アプリをダウンロード
23.96% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 58: Perjanjian kembali

章 58: Perjanjian kembali

Pada 2.30 dini hari adam tiba di rumah kinan kembali. Disana masih terlihat sama seperti satu jam sebelumnya ia kesana.

Semua lampu mati dan tidak ada tanda-tanda seseorang terbangun malam itu.

Adam yang bertekad ingin bertemu kinan terus melihat ke sisi jendela kamar kinan. Namun semua itu hanya omong kosong. Kinan tidak ada di rumah dan adam menunggu sesuatu yang tidak mungkin disana.

Selama setengah jam sudah dia tetap berdiam disana. Datang security dari pos keamanan perumahan tempat tinggal kinan tinggal dan mengetuk jendela mobil adam.

Security itu meminta adam dan supirnya untuk pergi meninggalkan tempat itu jika tidak ada kepentingan, dan jikapun ada lebih baik segera masuk ke dalam rumah atau datang lagi besok pagi. Karena ini sudah sangat larut dan di khawatirkan mengganggu penghuni disana.

Karena adam sudah di usir oleh security akhirnya supir memaksa adam untuk pulang saja dan berjanji akan mengantarnya besok pagi.

"Jika besok pagi aku tidak perlu kamu antar, aku bisa pergi sendiri, sudah ayo kita pulang sekarang".

Adam sedikit marah kepada supirnya, namun akhirnya dia mengikuti saran supir itu yang sedari tadi terus menuruti keinginan adam.

Malam lewat begitu saja dengan semua cerita kinan, adam dan bayu.

Adam pulang dengan kekecewaan dalam hatinya karena tidak bertemu kinan dengan segera.

Bayu dan kinan menikmati malam terakhir mereka di Bandung dengan sebuah pesta kecil di kawasan perbukitan tempat favorit kinan hingga fajar nyaris muncul menyinari mereka.

Tanpa sepengetahuan ibu. malam itu terasa sangat menyenangkan untuk kinan dan bayu. Berbanding terbalik sangat mengecewakan untuk adam.

Adam yang tiba di rumahnya telah ditunggu kedua orang tuanya yang panik, datang dengan wajah lesu dan menolak semua pertanyaan yang diajukan ibunya.

"Sudahlah bu, jangan bertanya apa-apa dulu padaku saat ini, aku hanya ingin tidur dan istirahat. Beri aku waktu untuk bernafas".

Ibunya belum selesai berbicara, adam menolak semua yang ibunya katakan dan pergi berlalu begitu saja menuju kamarnya yang sudah empat tahun ini tidak dia datangi.

Adam tidak fokus pada keadaan rumah yang sudah lama dia tinggalkan, dia bahkan tidak terlihat rindu sedikitpun pada ayah atau rumahnya.

Tatapannya kosong, dingin, hampa, itu yang terlihat oleh ayah adam dari mata putranya yang sudah empat tahun ini ia tidak temui karena semua janjinya.

"Sudahlah bu, biarkan dia istirahat dulu. aku sedang malas berdebat juga. Ayo kita pergi tidur dan bicara nanti saja".

ayahnya menyarankan ibunya untuk rela jika putranya tidak sebahagia yang dia pikirkan, karena akhirnya bisa kembali ke rumah selama bertahun-tahun.

Ibu yang mendengar kata-kata ayah adam langsung menunduk dan merasa kecewa kepada putra yang dia tunggu-tunggu sejak lama untuk bisa segera pulang ke rumah itu.

Esok hari....

Adam sudah bangun dari tidurnya, rasa lelah yang teramat sangat mampu membuat adam terbaring di kasur empuknya yang sudah lama ia tinggalkan.

seperti terkena obat tidur, adam tidak bisa merasakkan apapun setibanya di rumah semalam. Karena terlalu lelah ia bahkan tidak melepas sepatunya saat tidur.

"Ibu, apa mobilku bisa aku gunakan sekarang? Aku ingin menemui teman-temanku. Mereka semua menungguku sekarang".

Adam sedang membujuk ibunya agar fasilitas mobilnya bisa ia gunakan saat itu.

Namun ibu yang tidak berani memberikan ijinnya, menolak permintaan adam.

"Jangan dulu sayang, hari ini kamu akan makan siang bersama ayahmu, selapas dari kantor pemerintahan ayahmu akan ke kantor untuk memeriksa beberapa dokumen, kamu diminta untuk ikut kesana ayah akan memperkenalkanmu pada seseorang".

Adam yang mendengar rencana ayahnya langsung malas dan hilang nafsu makannya.

Kemudian dia bangkit dari kursi meja makan tanpa menyentuh sarapannya sama sekali.

"Ayolah bu, aku baru saja tiba disini, kenapa ayah begitu ambisius ingin aku segera bekerja di kantornya, aku butuh waktu untuk diriku sendiri disini".

Saat adam menyatakan kekesalannya datang ayahnya dari kamar dengan membawa secarik kertas ditangannya.

"Apa kamu akan pergi menemui gadis itu seperti yang kamu lakukan tadi malam setibanya di bandung? bahkan kamu menyepelekan orang tuamu yang sudah menunggumu sejak lama di rumah ini".

Sambil menatap adam dengan tajam ayah menyimpan kertas yang ia bawa dari kamarnya.

Adam melihat apa yang ayahnya letakkan tepat di hadapannya.

"Apa ini?"......

Mata adam tertuju pada kertas itu, ada dua tempat untuk membubuhkan tanda tangan disana.

"Apa ayah sedang menawarkan kesepakatan denganku saat ini?", disaat aku baru saja selesai dengan perintahmu dari empat tahun lalu tanpa perlawanan sama sekali?, hentikan semua ini aku muak, aku harus pergi sekarang".

Adam yang bisa membaca niat ayahnya berikutnya langsung membuang kertas itu dan kesal dengan apa yang ayahnya coba lakukan padanya.

Adam merasa sudah cukup ayahnya mengatur hidupnya. Dia tahu betul saat ini dia bukan anak kecil lagi. Semua keputusan yang ingin dia ambil tidak ingin terpengaruh dari interfensi ayahnya seperti dulu.

"Tunggu....!!!!!!!!!!!!"

Ayah meninggikan suaranya dan meminta adam untuk tidak pergi.

Adam tidak menghentikan langkahnya sama sekali, bahkan tidak sedikitpun menggoyahkan langkahnya meski ibu yang mendengar suara ayah sangat terkejut karena kerasnya suara yang keluar dari kemarahan ayahnya adam.

Kemudian adam keluar dari rumah dan menghentikan taksi yang lewat di depan rumahnya.

Adam langsung meminta taksi itu mengantarnya ke tempat kinan.

Dikediaman Bayu, saat pagi mulai naik, udara masih terasa sangat sejuk pagi itu.

Bayu yang semalam bergadang dengan kinan menghabiskan waktu untuk pesta kecil mereka masih tertidur pulas di atas ranjangnya.

Ia sangat malas untuk memulai hari ini, dia memutuskan bermalas-malasan bahkan melupakkan jadwal lari paginya yang biasa dia lakukan bersama kinan.

Saat dia hanya berguling di atas kasurnya menikmati hari malasnya, suara ponsel mengagetkannya.

"Apa kamu akan pulang besok? Segeralah pulang....!!!!!!!!! ayahmu sangat ingin berbicara denganmu".

Suara dari ujung telpon membuat bayu membuka matanya.

"Iya, tunggu saja besok".

Bayu seperti menjawab sekenanya dan kemudian menutup telpon itu dengan segera.

Tak lama kembali ponsel itu berbunyi.....

"Bayu, ibu membuat sarapan enak, dia memintaku untuk memanggilmu kesini, ayo kita sarapan bersama. Sup jagung kesukaanmu, ayo cepat bangun atau ibu akan curiga dengan kita soal semalam karena aku juga terlambat bangun".

Tanpa mendengar jawaban dari bayu, kinan langsung mematikan ponselnya.


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C58
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン