Petunjuk-petunjuk dari Sebuah Gelang
…
…
"Sudah ada kelompok lain yang telah menemukan sebuah jalan masuk binatang sihir, dan mereka telah berhasil menghancurkannya." Petugas Cheng berjalan keluar dari sisi ruangan saat dia bicara kepada semua orang dengan serius.
"Bukankah kita seharusnya bahagia mengenai hal ini?" Xu Dahuang langsung tersenyum.
"Seluruh pasukan juga dihabisi, tidak ada seorangpun yang melarikan diri hidup-hidup," Petugas Cheng menambahkan dengan bisikan.
Senyuman di wajah Xu Dahuang menghilang begitu cepat.
Yang lain mulutnya terbuka oleh karena terkejut, mereka tidak lagi merasa gembira.
Jalan masuk dari binatang sihir pastilah mempunyai sekelompok binatang sihir. Mungkin menyelinap ke tempat itu adalah hal yang mudah. Tetapi, sekali jalan masuk dihancurkan, maka kelompok pasukan itu akan dikelilingi oleh binatang sihir dalam sekejap.
Faktanya, ketika mereka memilih anggota-anggota kelompok, petugas Cheng telah mengatakan kepada semua orang bahwa misi ini adalah misi dimana mereka bisa pergi, tetapi tidak akan bisa kembali lagi.
"Ayo kita lanjutkan, kita seharusnya tidak begitu jauh dari sekolah wanita Mingwen," petugas Cheng berkata.
"Mhm, ada jalan yang dilalui siswa setelah kita melewati rumah tua ini. Setelah kita melewati jalan siswa, maka kita bisa melihat gerbang dari sekolah wanita itu. Laporkan mengatakan bahwa ada getaran-getaran yang berasal dari ruang makan mereka, jalan masuk binatang sihir itu sepertinya tepat berada di ruang makan mereka," Xu Dahuang memberitahu mereka.
Semuanya mengangguk setuju, dan mengikuti jalan yang dipilih oleh Xu Dahuang.
Dalam perjalan mereka ke tempat itu, mereka telah menemui beberapa binatang sihir yang merepotkan. Tetapi, mereka dengan cepat dimusnahkan oleh petugas Cheng.
Seorang penyihir kelas menengah dapat dengan cepat membunuh kelas Kaki tangan binatang sihir sehingga mereka relatif bergerak dengan cepat.
"Tolong!! Tolong aku~~Tolong akuuu!!"
Saat mereka baru saja ingin melanjutkan, sebuah teriakan tiba-tiba terdengar dari depan mereka.
Ketika Xu Dahuang ingin mengambil langkah, petugas Cheng dengan cepat berdiri di depannya untuk menghentikannya.
Wajah Xu Dahuang dipenuhi dengan kebingungan, ketika dia membuka mulutnya, petugas Cheng dengan dingin berkata, "Aku telah mengatakan hal ini ketika kita berangkat, misi kita adalah menghancurkan jalan masuk binatang sihir. Walaupun kita bertemu dengan seseorang yang kita kenal sepanjang jalan, kita tidak bisa memberikan bantuan. Selain itu juga Mo Fan di sini untuk menyelamatkan saudaranya, aku harap yang lain mengerti mengapa mereka berada di sini dan apa yang harus dilakukan."
Semuanya langsung terdiam.
Mereka semua adalah penyihir tempur dan mengikuti perintah adalah tugas mereka. Bahkan, jika mereka mendengar teriakan putus asa yang datang dari sudut jalan yang berada tepat di depan mereka, mereka hanya bisa menggigit bibir mereka dan tetap tinggal di mana mereka berada.
Mo Fan masih sangat terkejut.
Bagaimanapun juga, setelah berpikir dengan hati-hati, dia mengerti alasan dibalik keputusan yang kelihatannya tidak berbelas kasihan.
Jika mereka memutar arah dan menolong orang, maka pasukan itu akan menjadi pasukan penolong. Dan dengan begitu banyak orang akan membebani mereka, sehingga mereka tidak akan bisa menyerang ke jalan masuk binatang sihir.
Berdiam diri di sekitar binatang sihir untuk beberapa menit kedepan akan menyebabkan kesepuluh pasukan itu akan kehilangan nyawa. Mereka harus memilih pilihan ini, bahkan hanya mengulurkan tangan ke orang di depan mereka, mereka tidak akan bisa menyelamatkan mereka, dan mereka tidak bisa melakukan hal itu.
Dua menit berlalu, dan teriakan putus asa itu menghilang.
Beberapa menit kemudian, instruktur Luo Yunbo kembali ke pasukan dan berkata kepada petugas Cheng, "Binatang sihir itu telah pergi, kita bisa melanjutkan perjalanan."
Luo Yunbo dengan mata sendiri telah melihat orang-orang itu dibunuh, dan pada saat ini, wajahnya begitu jelek. Jika bukan karena misi di depannya, maka dia pasti telah pergi dan menyelamatkan mereka.
\------
Di depan mereka ada sebuah jalan yang dapat dipertimbangkan sebagai tempat yang cukup lebar, dan seluruh jalan dipenuhi dengan mobil-mobil yang kosong, di atas aspal ada beberapa mayat yang masih berdarah dengan mengerikan. Sepertinya belum lama ini mereka mati….
Saat mereka bergerak maju, seorang pria gemuk yang tubuhnya terbaring di atas jalan, mengeluarkan bau yang sangat busuk, tiba-tiba bergerak.
Kelihatannya dia belum sepenuhnya mati dan matanya terbuka lebar, dia mengangkat tangannya dengan susah payah saat dia melihat ke arah pasukan itu.
Matanya dipenuhi dengan kemarahan dan curiga.
Saat dia merangkak dengan tubuh yang dipenuhi dengan darah yang mengalir, dengan jelas dia telah melihat kelompok penyihir ini dari bayangan-bayangan kaca di bangunan sekitar.
Dialah yang sebelumnya berteriak kepada para penyihir ini untuk menyelamatkannya untuk sebelumnya.
Sebelumnya kakinya telah digigit sampai putus oleh binatang sihir, dan orang-orang ini tidak mengambil beraksi sekalipun. Ketika bagian bawah tubuhnya ditelan oleh binatang sihir itu, penyihir tanpa hati tidak bergerak sekalipun.
Ketika penyihir tempur berjalan melalui tubuhnya, dia menggunakan sisa kekuatannya untuk menarik salah satu kaki dari kelompok itu. Dia ingin bertanya, dia ingin bertanya mengapa para penyihir tempur bajingan itu hanya menatap sampai semua orang mati!
Pan Lijun dengan pelan berhenti. Dia melihat kepada laki-laki gemuk yang menarik kakinya saat nafasnya berhenti, matanya tidak memancarkan emosi satupun.
Detik berikutnya, dia melanjutkan perjalanan.
Semuanya tidak melihat lama ke arah laki-laki yang menyedihkan saat mereka dengan cepat bergerak pergi.
Tidak berapa jauh, mereka melihat lebih banyak lagi mayat yang dimutilasi tanpa bisa dikenali lagi.
Setelah berjalan ke tengah jalan, para penyihir tempur merasa sangat susah dan terdiam ketika menemukan mayat wanita di depan pintu masuk lorong bawah tanah, lehernya disobek oleh seekor tikus kera bermata besar.
"Mungkin mereka ingin melarikan diri menggunakan selokan bawah tanah, tetapi kemudian…" suara Luo Yunbo terdengar sangat pelan.
"Selokan bawah tanah adalah sarang dari tikus kera bermata besar; mereka mengikuti jalan menuju kebinasaan mereka sendiri," Xu Dahuang dengan sedih menggelengkan kepalanya.
Jalan yang mereka lalui seharusnya bukanlah selokan; binatang sihir telah menggunakan dunia bawah tanah untuk berpencar ke lokasi-lokasi di dalam kota.
"Ayo pergi, kita tidak akan menghancurkan pintu masuk ini, jika di sini maka akan lebih banyak orang yang akan sekarat," petugas Cheng berkata tanpa ada tanda-tanda emosi.
Yang lainnya mengangguk.
Ketika Mo Fan baru saja berjalan, dengan tiba-tiba dia langsung berhenti.
Pandangannya terpaku pada pergelangan tangan gadis yang tergeletak di pintu masuk. Dia tidak pernah melihat gadis ini sebelumnya, tetapi, gelang yang dipakainya adalah sesuatu yang sangat dia kenali.
Ini adalah gelang buatan tangan yang dibelinya untuk Ye Xinxia di jalan pelajar untuk ulang tahunnya yang keenam belas. Mereka telah memilih manik-manik yang berbeda untuk menciptakan gelang yang unik, dan diantara mereka, ada sebuah manik-manik, warnanya hitam dan jelek yang dimasukkannya sebagai kemenangan.
Pria dan wanita yang lain akan membuat gelang setengah-setengah untuk masing-masing mereka. Seorang yang masa bodoh seperti Mo Fan telah menghabiskan waktu yang begitu lama untuk membuat manik-manik hitam itu. Walaupun gelang buatan tangan itu telah terkontaminasi dengan tikus. Dan, Xinxia tetap menggunakannya setiap hari.
Ini adalah gelang yang bisa ditemukan di mana saja di jalanan, tetapi, manik-manik hitam yang dilihatnya dapat dikenalnya. Itu pastilah gelang buatan tangan yang telah dia dan Ye Xinxia berhasil buat melalui 'kerjasama'. Tetapi mengapa gelang itu berada di tangan gadis yang tidak dikenali?
Mo Fan, apa kau baik-baik saja?" Di depan kelompok, Pan Lijun berbalik dan menatapnya.
"Aku rasa aku telah menemukan sebuah petunjuk. Gadis ini memakai gelang saudariku." Mo Fan melepaskan gelang itu dari tangan gadis itu. Setelah memeriksanya dengan baik, dia akhirnya yakin.
"Laki-laki gemuk yang sudah mati barusan memakai logo Walmart di punggung, orang-orang ini pastilah telah melarikan diri dari selokan dekat dengan Walmart. Mereka pasti ditemukan oleh tikus kera bermata besar dalam perjalanan ketika mereka mencoba untuk melarikan diri ke atas permukaan," ujar Pan Lijun.
Mo Fan menatap ke arah pintu masuk selokan bawah tanah, dan menemukan dua lagi mayat di bawah sana. Sebagai tambahan, dia bisa menentukan bahwa mereka berasal dari selokan-selokan dari bau busuk di tubuh-tubuh mereka.
"Disekitar area ini, pastilah ada sebuah supermarket Walmart di bawah pusat perbelanjaan Mingwen." Xu Dahuang sangat mengenali area ini dan dengan cepat mengatakannya kepada Mo Fan.
Pencarian sebelumnya seperti mencari sebuah jarum diantara tumpukan jerami. Siapa yang bisa berpikir bahwa surga begitu baik kepadanya, dan mengijinkannya untuk menemukan beberapa petunjuk?
"Mo Fan…"
Mo Fan mengangguk. "Aku mengerti."
"Kalau begitu semoga beruntung." Petugas Cheng tidak lagi mengatakan hal yang lain saat tim itu bergerak maju.
"Semoga beruntung."
Di sisi alun-alun, sebuah sinar ungu tiba-tiba muncul, diikuti sejumlah jejak petir yang menyelimuti tubuh Serigala Sihir bermata satu, mulutnya sekarang dipenuhi dengan darah.
Tubuh Serigala Sihir bermata satu itu telah benar-benar hangus oleh Petir, namun matanya masih dipenuhi dengan kemarahan.
Makhluk itu benar-benar tidak bisa menggerakkan tubuhnya lagi. Dia ingin merobek dada manusia kecil di depannya itu dengan cakarnya, tetapi makhluk itu tidak bisa melakukannya.
Akhirnya, Serigala Sihir bermata satu itu roboh di bawah serangan sihir yang berulang-ulang. Dari awal hingga akhir, tidak satu pun kesempatan diperolehnya untuk dapat menyentuh Penyihir manusia itu.
"Untungnya, aku menemukannya dan menggunakan kesempatan itu." Mo Fan menghela nafas panjang saat dia melihat Serigala Sihir bermata satu yang sudah mati.
Ini adalah pertama kalinya dia menghadapi Binatang Sihir sendirian. Jika bukan karena Mantra Petirnya, maka dirinya bisa dengan mudah terkoyak oleh Serigala Sihir bermata satu yang kuat dan penuh semangat itu. Baru saja, Mo Fan telah menggunakan Sambaran Petir untuk pertama kali mengontrolnya, dan kemudian beralih ke efek Semburan Api Pecah untuk berurusan dengan Serigala Sihir bermata Satu yang sama sekali tidak siap.
Setelah melewati lembah kecil ini, Shopping Mall berada tepat di depannya.
\---
Mo Fan mencari jalan yang relatif aman untuk mendekati pusat perbelanjaan itu.
\---
Di samping Shopping Mall ada balkon yang terletak di lantai sepuluh.
Di balkon ada dua pria mengenakan pakaian hitam. Mereka tampak seolah-olah tidak dapat ditemukan oleh Binatang-Binatang Sihir itu karena mereka telah memindai wilayah kota ini dengan mudah.
"Ada cahaya ungu yang muncul sekarang, itu seharusnya seorang Penyihir Petir... Oh, dia telah muncul. Sepertinya dia berjalan menuju pusat perbelanjaan." Di antara mereka adalah seorang pria dengan hidung berbentuk elang.
"Dia inilah orangnya!" Pria lain dengan wajah terbungkus memiliki kilatan kebencian yang muncul di matanya.
"Kamu kenal dia?" Pria hidung elang itu bertanya.
"Tentu saja aku mengenalnya. Tinggallah dan berjaga di sini, aku akan pergi dan membunuhnya!" Kata lelaki dengan wajah yang terbungkus.
"Jangan terlalu lama, kita masih punya misi untuk dilakukan."
"Aku tahu, bagaimanapun, aku akan membantai orang ini!"
\---
Setelah mengatakan itu, pria dengan wajah yang terbungkus itu mengeluarkan perintah. Tak lama kemudian, beberapa Monster Binatang Hitam muncul di sebelah kiri dan kanannya, dan mulai melompat ke arah pusat perbelanjaan.
\---
Di sisi lain, Mo Fan sudah tiba di tangga berjalan di dalam Supermarket itu.
Keberuntungannya sangat bagus. Meskipun ada beberapa Tikus Kera bermata besar di dalam Supermarket itu, namun mereka tidak mengetahui keberadaan Mo Fan, sehingga memungkinkan Mo Fan untuk berhasil tiba di tangga berjalan itu.
Pintu masuk perbelanjaan jelas telah dihancurkan. Mo Fan dengan hati-hati menyebarkan Bubuk Pencari Binatang untuk mencegah mangsa yang jatuh dari serangan mendadak Binatang-Binatang Sihir di lantai pertama.
Saat Bubuk Pencari Binatang itu tersebar, rumput ini seperti obat khusus yang perlahan-lahan melayang ke sekeliling Mo Fan. Jelas bahwa itu memberitahu Mo Fan bahwa ada makhluk yang dengan cepat mendekati dari sisi kanannya.
'Swoooosh!!!'
Tiba-tiba, bayangan hitam itu dengan cepat bergegas menuju ke arah Mo Fan berada. Cakar tajamnya mengiris melalui pintu kaca saat terbang dengan ganas ke arah Mo Fan.
Mo Fan tanpa sadar menghindari pintu kaca di sampingnya, menghindari serangan ganas ini.
Bayangan hitam itu terus menyerang, tanpa peduli ada kaca di sana ketika kepalanya menabrak pintu kaca itu, sementara pada saat yang sama pecahan kaca mulai terbang ke mana-mana.
Mo Fan buru-buru bersembunyi di dalam. Ketika dia menundukkan kepalanya, dia menemukan bahwa ada luka yang sangat dalam di lengannya. Luka itu membentang dari bawah bahu sampai ke sikunya, dan disusul rasa sakit yang menyengat.
'Sial, apa ini, kecepatannya sungguh secepat itu!'
Untungnya, Mo Fan telah menebarkan Bubuk Pencari Binatang itu. Kebetulan mendapati bahwa ada makhluk di sampingnya, jika tidak yang akan terkoyak sangat mungkin adalah dadanya sendiri.
Mo Fan dengan cepat lari, ketika dia menoleh, dan dia melihat makhluk yang menabrak kaca itu tampak bingung ketika bangun.
Monster Binatang Hitam!
Mo Fan kaget. 'Bukankah itu monster berwajah manusia dengan wajah monyet yang sangat jelek simbol dari Vatican Hitam, Monster Binatang Hitam?!'
_
'Mungkinkah ada orang-orang dari Vatikan Hitam di sini?'
"Kamu cukup cepat dalam bersembunyi. Sayangnya, kali ini, mustahil bagimu untuk bertahan hidup melihat matahari keesokan harinya!" Sebuah suara yang dingin dan suram perlahan terdengar keluar dari lokasi pintu. Seseorang dengan pakaian hitam telah muncul di pintu, seluruh wajahnya ditutupi oleh kain hitam.
"Siapa orang ini?" Mo Fan merasa bahwa dia pernah mendengar suara ini di suatu tempat sebelumnya, dia tidak bisa mengingat bajingan mana itu.
"Kamu tidak mengenaliku… Hahaha, baiklah, aku akan membiarkanmu melihat siapa aku sebenarnya!" Pria dari Vatican Hitam itu mulai tertawa keras ketika dia mengangkat tangannya untuk perlahan-lahan membuka penutup wajahnya.
Tak lama kemudian, perban yang ada di sekitar wajah orang ini terjatuh. Namun, apa yang ada dalam pandangan Mo Fan saat itu adalah wajah yang tampak sedikit menakutkan.
Kulit di sisi kiri wajahnya tampak seperti membusuk. Rasanya seperti telah dicairkan oleh semacam asam, bola mata kirinya tidak memiliki kulit yang menutupi rongga mata, membuatnya tampak besar dan cukup menakutkan.
Namun wajah kanannya, Mo Fan telah melihat sebelumnya. Hanya saja Mo Fan tidak pernah menyangka bahwa orang ini sebenarnya adalah orang dari Vatikan Hitam!
"Apakah kamu mengenaliku sekarang?" Pria dari Vatikan Hitam itu sedikit menyandarkan wajahnya ke samping, memungkinkan Mo Fan untuk melihat seluruh wajah kanannya. Wajah yang agak kaku mempertahankan senyum aneh.
"Jadi itu kamu, apakah ini topeng barumu dibuat untuk menakut-nakuti anak-anak kecil? Kelihatannya tidak terlalu buruk." Mo Fan merasa terkejut, namun, mulutnya tidak menunjukkannya saat dia langsung mengejeknya.
"Diam!!" Orang dari Vatican Hitam dengan dua wajah yang janggal itu segera menyeringai. Dia dengan ganas membalikkan sisi buruk wajah lainnya. Dia memperlihatkan kebencian dan kemarahan yang sangat besar terhadap Mo Fan, menginginkan Mo Fan untuk dikuliti hidup-hidup dan langsung dimakan!
"Memiliki kesempatan untuk menjadi tuan muda yang baik dari keluarga bangsawan, namun, kamu memutuskan untuk menjadi anjing bagi Vatikan Hitam," jawab Mo Fan dengan dingin.
"Wajahku yang seperti ini kudapatkan karena kamu!" Pria Hitam Vatikan berteriak dengan suara yang menyakitkan.
"Apa hubungannya denganku?" Kata Mo Fan.
* * *
"Orang yang seharusnya masuk ke dalam Mata Air Suci Bawah Tanah itu adalah aku, seharusnya aku! Jika aku memberikan Mata Air Suci Bawah Tanah itu kepada Senior Salang, aku akan bisa menjadi seorang Diaken dalam Vatikan Hitam! Untuk rencana ini, berapa tahun aku membayarnya? Sepuluh tahun, selama sepuluh tahun, aku telah menjadi anjing bagi bajingan tua Mu Zhuoyun! Aku mematuhi semua yang dia katakan, Aku melayani dia seperti aku akan melayani ayah biologisku! Aku mendapatkan kepercayaannya supaya aku bisa mengambil Mata Air Suci Bawah Tanah hari itu! Pada akhirnya, kamu menghancurkan rencana rahasiaku selama sepuluh tahun, dan menyebabkan kemunculanku saat ini!! Apakah kamu tahu rasa sakit ketika Senior Salang membenamkan wajahku ke dalam Air Asam Hantu itu?! Sekarang, aku ingin kamu merasakannya! Bukan hanya wajahmu, aku akan memandikan seluruh tubuhmu ke dalam Air Asam Hantu! Aku akan mengubahmu menjadi budak seperti Monster Binatang Hitam itu!!" lelaki Vatikan Hitam itu dengan histeris meraung ke arah Mo Fan.
* * *