Tidak ada percakapan disana, kedua lelaki itu sama-sama menyimpan rahasia dari kinan yang sedang terlelap tidur.
Sampai akhirnya adam menanyakan bagaimana bayu bisa mengenal dan menjadi sahabat kinan. Karena faktanya adam tahu bahwa bukan hal yang mudah untuk menjadi seorang teman bagi kinan.
Bayu hanya membalas tatapan adam dari kaca spion dan membuka kaca matanya. Kemudian dia kembali menunduk dan fokus pada ponselnya tanpa mengatakan apapun.
Adam sangat kesal karena mendapat perlakuan semacam itu dari bayu.
Tiba di jakarta, bayu dan kinan terlelap tidur di masing-masing kursinya.
Adam memandang wajah kinan, adam selalu merasa damai saat bisa memandang wajah kekasihnya itu dari dekat.
Saat adam sangat fokus dengan tatapannya, bayu kemudian membangunkan kinan dengan sangat keras memukul pundak kinan dari belakang.
"Kinan bangun, cepat bangun !!!!!! kita sudah sampai. Kenapa kau bisa tidur seperti di kamar hotel saja bisa senyenyak itu"..
Kinan yang kaget dan adam yang juga tidak kalah terkejut karena ulah bayu yang membangunkan kinan secara tiba-tiba itu langsung membuka pintu mobil dan keluar.
Adam segera mengeluarkan tas kinan dari bagasi begitu juga bayu yang mengeluarkan kotak sarapan yang ia bawa dari Bandung
Adam terus melihat gelagat bayu yang sepertuli tidak terjadi apa-apa antara mereka berdua. Dan itu membuat adam sangat kesal.
Mereka semua akhirnya masuk ke rumah kinan dan bayu langsung membongkar sarapannya.
Dia menyantap sarapan itu sendiri di saat kinan masuk ke kamarnya untuk mandi dan bersiap ke kantor.
Saat itu pukul 8, kinan sudah terlambat tapi dia sudah meminta dispensasi waktu dari kantornya.
Bayu sibuk sarapan di meja makan, adam yang melihat itu benar-benar tidak habis pikir dengan tingkah CEO aneh itu.
Dia hidup dengan segala kemewahan, segala fasilitas yang mungkin hanya orang-orang seperti dia di dunia ini yang bisa merasakannya.
Tapi yang ada di hadapan adam sekarang, bayu Si CEO muda itu, sedang menyantap sarapan nasi goreng rumahan dengan telor dadar di atasnya yang sudah sedikit dingin karena meskipun di simpan dalam box makanan yang bisa menahan panas, tetap saja akan berkurang kelezatannya.
Tapi Bayu menyantap itu dengan sangat lahap tanpa mengernyit sedikitpun.
Tak lama kinan keluar dari kamarnya sudah dalam keadaan rapih. Adam segera bangun dari duduknya berpikir mereka akan segera pergi dari rumah itu dan mengantar kinan berangkat kerja.
Tapi ternyata kinan datang menghampiri meja makan dan menyantap sarapan bersama dengan bayu dan dengan piring yang sama.
Adam terkejut melihat itu dan langsung menghampiri kinan dan bayu yang sedang sibuk sarapan dengan satu piring bersama.
"Ada apa dengan kalian, kenapa kalian hanya sarapan berdua saja???? ".
Adam menyela di antara bayu dan kinan saat sedang makan, kemudian bayu bangun dan meletakan sendoknya di meja.
"Silahkan, habiskan saja aku sudah kenyang. Aku pulang dulu, aku juga akan bersiap dan berangkat kerja.... ngomong- ngomong,,, adam,,,,terimakasih atas tumpangannya".
Bayu sambil melepaskan jaket kinan dan meletakkannya di sofa berjalan keluar rumah dan sempat mengucapkan terimakasih pada adam yang telah memberikannya tumpangan.
"Anak itu masih saja mau membodohiku".
kinan menggelengkan kepalanya saat mendengar bayu akan berangkat kerja, sedangkan kinan tahu bahwa bayu berbohong padanya soal pekerjaan yang sedang ia kerjakan saat ini.
"Apa maksudmu???".
Adam menanyakan apa maksud perkataan kinan, adam sempat berpikir mungkjn kinan mengetahui sesuatu tentang bayu.
"Nanti saja di jalan aku ceritakan, sekarang ayo kita berangkat, aku akan semakin terlambat jika kita membicarakan itu disini".
Kinan langsung membereskan bekas makan mereka dan mengunci semua pintu dan menutup gerbang dengan cepat.
Di perjalanan menuju kantor kinan menceritakan soal bayu yang berbohong soal pekerjaannya pada adam.
Kinan bahkan mengatakan mengecek kantor tempat bayu bekerja tapi tidak ada staff penerjemah yang bernama bayu disana.
"Aku tidak habis pikir kenapa dia harus berbohong padaku,,,, tapiiiiii,,,,,,, aku percaya padanya, mungkin dia memiliki alasan lain yang belum bisa dia katakan padaku, aku yakin dia punya alasan yang masuk akal. Aku tidak berani langsung menghakiminya".
Kinan terdengar sangat bijak saat menghadapi kebohongan bayu soal pekerjaannya. Persahabatan mereka sudah sampai tahap saling mengerti satu sama lain tanpa emosi dan amarah yang hanya akan terjadi dalam persahabatan yang belum dewasa.
Adam hanya mendengarkan kisah bayu dari kinan, dia tahu betul bayu telah tertangkap basah oleh kinan. Tapi kenapa dia seceroboh itu sampai-sampai ketahuan oleh kinan soal pekerjaan palsunya.
Tiba di depan kantor, kinan segera keluar dari mobil dan berlari menuju pintu masuk. Adam bahkan belum sempat mengucapkan apapun saat akhirnya kinan sudah tak terlihat lagi.
"Gadis itu benar-benar susah di tebak. Aaaah tapi aku mencintainya".
Adam segera menancap gas dan pulang ke apartemennya.
Pukul 10 di Bandung kediaman Pak Gunawan.
Sudah datang satu orang pria ke rumah pak gunawan pagi-pagi sekali yang tidak lain adalah pak setya.
Pak gunawan meminta pak setya datang ke rumahnya dengan maksud untuk mencarikan jodoh bagi adam.
Pak gunawan, Ny.Andara, dan Pak Setya telah mendapatkan wanita yang mereka pilih dari beberapa kandidat putri para pejabat tinggi di perusahaan milik Ny.Andara.
Rencana mereka,,,,,, wanita itu akan di kenalkan pada adam di hari pesta ulang tahun Pak Gunawan yang akan di laksanakan di Jakarta satu minggu yang akan datang. Pada hari itu juga Adam akan langsung diumumkan bertunangan dengan wanita itu .
Pak gunawan tahu betul adam tidak akan menyetujui rencananya itu, tapi dia berpikir tidak ada pilihan lain selain menikahkan adam dengan gadis lain secepat mungkin sebelum akhirnya adam menikah dengan kinan.
Dia akan berusaha sebisanya untuk mengundur rencana pernikahan putranya dengan kinan, pak gunawan menyiapkan setumpuk pekerjaan di kantor yang harus siang malam di kerjakan oleh putranya dengan alasan deadline.
Selama itu pak gunawan melancarkan rencananya sendiri untuk meyakinkan wanita dari kalangan atas untuk di jadikan menantunya.
Pak setya menjadi bagian dari rencana itu, meskipun ia tahu bahwa kinan putrinya adalah gadis yang sangat di benci oleh rekannya yaitu pak gunawan. Alih-alih mendukung putrinya, pak Setya lebih mendukung pak gunawan.