Kinan berusaha agar tetap bisa berbicara dengan nada yang terdengar santai dan biasa saja.
Di dalam hatinya dia sangat tidak kuat ingin segera menyelesaikan pembicaraan yang tanpa persiapan itu.
Bahkan nafas halusnya sebenarnya terdengar bergetar karena sangat gugup saat itu.
Apa karena terlalu lama tidak bertemu dengan adam, atau karena kinan terlalu menantikan saat itu tiba. Tidak bisa dimengerti kenapa perasaan tegang itu terlaku menjadi-jadi dalam hatinya.
Adam segera pergi setelah mendengar kesepakatan dari kinan bahwa akan bertemu dengannya jam 7 malam nanti di kawasan bukit tempat terakhir kali kinan dan adam bersama 4 tahun lalu. Juga tempat yang kemarin di gunakan untuk acara pesta kecil-kecilan kinan dan bayu hingga fajar menjelang.
Bayu keluar dari dalam rumah dengan membawa minuman segar ke meja depan. Bermaksud menyuguhkan untuk adam yang merupakan tamu di rumah itu.
Namun setibanya ia di teras depan, adam sudah tidak terlihat disana. Hanya ada kinan yang duduk menatap ke depan dengan tatapan kosongnya.
"Hei, dimana temanmu? aku bawakan air untuknya".
Bayu mengagetkan kinan hingga membuat kinan kesal dibuatnya.
"Apa harus dengan mengagetkanku seperti itu?, dia sudah pergi jadi kamu minum saja air itu".
Kinan berlalu begitu saja masuk ke dalam rumahnya dan langsung naik ke lantai atas menuju kamarnya.
Bayu yang keheranan karena ternyata adam sudah pergi begitu saja, akhirnya mengikuti langkah kinan menuju kamarnya.
"Apa yang terjadi, sepertinya dia sangat menggebu-gebu ingin berbicara denganmu, tapi apa yang sudah terjadi sekarang, dia pergi hanya dalam waktu 3 menit??? bahkan sebelum aku selesai membuat minuman segar di dapur".
Bayu terus bertanya pada kinan sambil ikut masuk ke kamar kinan.
Kinan yang tidak menghiraukan pertanyaan bayu, dia langsung duduk dan merapihkan semua barang bawaannya ke dalam koper.
"Kinan jawab aku !!!!! apa kamu hanya akan diam saja kepadaku???? apa aku membuat kesalahan padamu?????".
Bayu memohon agar kinan mau bercerita padanya tentang kebenaran antara dia dan adam.
"Ah sudahlah, kamu pulang sekarang dan rapihkan semua barang bawaan kamu untuk persiapan keberangkatan kita besok".
Kinan tidak menjawab pertanyaan bayu melainkan dia mengusirnya dari kamarnya. meminta bahu untuk segera pulang dan berkemas barang bawaannya besok.
Bayu bingung dengan sikap kinan, dia berpikir mungkin ada yang kinan sembunyikan darinya saat ini.
Karena tidak ingin berdebat terlalu panjang bayu akhirnya keluar dari kamar kinan dan memutuskan untuk pulang ke rumahnya sesuai perkataan kinan.
Setibanya bayu di rumahnya yang tidak jauh dari rumah kinan, dia kembali fokus pada hadiah yang dikirim ibunya.
Dia terus membulak-balik baju tuxedo yang dikirim ibunya. Dia tahu betul itu memang ukuran untuknya.
Kembali dia mencoba menelpon untuk memastikan apa maksud dari hadiah yang dia terima itu.
"Bu, apa maksud paket yang ibu kirim ke rumahku, dengan namaku jelas tertera di sini, apa ibu ingin kinan melihat ini?".
bayu kesal karena ibunya sulit untuk dihubungi dari tadi siang.
"Apa kamu tidak ingat????? dalam waktu 1 minggu lagi kamu harus bisa membawa seorang gadis ke acara peresmian anak perusahaan kita di Jakarta. Ibu hadiahkan gaun indah itu untuk gadis pilihanmu. Semua gadis pasti menyukai gaun itu, apa kau tahu? itu limited adition".
Ibunya menjawab dengan santai.
Bayu menjanjikan akan membawa seorang gadis ke acara perusahaan keluarganya.
Dan hari itu adalah satu minggu dari saat ini, bayu seperti melupakan janji besar kepada keluarganya. Dia terlalu sibuk dengan masa bahagia kelulusannya dan menjalani hari-hari yang santai dengan kinan.
"Ah yaaa,,,, aku tidak ikut mempersiapkan peresmian itu, aku terlalu sibuk dengan urusan di pusat. Apa itu benar satu minggu lagi? bu aku bahkan belum memberi tahu kinan soal semua itu".
"Sayang.....jika kamu sudah yakin dengan perasaanmu padanya, kenapa kamu tidak menyatakan perasaanmu, kenapa harus terus berpura-pura seperti itu. Hentikan semua permainanmu, kamu sudah terlalu lama menjalani hidup seperti itu, kamu pasti sangat lelah dengan semua sandiwaramu dan semua kesibukkanmu juga di kantor juga".
Ibunya terus memberikan saran kepada bayu, karena tidak tahan melihat ulah putra satu-satunya yang melakukan segala hal untuk mencari gadis yang dia impikan selama ini.
Di rumah kinan sedang sibuk mencari baju untuk ia kenakan malam ini, dia mempersiapkan apa yang akan ia sampaikan kepada adam, dia bertekad akan menyelesaikan semua perasaannya pada adam.
Perasaan yang ada di hatinya telah ia simpulkan bahwa tidak ada lagi cinta di antara mereka, rasa itu telah hilang di telan waktu dan rasa rindu yang selalu ia rasakan itu semata karena kenangan pertama kali dengan adam merupakan hal baru dalam hidup kinan.
"Itu sangat pantas untuk tetap aku kenang, itu pertama kali aku berbicara banyak dengan seseorang dan di perlakukan seperti seorang gadis yang dicintai dengan sepenuh hati, meskipun semua itu ternyata palsu".
Seperti halnya ciuman pertama seseorang yang tidak mudah dilupakan dan memang sepantasnya selalu menjadi kenangan indah dalam hidup. Hal itu berlaku pada kenangan indah kinan dengan adam. Tapi bukan berarti kinan masih menyimpan rasa untuk adam.
Seperti itulah kinan menyimpulkan perasaannya saat itu dengan penuh keyakinan.
"Tapi kenapa aku terus merasa gugup saat bersamanya, bahkan hatiku benar-benar seperti akan meledak, detak jantungku tak terkendali berdetak sangat kencang jika melihat matanya dan bahkan saat mendengar suaranya".
Kinan terus berbicara sendiri dan bertanya-tanya, dia berusaha untuk meyakinkan dirinya bahwa tidak ada lagi rasa cinta dalam hatinya untuk adam.
"Ya,,,,, mungkin itu karena kemunculan adam di hadapanku sangat tiba-tiba, telah lama dia pergi dan aku selalu membayangkan hal-hal yang telah kami lalui selama ini, dan akhirnya sekarang dia benar-benar di hadapanku. Wajar saja perasaanku terkejut dan akibatnya aku selalu gugup jika bersamanya".
Kinan seperti tidak waras, memaksakan pikirannya agar menuju satu titik bahwa dia tidak lagi membutuhkan adam, adam telah lama pergi dan dia bisa baik-baik saja selama ini, jadi itu bisa dilanjutkan untuk seterusnya tanpa adam.