingin memeluk Xinxia lagi.
Ketika Mo Fan sedang berbaring di lautan cacing-cacing, sebuah suara sedih muncul di benaknya.