"Apa kamu yakin bahwa yang ada di dalam hatimu saat ini itu cinta???? cinta seperti yang kita rasakan???? kamu hanya merasa tersakiti olehku, hatimu sedang sangat lemah saat ini, siapapun bisa masuk dengan mudah jika kondisi hatimu serapuh saat ini, aku mohon jangan biarkan semua itu menghancurkanmu, aku berharap semuanya kamu pikirkan kembali kinan" Adam seperti tidak bisa menerima kenyataan bahwa kinan telah benar-benar melupakan perasaannya untuk dirinya.
"Cinta yang aku miliki untuk bayu memang tidak sama dengan yang aku miliki untukmu di masa lalu, perbedaannya cuma satu, cinta ini lebih dewasa.
"Kamu sudah menikah, wanita yang kamu nikahi adalah wanita yang juga memiliki masa depan, dia punya hak untuk bahagia dan di cintai, aku tahu kamu menikah terpaksa dengannya, tapi kamu harus ingat, dengan kamu menyetujui perintah orang tuamu untuk menikah, itu artinya kamu menarik wanita itu masuk ke dalam kehidupanmu, maka kamu harus mempertanggungjawabkan kehidupannya yang telah kamu bawa masuk ke duniamu dengan pernikahan kalian".
Adam terdiam, dia masih menyesuaikan perasaannya dengan semua fakta yang kinan akui padanya malam itu.
Kemudian tanpa berkata apa-apa lagi adam membalikkan badannya dan keluar dari rumah kinan.
Kinan dan bayu melihat adam yang berjalan tanpa semangat melangkah ke luar rumah dengan kepala tertunduk.
Bayu mengikutinya dari belakang, dan saat dia melihat klarissa berdiri di depan gerbang dia menghentikan langkahnya.
"Ada klarisa di depan rumah, biarkan adam bersamanya" bayu berbicara kepada kinan.
Tanpa di ketahui semua orang yang berada di rumah kinan, klarissa mendengarkan semua yang mereka bicarakan.
Kkarissa mengkhawatirkan keadaan adam, karena dia tahu bahwa bayu dan kinan memang terlihat saling mencintai saat berada di pesta pernikahannya, dia bisa melihat bagaimana bayu begitu menjaga kinan dan kinan yang tidak bisa lepas dari bayu, dan tatapan mata mereka yang bisa membuat semua orang tahu bahwa mereka pasangan yang sedang di mabuk cinta.
Mungkin dari semua orang, hanya adam yang tidak bisa melihat itu, dia tertutupi oleh perasaannya yang masih mencintai kinan.
Tiba di dalam mobil klarissa mengambil alih kemudi dan adam duduk di kursi penumpang.
"Bawa aku pergi jauh dari sini".
kemudian klarissa tanpa berkata apa-apa menyalakan mesin mobil dan pergi dari sana.
Setelah perjalanan yang cukup panjang akhirnya klarissa membuka pintu mobil dan menarik lengan adam untuk keluar.
"Apa yang kamu dapatkan dari semua ini??? apa sekarang matamu sudah terbuka??? dia hanya cinta pertamamu, kalian memiliki kisah yang hanya bisa untuk di kenang, baik kamu ataupun dia kini telah berubah, semua ini adalah proses untuk kalian bisa menjadi manusia yang lebih dewasa, Kinan telah tahu arah mana yang akan dia ambil, dia sudah tahu apa yang dia inginkan, sekarang kamu?? kamu terus merasa bahwa yang kamu lakukan sekarang hanya karena perintah dari ayahmu, kamu terus memposisikan dirimu korban dari semua ini, coba bangkit !!! lihat dirimu, kamu bukan korban, dan kamu bisa melakukan apapun yang kamu inginkan, namun faktanya cinta kinan memang sudah tidak ada untukmu lagi, hati manusia bisa berubah, cinta berjalan ke arah dimana dia bisa menemukan kenyamanan, kamu telah pergi lama darinya dan dengan semua kenangan kalian tidak cukup untuk membuat kinan bertahan kokoh dengan cintanya, tidak ada yang salah disini dan juga tidak ada korban, kamu hanya perlu menerima kenyataan saat ini bahwa cinta pertama tidak selalu berhasil untuk menjadi cinta yang terakhir".
Adam meneteskan air matanya, dia malu dengan keadaannya saat ini di hadapan klarissa.
"Diam kau, lebih baik kamu masuk ke dalam mobil sekarang, pergi sana !!!!". Adam meraih tangan klarissa dan membukakan pintu mobil untuknya. Klarisa masuk dan kesal dengan keadaan adam yang terlihat sangat menyedihkan itu.
Adam berteriak sekencang-kencangnya disana, debur ombak menemani adam yang merasa bahwa hidupnya, cintanya telah berakhir malam itu.
Malam semakin melahap waktu, dan klarissa mencoba membujuk adam agar mau pulang.
"Ayolah jangan terlalu seperti anak kecil, disini sudah mulai sangat dingin sekali, aku ingin pulang". Klarissa turun dari mobil dan meminta adam untuk masuk ke dalam mobil dan pulang ke apartemen.
"Ray jemput aku di ancol" adam kemudian mematikan ponselnya, dia menelpon ray saat klarisaa bilang ingin pulang padanya .
"Kamu pulanglah sana, aku akan menunggu temanku disini" adam membukakan pintu untuk klarissa dan mempersilahkan dia untuk pulang terlebih dahulu.
"Apa tidak apa-apa jika kamu sendiri disini?" klarisa mencemaskan adam. "Apa kamu mencemaskanku??? sudahlah, itu terdengar aneh, cepat pulang karena ini sudah sangat larut, temanku akan menjemputku".
Klarisaa akhirnya pergi tanpa berkata apapun, dia memutuskan untuk tidur di hotel, klarisa tidak ingin masuk ke rumah adam sendirian.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali adam pulang ke apartmen setelah semalam berpesta minuman bersama ray, lisa sedang tidak bisa datang karena memiliki jadwal meeting keesokan harinya.
"Kemana dia? apa dia tidak pulang ke rumah?" adam mencari ponselnya dan saat dia akan menelpon klarissa dia baru ingat, bahwa dirinya bahkan belum memiliki nomor ponsel istrinya sendiri.
"Ya ampun, aku bahkan belum memiliki nomor ponselnya, apa yang aku lakukan satu minggu ini???? dimana dia?" Adam kemudian mengobrak abrik tas bawaan klarissa, dia berpikir mungkin bisa menemukan kartu nama miliknya "Tidak ada apa-apa disini, bagaimana bisa dia tidak memiliki kartu nama?".
kemudian dia berpikir untuk menelpon ayahnya "Apa aku sudah gila, bagaimana kalau ayah tahu kita tidak tidur bersama di apartemen malam ini, bahkan aku tidak memiliki nomor ponselnya, aaaah wanita itu hanya membuatku pusing". adam akhirnya memutuskan untuk keluar lagi dan mencari klarissa sebisanya.