Malam menemani Klarissa, wanita yang terbiasa dengan kehidupan yang bebas tanpa terikat oleh suatu hubungan yang di dasari oleh cinta, dia mempertahankan hatinya yang seperti mulai di aduk-aduk oleh rasa yang mulai tumbuh untuk adam, entah rasa apa itu, tapi Klarissa mulai sedikit terpengaruh jika adam memasukkan nama Kinan di setiap perbincangan mereka, terlebih pada saat makan malam romantis saat itu, Klarissa berharap setidaknya malam itu adam hanya menikmati makan malam bersama dengannya, tanpa harus membahas sesuatu yang hanya melukai hati masing-masing.
"Dia pikir aku pahlawan untuk cinta mereka berdua???? Kenapa aku harus perduli dengan hati mereka, disaat hatiku sendiri sedang tidak karuan seperti ini. Pernikahan macam apa ini yang ayah atur untukku". Kekesalan tak terasa hinggap di hatinya ketika adam meminta bantuannya untuk ditemani menemui Kinan.
Klarissa sambil menghisap rokoknya di bagian atap (rooftop) dari gedung club malam itu.
"Akan lebih sempurna jika kita minum di tempat ini, aku lebih suka minum di ruangan terbuka, rooftop ini sempurna, kenapa kamu tidak mengajakku kemari saja dari pada di ruangan tadi yang di penuhi bunga-bunga dan lilin-lilin yang membuat kepalaku sedikit pusing karena wangi yang mereka timbulkan". Adam datang secara tiba-tiba, membuat Klarisa kaget di buatnya.
"Siapa yang membawamu kemari? apa kamu mengikutiku???? aku ingin menghabiskan waktuku sendiri disini, lupakan soal makan malam tadi, aku juga tidak menyukainya, aku menyesal membuat acara makan malam ini, ternyata hanya membuang-buang waktuku". Klarissa menjawab dengan sedikit terbata-bata karena terkejut dengan kedatangan adam.
"Aku tidak menyesal, setidaknya malam ini aku bisa tahu sisi lain dari dirimu, mungkin aku bisa menyukai sisi lain itu, agar kita paling tidak bisa mulai berteman, aku memang tidak pernah menjalin pertemanan dengan seorang wanita, tapi dengan kamu aku bisa membuat pengecualian, kita berteman mulai malam ini". Adam mengulurkan tangannya pada Klarissa.
"Apa yang yang berbeda denganku? aku wanita, dan apa penyebab adanya pengecualian untukku??? aku juga tidak suka dengan pertemanan antara wanita dan laki-laki, itu hanya omong kosong". Klarissa membuang muka dan menatap jalan-jalan di bawah sana ketika menjawab adam.
"Karena kamu adalah Istriku". Adam meraih tangan Klarissa dengan erat ketika dia menjawab pertanyaannya dan melihat klarissa seperti tergelincir hampir jatuh karena terlalu merunduk saat melihat ke bawah gedung dari ketinggian itu.
Mereka saling berhadapan dan menatap satu sama lain.
"Apa kamu bilang tadi????" klarissa melanjutkannya dengan meminta jawaban untuk meyakinkan dirinya dengan apa yang baru saja dia dengar.
"Kamu satu-satunya wanita yang bisa aku jadikan teman dalam hidupku, karena kamu adalah Istriku". Adam menatap mata Klarissaa yang sayu dan dan terlihat sangat kesepian.
"Lepaskan tanganku, jangan bicara omong kosong lagi" klarissa marah karena adam menggunakan status hubungan mereka untuk dijadikan alasan.
Ketika adam dan klarissa berdebat tentang hubungan mereka, di Bandung Kinan dan Bayu baru saja sampai di rumah.
"Ibu masuk duluan ya nak bayu, Kinan buatkan dia teh hangat, udara di luar sangat dingin sekali malam ini" Setelah makan malam yang berlangsung dengan lancar, bayu mengantar kinan dan ibu mertuanya pulang.
Keysa dan suaminya pulang langsung ke rumahnya dari restoran tadi.
"Masuklah !!!! aku akan buatkan kamu teh" Kinan berjalan ke dalam dan di ikuti bayu dari belakang
"Apa kamu mulai melayaniku, waaah aku ingin cepat-cepat minum teh buatanmu" Bayu menggoda kinan karena dia sangat bahagia malam itu.
"Tidak jadi, kamu buat sendiri, aku akan berganti pakaian" kinan marah dan meletakkan kembali gelas yang sudah dia pegang.
Bayu segera meraih tangannya dan menghentikan langkah kinan yang mulai kesal dengan gurauannya.
"Maafkan aku, ayo kita buat bersama, aku akan membuatkannya untukmu juga, bagaimana??? kita bisa saling melayani di masa depan, aku akan membuatkan sarapan untukmu, dan kamu juga harus bangun pagi agar bisa menyiapkan sarapan untukku, begitu juga dengan hal-hal lain di rumah kita nanti". Bayu berbicara dari belakang kinan dan tepat di sisi telinga kinan yang membuat kinan langsung salah tingkah.
"Tidak mau, kamu buat sendiri saja" kinan berlari menuju kamarnya dengan perasaan yang sangat tidak karuan. Detak jantungnya seperti akan meledak mendengar bayu berbicara tentang masa depan yang akan mereka lewati nanti dengan sangat lembut terdengar di telinga kinan.
Bayu kemudian tersenyum sendiri mendapati kinan yang menjadi malu-malu karena di goda olehnya.
"Dia bisa terlihat sangat manis ketika malu seperti itu, apa aku harus menggodanya setiap waktu???? aaah tidak,,, tidak,,, tidak,, aku akan mendapatkan pukulan keras di kepalaku jika terus melakukan itu". Bayu berbicara sendiri di dapur sambil membuat teh untuknya dan kinan.
Saat tiba-tiba ibu muncul dari belakang.
"Kamu tahu betul tentang perangai kinan, ibu senang karena kalian akhirnya memutuskan untuk bersama, kamu tahu setenang apa perasaan ibu saat ini???? setenang hati ibu saat akhirnya ibu bisa melahirkan kinan 26 tahun yang lalu, setelah berjuang 9 bulan mengandungnya, hati ibu bahagia karena akhirnya bisa melihat putri ibu akan memulai kehidupan barunya di dunia ini dengan harapan dan doa yang terbaik untuknya. Dan karena kamu menjadi bagian dan alasan ibu memiliki ketenangan, kedamaian dan kenyamanan itu sekarang. Terimakasih sayang". Ibu memeluk bayu di dapur karena merasa berterimakasih pada calon menantunya itu.
"Ibu rasa penderitaan kinan selama ini akan berakhir dengan hadirnya kamu menjadi pendampingnya". Ibu menutup pembicaraannya dengan menggenggam tangan bayu dengan kuat, seperti sedang memberikan tanggungjawabnya selama ini terhadap kinan kepada bayu.
Bayu melemparkan senyuman penuh keyakinan dalam dirinya kepada sang calon mertua. Kinan menyaksikan situasi itu dari tangga dan tidak terasa air matanya menetes, kehadiran bayu telah betul-betul menjadi alasan senyuman ibu terlihat kembali setelah sekian lama kinan tidak melihat itu.
Ibu kembali ke kamarnya dan bayu menyelesaikan tehnya.
"Apa sudah jadi??? berikan padaku, aku akan menuangkan ini ke dalam botol" kinan meraih gelas teh yang bayu berikan dan menumpahkannya ke dalam termos kecil.
"Ayo kita pergi ke bukit, sudah lama kita tidak pergi ke sana" kinan meraih tangan bayu sesaat setelah ia selesai menuangkan tehnya.
"Ini bekal kita minum disana, teh hangat buatanmu" kinan memberikan senyuman manis pada bayu, bayu merasa sedikit heran dengan tingkah kinan saat itu yang sedikit terasa berbeda baginya, tapi dia tidak yakin perbedaan apa itu.
Mereka akhirnya masuk ke mobil dan bayu mengikuti keinginan kinan.
Di perjalanan kinan hanya diam, dia menyalakan musik dengan sangat kencang, musik yang ia dengar saat adam akan pergi ke Australia beberapa tahun lalu.
Sambil menatap langit dari jendela mobil yang sengaja ia buka lebar-lebar kinan mulai berbicara.
"Kamu tahu, aku pernah begitu terluka saat mendengarkan lagu ini, seseorang akan pergi meninggalkanku dalam waktu yang tidak pasti, hanya yang aku tahu, aku akan benar-benar di tinggalkan dan sudah pasti akan sangat lama. Aku tidak pernah mendengarkan lagu ini lagi setelah hari itu, entah kenapa malam ini aku sangat ingin mendengarnya, apa mungkin aku sudah melupakan rasa sakit itu sekarang??????" Kinan mengalihkan pandangannya dan menatap bayu yang sedang menyetir di sampingnya.
"Apa kamu ingin aku meyakinkan dirimu, bahwa kamu telah benar-benar melupakannya?????" saat itu mereka akhirnya tiba di bukit tempat dulu kinan dan adam meresmikan hubungan mereka kembali setelah lama terpisah.
"Apa itu mungkin?????" Kinan bertanya sambil membuka pintu mobil dan menatap langit yang malam itu begitu cerah, angin terasa sangat menusuk tulang karena dingin.
Bayu turun dari mobil dan pergi ke sisi pintu kinan dan berdiri di sana menatap kinan yang tetap duduk berada di dalam mobil.
"Apa kamu mengijinkanku untuk membantumu melepaskan semua masa lalu itu????" Kinan terkejut saat tiba-tiba kepala bayu masuk ke dalam mobil dan sekarang tepat ada di hadapannya.
Terlihat oleh bayu sedikit keraguan dalam diri kinan saat itu dari matanya, bayu akhirnya menarik kembali tubuhnya dan berjalan ke arah tengah bukit.
Tiba-tiba saja kinan menarik tangan bayu dari belakang, bayu yang langsung menyadari itu segera membalikkan tubuhnya.
Sentuhan bibir itupun tidak bisa mereka tolak satu sama lain, ciuman pertama kinan dan bayu terjadi disana. Mereka saling merasakan perasaan masing-masing, cinta yang telah tumbuh memberikan kekuatan kepada keduanya untuk mengutarakan apa yang mereka rasakan selama ini, apa yang tertahan selama ini, mereka luapkan dengan cinta malam itu.