Soo jung baru saja tiba di sebuah cafe Soo jung memilih duduk di dekat meja kasir karena tempat itu sedikit tertutup Soo jung sengaja memilih tempat itu agar dia bisa leluasa berbicara dengan Ji hoon tanpa di ganggu oleh siapapun, lagi pula Soo jung juga sedikit risih dengan tatapan para wanita yang seakan-akan ingin menerkam sang kekasih dan tentu saja hal itu membuat Soo jung kesal.
Soo jung duduk sambil mengecek pesan masuk di ponselnya
"Maaf membuatmu menunggu" kata Ji hoon sambil duduk di depan Soo jung, Soo jung mengangkat kepalanya
"Baiklah tidak masalah karena kau sudah membuatku menunggu sebagai gantinya kau harus mentraktirku" kata Soo jung
"Okay" jawab Ji hoon sambil menyerahkan dompetnya pada Soo jung
"Really" tanya Soo jung dengan wajah yang terkejut
"Ya... Tentu saja Kau boleh memesan apapun yang kau mau" jawab Ji hoon sambil tersenyum
"Oh My..." kata Soo jung sambil menatap Ji hoon, Ji hoon hanya tersenyum
"Hem... sepertinya aku bisa menghabiskan seluruh uang yang ada di dalam" kata Soo jung sambil menepuk-nepuk dompet Ji hoon
"Kau boleh memakainya sesuka hatimu" kata Ji hoon yang membuat Soo jung tertawa
"Hahaha... Aku hanya bercanda" kata Soo jung sambil mengembalikan dompet Ji hoon, Ji hoon menatap Soo jung
"Kenapa kau mengembalikannya?" tanya Ji hoon heran
"Aku hanya bercanda, aku tidak akan menggunakan uangmu selagi aku bisa menggunakan uangku sendiri"
"Tapi aku benar-benar tidak masalah dengan itu, kau kekasihku jadi kau bisa menggunakannya"
"Tapi aku tidak ingin menggunakannya karena aku lebih senang menggunakan uang yang aku hasilkan sendiri"
"Baiklah...baiklah... kau menang" kata Ji hoon pasrah, Soo jung hanya tersenyum
"Ternyata aku tidak salah memilihmu sebagai kekasihku, jika itu adalah wanita lain aku yakin dia akan dengan semangat mengambil semua uangku dan menggunakan uangku dengan sesuka hatinya, Jung Soo jung aku berjanji aku akan mencintaimu dan menjagamu dengan sepenuh hati dan sekuat tenagaku, aku tidak akan membiarkan orang lain merusak hubungan kita" kata Ji hoon sambil menatap Soo jung
"Kau tidak perlu menatapku seperti itu Ji hoon"
"Apakah ada larangan jika aku menatap kekasihku?" tanya Ji hoon yang membuat Soo jung tersenyum
"Tidak... hanya saja aku sedikit risih jika kau menatapku seperti itu" jawab Soo jung lalu mengalihkan pandangannya dari Ji hoon, Ji hoon hanya tertawa melihat tingkah laku Soo jung. Mereka menikmati makan siang mereka sesekali Soo jung tertawa mendengar lelucon yang di lontarkan Ji hoon.
*** *** ***
Seo won sedang memgamati pemandangan yang ada di depannya sambil sesekali meminum Anggur yang berada di tangannya, saat ini Seo won sedang mempersiapkan rencananya untuk menemui Ji hoon dan saat mengingat Ji hoon, Seo won sangat tidak sabar untuk menghancurkan Ji hoon, Seo won kembali mengingat masa kecil mereka yang dimana saat itu Seo won dan Ji hoon kecil baru saja menerima nilai ujian mereka dan pada saat itu pula keluarga besar mereka sedang berkumpul
"Bagaimana dengan nilai kalian" tanya Lee Yoon hee yang tak lain adalah ayah Seo won
"Ayah hari ini aku berhasil mendapatkan juara 2"
"Wah... Putraku memang hebat, Ayah yakin jika kau semakin giat belajar kau pasti akan menjadi juara 1" kata Yoon hee, Seo won menganggukkan kepalanya
"Bagaimana denganmu Ji hoon" Ryu Tae song
"Kemarilah Ji hoon ibu ingin melihat nilai raportmu" kata Kang Hyena yang taklain adalah ibu Ji hoon
"Ibu tidak boleh melihatnya,jika ibu melihatnya aku malu"
"Hahaha... Baiklah kalau begitu biarkan ayah yang melihatnya" kata Tae song
"Jika ayah ingin melihatnya ayah tidak boleh marah"
"Kak, apakah nilaimu sangat buruk sehingga paman dan bibi tidak boleh melihatnya" tanya Seo won
"Sangat" jawab Ji hoon
"Ayo Ji hoon perlihatkan nilaimu, kakek tidak akan membiarkan ayah dan ibumu memarahimu" kata Kakek Ryu sambil mengelus kepala Ji hoon
"Baiklah kek" jawab Ji hoon pasrah lalu memberikan raportnya kepada Hyena, Hyena membuka raport Ji hoon dan membacanya dengan teliti saat Hyewon selesai membacanya Hyewon menatap Ji hoon dengan tatapan yang sulit di atrikan
"Dasar anak nakal" kata Hyewon
"Apakah nilainya seburuk itu?" tanya Tae song sambil mengambil raport Ji hoon dari tangan Hyena
"I'm Sorry mom" kata Ji hoon sambil memeluk Hyena
"Apakah nilaimu seburuk itu Ji hoon?" tanya Kakek Ryu, Ji hoon hanya menganggukkan kepalanya sambil tetap memeluk Hyena
"Ayah dia membohongi kita, nilainya sangat bagus dan dia mendapatkan nilai tertinggi di kelasnya" terang Hyena
"Dasar anak nakal" kata Tae song sambil mengacak-acak rambut Ji hoon
"Hahaha sudah kuduga cucu kesayanganku tidak akan mengecewakanku, selamat Ji hoon kakek bangga padamu" kata kakek memberi pujian pada Ji hoon
"Terima kasih kek" jawab Ji hoon sambil tersenyum
"Dan untukmu Seo won kau seharusnya mencontoh Ji hoon dia berhasil mendapatkan nilai tertinggi dan kau hanya bisa menduduki posisi kedua" kata Kakek Ryu pada Seo won
"Ayah tidak seharusnya Ayah berkata seperti itu, Seo won juga cucu ayah" kata Yoon hee
"Aku tahu dia juga cucuku, tapi dia sama sepertimu yang selalu saja menyusahkanku"
"Sudahlah Ayah" kata Tae song sambil mengelus bahu sang Ayah dan memberi tanda pada Yoon hee untuk diam
"Seharusnya aku tidak pernah membiarkan putriku menikah dengan pria sepertimu" kata Kakek Ryu, Yoon hee mengepalkan tangannya dengan kesal
"Ayah lebih baik kita pergi ke ruang makan sekarang Seo won dan Ji hoon pasti sudah lapar" kata Hyena mengalihkan perhatian kakek Ryu
"Anak-anak ayo kita pergi keruang makan" kata Hyena sambil merangkul Ji hoon dan Seo won
"Baik ibu/ bibi" jawab Ji hoon dan Seo won serentak.
Maaf karena membuat kalian lagi-lagi menunggu,aku benar-benar kehabisan ide karena kamarku (Ruang yang penuh Inspirasiku) di jajah dan aku tidak bisa menulis dengan leluasa i'm So sorry.