Sampai hari itu, sebenarnya kinan tidak pernah tahu siapa Bayu sahabat satu-satunya itu.
Siapa keluarganya, latar belakangnya seperti apa, dan dengan siapa dia selalu pergi setiap hari minggu, karena selama mereka berteman, bayu dan kinan sangat jarang melakukan perjalanan pada hari libur kuliah mereka.
Kinan tidak pernah memusingkan hal-hal seperti itu, dia melihat bayu teman yang baik, teman yang sopan, dan di sukai oleh keluarganya, itu saja sudah cukup.
Bayu tidak pernah menceritakan tentang dirinya sendiri, kinan berpikir mungkin bayu memang tidak ingin membahas soal itu.
Kinan berusaha menghargai privasi sahabatnya. Kinanpun tidak pernah mencertiakan masalah keluarganya di masa lalu.
Jika bukan karena ibunya yang menceritakan semua tentang kinan kepada bayu, mungkin hingg saat ini bayupun tidak akan mengetahui seperti apa kinan yang sebenarnya dan kenapa dia sangat menutup diri dari dunia sosial.
"Baiklah, jika begitu menurutmu"
Kinan yang tidak ingin memperpanjang pertanyaannya menyetujui apa yang bayu inginkan saat itu.
Acara wisuda dan foto-foto sudah selesai, kemudian ibu mengajak kinan, bayu dan seluruh keluarga mereka makan ke salah satu restoran di dekat toko kue milik ibu kinan.
Dalam suasana berbeda adam sedang berpikir bagaimana bisa pulang saat itu juga.
"Apa aku harus pergi dari sini sekarang untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi? kinan tidak mungkin memiliki hubungan dengan lelaki seperti itu. Bahkan dengan siapapun, kinan tidak mungkin melupakan aku begitu saja".
Adam masih tidak terima dengan semua hal hang terjadi pada kinan, mendengar semua cerita dari temannya dulu perihal kabar kinan saat ini , membuat ada tak habis pikir.
Di saat dia tidak pernah bisa melepaskan kinan dari hati dan pikirannya, kinan gadis yang selama ini terus menggelayuti pikirannya ternyata sudah bahagia dengan lelaki lain.
Saat adam sibuk dengan perasaannya yang kacau, bel apartemennya berbunyi.
"adam, apa kamu ada di dalam? apa aku bisa masuk sekarang?".
Dari luar terdengar suara Lisa yang terus memanggil adam. Tetapi saat itu adam sedang tidak memiliki waktu untuk bercengkrama dengan teman-temannya.
Lisa mengetahui apa yang terjadi pada adam saat itu, ray yang menceritakan semuanya kepada lisa, meminta lisa agar menghibur adam karena khawatir akan berdampak pada sidanh skripsinya yang tinggal menunggu hari saja.
Jadwal sidang adam sudah di tetapkan, Ray memperoleh jadwal sidang adam pagi ini di kampus.
Karena adam tidak datang ke kampus hari itu, maka ia menitipkan selebaran jadwal kepada lisa saat bertemu di depan apartemen adam. Tertulis disana nama adam menjadi salah satu mahasiswa yang akan mengikuti sidang pada hari kamis minggu depan.
Karena ray meminta lisa menghibur adam dan memberikan jadwal sidangnya, maka ray tidak ingin mengganggu mereka, dia pergi sesaat setelah lisa menerima selebaran jadwal adam.
Setelah beberapa saat pintu apartemen adam terbuka.
Wajah lesu adam terpancar nyata di depan mata lisa. Lisa yang terkejut melihat penampilan adam yang kacau hanya dalam waktu satu malam langsung bertanya padanya.
"Apa yang sedang terjadi??, apa kamu tidak tahu sekarang seperti apa wujudmu, dan kamu sama sekali tidak keluar kamar bahkan untuk mencari makanan?, hentikan omong kosong seperti anak kecil ini, ayo cepat rapikan dirimu kita pergi keluar untuk mencari udara segar".
Lisa meminta adam untuk bangkit, namun adam tetap tidak merespon keberadaan lisa disana.
Adam membalas dengan mendorong lisa ke arah pintu lagi agar lisa segera keluar dari apartemennya.
"Apa ini??? apa kamu memintaku untuk keluar lagi?"...
Lisa tidak mengerti adam mengusirnya untuk keluar dari apartemennya, disaat dia akan memberikan dukungan padanya.
"Jika kamu disini untuk menghiburku dengan terus berbicara omong kosong lebih baik sekaranh kamu pergi, aku sedang tidak ada waktu dengan semua kekonyolan kalian".
Adam marah karena lisa mengeluhkan hal-hal tidak penting disaat dia benar-benar sedang merasa tidak memiliki celah untuk berpikir bagaimana caranya agar bisa bertemu kinan secepatnya.
"Hentikan adam, jangan berlebihan. aku tahu apa masalahmu saat ini. Aku disini untuk membantumu, jangan pernah kamu lampiaskan kekesalanmu padaku, hanya gara-gara gadis itu".
Lisa yang juga kesal karena sikap adam, akhirnya melampiaskan semua kekesalannya dan memaksa tetap masuk ke dalam apartemen saat dia sudah di minta pergi oleh adam.
"Aku punya cara agar kamu bisa segera pulang ke indonesia dan bertemu dengan gadis itu".
Lisa mempercepat alur pembicaraannya karena khawatir adam akan benar-benar berhasil mengusirnya dan membuat semua niatnya untuk memberikan jadwal sidangnya tertunda.
"Apa maksudmu? tahu apa kamu soal ini?"....
Adam yang masih dalam kondisi labil terus menunjukan emosinya.
"Terimalah ini, baca dan aku rasa kamu harus bersiap agar menghasilkan yang terbaik dan segera kembalilah ke indonesia".
Surat edaran jadwal sidang akhirnya di terima adam, dia kemudian segera membacanya dan duduk diam di atas kursi.
Berpikir "apa ini maksud lisa cara aku bisa pulang lebih cepat?".
"Dengan cara ini kamu bisa pulang lebih cepat, segera selesaikan sidangmu, dan jika kamu lulus dalam satu kali sidang dan tanpa revisi akan lebih baik lagi. Maka kamu bisa segera menemui gadis itu".
Lisa memperjelas maksudnya datang kesana, dan sebenarnya jauh di dalam hati lisa ia merasakan simpati yang mendalam dengan kondisi adam saat itu.
Adam bahkan bisa sampai sehancur itu mengetahui kinan bersama orang lain disana.
"Apa benar-benar tidak ada tempat di hatimu untukku walau hanya sedikit saja?"..... Hati kinan terus terkoyak merasakan cemburu yang tidak jelas. Bahkan ia tidak melihat adam yang sedang bermesraan dengan seorang gadis di depan matanya saat itu.
Tapi cara adam menunjukan betapa ia mencintai gadis itu sungguh mampu membuat hati lisa patah, karena lelaki yang ia cintai rela menderita bertahun-tahun demi cintanya yang mungkin, kini berubah menjadi cinta bertepuk sebelah tangan, seperti yang ia rasakan untuknya.
"Baiklah, maafkan sikapku tadi. Terimakasih karena telah menyempatkan waktu datang. Tapi sekarang aku sungguh butuh waktu untuk sendiri, jika kamu akan keluar, ajak saja ray, dia pasti memiliki banyak waktu".
Adam segera meminta maaf pada lisa karena perlakuan kasarnya tadi dan meminta lisa untuk pergi karena ia ingin memikirkan jalan keluar yang terbaik untuk masalahnya.