Aleksis memiliki kecepatan lari yang luar biasa untuk anak seumurannya, tetapi sayangnya, ia tidak familiar dengan area di Singapura. Ia baru beberapa kali datang ke kota ini dan tidak pernah bepergian sendiri sebelumnya.
Ketika Terry melihat Aleksis mengejarnya, ia segera masuk ke kedai bubble tea kecil dan bersembunyi di bawah counter penjual. Dengan cepat ia melambaikan uang 50 dolar kepada penjual bubble tea dan pria itu segera maklum bahwa anak itu ingin bersembunyi dan pura-pura tidak melihatnya.
"Ugh... kemana anak itu?" Aleksis bergumam kesal. Ia sangat yakin Terry berlari ke arah ini, tetapi dalam waktu sepersekian detik saja kakaknya itu telah menghilang. Pandangan Aleksis terarah kepada pedagang bubble tea di kios kecil yang tampak sedang sibuk menata perlengkapannya.