Sore itu, di toko kue ibu kinan, hujan sudah mulai turun dari tadi, di dalam sana sangat banyak pelanggan ibu, ada yang sekedar membeli cake dan kemudian keluar ada juga yang sengaja menghabiskan waktu sambil menunggu hujan reda, mereka menyantap kue buatan ibu dan secangkir kopi panas. Tiba-tiba kinan dan keysa masuk seraya memanggil sang ibu untuk mengajaknya pulang, hari sudah petang dan ibu harus selalu dipaksa agar bisa pulang sore hari, tidak perlu menunggu sampai toko tutup jam 10 malam, itu terlalu melelahkan bekerja dari pagi sampai malam menurut kedua putrinya, jadi ibu harus di jemput agar bisa pulang cepat walaupun secara terpaksa. Keysa kadang-kadang menyempatkan waktu menjemput ibu jika suaminya sedang tidak menggunakan mobil untuk berangkat kerja, karena jarak rumah mereka yang tidak terlalu jauh jadi itu hal yang mudah untuk di lakukan dan itu juga alasan keysa bisa menemui ibu kapanpun dia mau meskipun mereka sudah tidak tinggal bersama. Saat ibu sedang bersiap untuk pulang keysa dan kinan duduk di meja pelanggan, "Dek, lelaki yang kemarin teriak di acara wisudamu itu siapa? sebenarnya kakak ingin tanyakan ini kemarin, tapi takut kamu marah, kakak penasaran" keysa akhirnya menanyakan kejadian kemarin, hal ini sudah di duga kinan akan terjadi, tinggal menunggu waktunya kak keysa pasti akan menanyakan ini, dia selalu ingin tahu urusan adiknya yang sudah dewasa ini , begitu menurut kinan. "apa kakak pikir jika ditanyakan hari ini aku tidak akan marah?, itu tidak penting, tidak ada yang perlu aku ceritakan soal kejadian kemarin, jadi jangan pernah bertanya lagi, apalagi membicarakan itu dengan ibu", kinan dengan gaya cuek dan dinginnya membalas pertanyaan kakaknya dengan jawaban yang sangat tidak di harapkan.
"Ayo brtangkat, kalian sedang apa?" ibu bertanya karena dia sudah siap untuk pulang tapi kedua anaknya saling menatap dengan sinis, "ada apa dengan mereka?" ibu bergumama sambil berjalan keluar dan berlari kecil menuju mobil karena hujan masih turun, kemudian kinan mengikuti dan masuk ke mobil ibu, "kenapa kamu masuk mobil ibu, bukannya kamu lebih suka naik mobil keysa karena mobil ibu bau bahan-bahan kue" ibu kaget saat pintu belakang terbuka dan ternyata kinan masuk ikut dengan ibu di mobilnya, dia berusaha menghindari kakaknya yang mungkin tidak akan puas dengan jawabannya tadi, dan keysa pasti akan terus bertanya padanya selama perjalanan pulang jika ia ikut di mobil kakaknya. "tidak apa-apa, ayo cepat jalan bu, aku lapar". kinan menjawab dan kemudian segera memasang hadset di telinganya kemudian menutup matanya agar bisa lebih tenang. Ibu langsung melaju menuju arah pulang diikuti mobil keysa dari belakang. Dalam pikiran kinan terus melintas kata-kata adam yang bilang bahwa antar kinan dan adam selanjutnya hanya akan ada rasa cinta, dan senyuman adam tak bisa lepas begitu saja dari benak kinan yang akhirnya membuat kinan senyum-senyum sendiri di mobil, dan ibu melihat itu dari spion mobil. Tak berani mengganggu anaknya yang sedang santai, ibu hanya ikut tersenyum tanpa tahu apa-apa, bisa melihat senyum seperti itu saja ibu sudah senang karena putri kecilnya sangat jarang sekali tersenyum setelah kejadian mengerikan dulu.
"Kita sudah sampai" ibu tiba-tiba mengagetkan kinan yang sedang terbuai dengan kejadian tadi siang di kampus bersama adam. mungkin karena kinan belum pernah sedekat itu dengan orang lain, adam telah memberikan kesan mendalam pada pengalaman pertama kinan berbicara secara panjang lebar dengan orang lain yang bahkan tidak kinan kenal sebelumnya. Segera kinan membuka pintu mobil dan berlari ke dalam rumah, dia langsung masuk ke kamarnya dan segera menyimpan tas dan meluruskan badannya di ranjang, menatap langit-langit kamar kinan terus membayangkan adam yang memeluknya saat di bis, "itu terlalu dekat, bahkan seakan aku mendengar detak jantungnya yang sangat cepat, apa itu nyata?, apa dia juga mendengar detak jantungku saat itu,,, aaah ini membuatku gila " sambil menutup mukanya dengan kedua tangan kinan menggerutu sendirian di kamarnya. Di luar kamar keysa dan ibu menyiapkan makanan untuk makan malam, tak lama Genta keluar dari kamar dengan kursi rodanya. "Kak, sering sekali kau ke rumah ini, apa suamimu tidak keberatan kau sering meninggalkan rumah mu, bahkan Tisya kau titipkan di mertuamu, ah kau sungguh-sungguh istri yang sembrono" Tisya adalah putri kinan berusia 1tahun. "sembarangan, tisya bukan kakak titipkan ke ibu mertuaku, tapi tadi pagi mereka yang menjemput ke rumah, mereka ingin tisya menghabiskan hari ini bersama mereka, mereka terlalu menyayangi cucunya dan mereka tidak ada kerjaan lain selain momong cucu satu-satunya, aku juga sudah dapat ijin dari tio, jadi kamu tidak perlu pusing dengan urusanku" Keysa tidak terima genta mengatakan seenaknya soal perannya sebagai istri dan ibu di dalam rumahtangganya. "sudah kalian ini masih saja berdebat setiap ketemu, tapi key, tisya harus kamu jemput kan?", ibu melerai perdebatan kedua adik kakak itu, "iya bu, habis makan malam jam 8 aku akan jemput tisya makannya mobil aku yang bawa, mas tio hari i i lembur jadi baru pulang jam 9 atau jam 10an katanya, aku juga sudah telepon ibu mertuaku sebelum kesini tadi", ibu hanya mengangguk mendengar penjelasan putrinya. Persiapan makan malam selesai, ibu meminta Bibi memanggil kinan di kamarnya, segera bibi naik ke lantai atas dan memanggil kinan "Non, makan malam sudah siap" sambil mengetuk pintu pelan-pelan bibi memanggil kinan, dari dalam kamar tidak ada jawaban, tapi bibi sudah terbiasa dengan itu , tanpa menjawab kinan akan keluar dari kamar dan turun untuk makan, ia hanya tidak suka terlalu banyak bicara, itu yang bibi tahu.
Makan malam berlalu dengan cepat, kinan tidak menghabiskan makanannya dengan alasan perutnya sedang tidak enak, dan genta kembali ke kamarnya untuk melanjutkan proyek gamenya dengan teman-teman sekolahnya dulu yang masih setia hingga sekarang. Kemudian keysa pamit untuk pulang dan sebelum pulang tidak lupa dia mendatangi kinan yang sudah kembali ke kamar untuk menggoda adiknya itu "Kinan, kakak pamit ya,, kamu jangan marah sama kakak, aku janji tidak akan menanyakan soal lelaki pemberani itu lagi, tapi apa kamu tahu? ibu bilang dia menyukai keberanian lelaki itu, kamu bisa membawanya dan mengenalkannya pada ibu, itu kata ibu" keysa berbicara dari balik pintu tanpa berani masuk ke kamar adiknya, setelah mendengar itu kinan membuka pintu dan mencari kakaknya disana, tapi sudah tidak ada, rupanya keysa sudah berlari ke bawah untuk kabur dari amarah kinan. "ibuuu suruh dia cepat pulang ke rumahnya, jangan biarkan dia ke rumah ini lagi" kinan berteriak dari lantai atas, "ada apa lagi ini, sudah kamu cepat pulang key, anakmu sudah menunggumu, jangan menggoda adikmu terus, dia akan sangat marah kamu tahu itu kan?" ibu meredakan pertengkaran anak-anaknya.