アプリをダウンロード
41.45% JANJI / Chapter 80: Di luar kendali

章 80: Di luar kendali

Kepergian andre ke beijing seakan membawa semua kebahagiaan yang ada di apartemen meri bersamanya. Setiap ruangan di sudut-sudut apartemen itu kini terasa kosong tanpa kehadirannya. Meri mulai merindukan suaminya itu, dia sangat rindu dengan candaan dan kejahilannya. Suara saat mereka bertengkar seakan terngiang di telinganya saat ia memasuki apartemennya.

Sudah seminggu berlalu sejak kesendiriannya di kota cambridge yang padat dengan penduduk. Dia merasa kesepian di antara kerumunan manusia yang bertebaran bagai ayam yang terpisah dari induknya.

Dia merasa kehilangan arah saat berjalan sendirian dan mengingat andre yang selalu menemaninya. Baru sepuluh hari andre dan dirinya menghabiskan waktu di cambridge bersama dan sudah seminggu ia berpisah.

Meri kesulitan menghubungi andre dan rafa karena mereka sibuk dengan urusan mereka serta perbedaan waktu yang membuat waktu di cambridge dan beijing selalu tak memungkinkan untuk mereka saling menghubungi.

Komunikasi yang kurang semakin hari semakin memperburuk suasana hati meri. Kuliahnya tetap berjalan seperti biasa tapi ia mulai kehilangan fokus. Ilham yang mengisi materi kuliah memperhatikan hal itu dengan baik.

Saat meri memiliki jeda waktu kuliahnya, ilham akan memanggilnya ke ruangannya di rumah sakit untuk membantu pekerjaannya. Bukan untuk menyulitkannya, ia berharap dengan memberi meri sedikit beban pikiran maka pikirannya akan teralih sejenak dari mengingat andre.

Di usia muda, tak akan baik untuk psikisnya jika terus berada dalam kecemasan berlebih. Serangan panik akan semakin memperburuk kondisi tubuhnya.

"apa mereka belum memberi kabar?" tanya meri saat berada di ruangan ilham.

"belum, tapi bawahanku mengatakan mereka baik-baik saja dan semua berjalan lancar" ilham tak ingin memberi beban pikiran untuk wanita muda itu jadi dia membuat alasan.

Saat ini, ia bahkan kesulitan menghubungi bawahannya yang ia perintahkan untuk mengawasi sekaligus menjaga andre dan rafa.

"ini sudah hampir satu bulan. Jika semua lancar, mengapa mereka belum pulang juga?"

"pekerjaan mereka tidak segampang yang kita bayangkan. Mereka mungkin memerlukan sedikit waktu lagi untuk bisa menyelesaikan semuanya tapi mereka akan kembali. Jadi jangan terlalu khawatir" ujar ilham memberi tatapan menenangkan yang menyemburkan energi positif kepada meri.

Merasa ada yang aneh, ilham meminta soni untuk ke beijing memcari tahu apa yang terjadi. Sementara tugas mengawasi meri akan di ambil alih olehnya.

Dua hari berlalu sejak keberangkatan soni ke beijing dan ilham kembali mengalami kesulitan menghubunginya. Sikap tenang yang biasa ia tunjukkan tetap konsisten di wajahnya. Kekhawatirannya akan membuat meri semakin tertekan dan cemas, kondisinya sudah semakin buruk beberapa hari ini.

Sejak dua hari, meri merasa enggan keluar rumah bahkan keluar kamar. Ilham memindahkan meri ke apartemennya untuk sementara karena akan sulit baginya mengawasi meri selama 24 jam jika meri tinggal di apartemennya. Apartemen meri yang hanya memiliki satu kamar tidak memungkinkan ilham untuk pindah ke sana, karena itu merilah yang pindah ke apartemen ilham.

Hanya sementara hingga ada kabar dari andre atau soni. Saat soni sudah bisa kembali ke cambridge maka meri boleh kembali ke apartemennya dengan pengawasan soni.

📞"halo bos"

📞"iya, bagaimana keadaan di sana?"

📞"kacau bos, rian yang seharusnya mengawasi mereka justru berbalik menjadi pengkhianat. Dia membocorkan semua rencana kita"

📞"sudah ku duga. Sekarang cari keberadaan mereka secepatnya kabari aku. Soni, tetap tenang dan jangan melakukan apapun tanpa perintahku. Cukup cari mereka dan awasi"

📞"baik bos"

Setelah memutuskan sambungan telfon, ilham menghubungi boy yang bertugas memantau lokasi andre melalui sinyal ponselnya. Tak di sangka, boy juga kesulitan melacaknya, lokasi terakhirnya adalah di bandara dan itu dua minggu yang lalu.

Tak ada yang bisa di lakukan ilham untuk saat ini karena ia juga harus tetap menjaga meri di sampingnya. Saat seperti ini, tak ada yang bisa di percaya selain diri sendiri.

Sepintar apapun dia memimpin bawahannya, tetap akan ada anjing yang akan menjilat dan menggigit tuannya. Dia kecewa karena rianlah yang menjadi anjing itu.

Mereka sudah berteman sejak lama, bahkan sudah menganggapnya saudara. Tak di sangka tangan kanannya itu berusaha memanjat menjadi kepala. Tapi begitulah bisnis di sekitar ayahnya berjalan. Saling mengkhianati dan saling membunuh adalah sesuatu yang biasa terjadi. Motif rian mengkhianatinyalah yang membuat ilham merasa buruk.

Sejak bertemu di makassar, indonesia. Ilham mengetahui bahwa rian menyukai seorang wanita yang ternyata tak lain adalah meri. Setelah menginterogasi bawahannya, ia akhirnya mengetahui jika keduanya bertemu di Bali.

Ilham memberi peringatan bahwa wanita yang coba di kejar oleh rian adalah satu-satunya wanita di dunia ini yang haram untuk di cintainya. Sejak saat itu, ilham merasa rian mulai berubah tapi tak pernah ia bayangkan waktu pengkhianatannya sangat genting seperti ini.

Perasaan bersalah dan gagal menjadi atasan membuatnya tak bisa merangkai kalimat yang tepat untuk mengatakan semua yang terjadi kepada meri.

Itu adalah akhir pekan tapi meri tak juga ingin keluar dari kamarnya. Dia membolos kuliah dua hari karena merasa kurang enak badan dan merasa di landa kecemasan. Ilham masih terus mencoba menghibur wanita itu dengan mengajaknya berjalan-jalan keliling taman atau sekedar bercanda di balkon kamarnya menikmati langit malam di kota cambridge.

"ilham, apa andre dan kakakku masih belum memberi kabar?"

Ilham hanya menggelengkan kepalanya lemah tapi tetap berusaha tersenyum. Bukan hanya meri, dia bahkan kini mulai sulit untuk tetap bersikap tenang setelah mendapat kabar dari soni bahwa kedua pria itu memghilang sesaat sebelum keberangkatan pesawat mereka untuk kembali ke boston.

"aku merasa terjadi sesuatu dengan mereka. Apa soni masih belum memberi kabar?" tanya meri lagi.

"tidak akan terjadi apa-apa"

Beberapa malam terakhir ia selalu bermimpi buruk mulai dari tersesat di hutan, jatuh ke jurang dan hal-hal buruk lainnya.

Dia menceritakan semua mimpinya itu kepada maria karena merasa tak akan berpengaruh pada ilham jika ia tahu. Pria di hadapannya itu selalu tenang bahkan jika meri terluka. Sikap tenangnya membuat meri sulit mencari tahu keadaan yang sebenarnya di beijing.

Sementara itu, kabar menghulangnya mahasiswi di berbagai kampus terkenal dunia semakin marak termasuk di harvard. Meri merasa cemas kehilangan andre yang tak juga kembali di tambah lagi kecemasannya karena kasus penculikan mahasiswi di kampusnya. Selain menunggu kepulangan andre, dia juga harus tetap menjaga dirinya sendiri.

Megan masih bebas berkeliaran dengan tenang setelah menciptakan kekacauan di kehidupan meri.

Ilham akhirnya berhasil memaksa meri untuk kembali ke kampus dan menjalani harinya seperti biasa. Menunggu di rumah tak akan mempercepat kembalinya andre, dia hanya akan mengecewakan andre yang telah membuka jalan kesuksesan sebagai dokter spesialis kepada meri dengan bersikap mala-malasan.

Sementara itu, semua bisnis andre di jalankan oleh margaret dari jarak jauh karena masih harus berada di omaha. Sesekali ilham akan meninjau bisnis adiknya itu jika meri bersedia untuk ikut membantu.

Tak ingin usaha yang di rintis suaminya dengan susah payah terbengkalai, meri akhirnya mengambil alih bisnis yang berada di cambridge. Kekhawatirannya mengenai andre setidaknya berkurang saat ia harus fokus melihat semua laporan yang tertunda karena andre tidak berada di tempat.

Ilham mengajari meri sedikit demi sedikit mengenai akuntansi dan manajemen bisnis. Berkat keceradasan yang di miliki wanita itu, ilham tak terlalu kesulitan untuk menjelaskan semuanya. Meri lebih suka belajar dengan membaca buku pedoman di bandingkan harus merepotkan ilham untuk menjadi guru privatnya.

"apa pekerjaan di rumah sakitmu sudah selesai?" tanya meri saat berada di ruang kerja andre melihat laporan dan berkas-berkas yang memerlukan tanda tangan andre.

"belum. Aku membawanya pulang ke rumah dan akan menyelesaikannya nanti" jawab ilham santai.

"mengapa aku merasa seakan kau adalah bos dari rumah sakit itu?"

Tawa ilham lepas mendengar kecurigaan meri kepadanya. Sejak menjaga meri, ilham selalu mengatur jadwal pentingnya di pagi dan siang hari saat meri juga berada di kampus. Dan akan pulang menemani meri di kantor andre saat sore dan menjelang makan malam.

Mereka akan kembali ke apartemen setelah makan malam dan membawa pekerjaannya ke rumah. Ilham sebenarnya tidak menyukai melihat meri yang harus begadang karena membuat laporan dan membaca semua berkas yang masuk. Tapi jika ia melarangnya maka pikiran meri akan kembali fokus pada andre yang belum memberi kabar setelah dua bulan kepergiannya.

Ilham menyingkir dari ruang kerja di mana ia dan meri menyelesaikan beberapa dokumen pekerjaan mereka karena telfon dari soni.

📞"bos, tuan besar sekarang sudah tahu mengenai nyonya muda. Dia sudah mengirim beberapa orang untuk mencarinya di boston. Berhati-hatilah"

📞"baiklah. Bagaimana dengan andre dan kak rafa?"

📞"masih belum ada tanda-tanda. Aku hanya tahu, tuan andre sudah berhasil memindahkan kepemilikan atas namanya menjadi atas nama tuan besar"

📞"itu bagus. Aku akan mulai rencanaku di sini. Terus awasi mereka dan cari petunjuk apapun mengenai andre" ilham terdiam sejenak. "soni, apa megan berada di beijing?"

📞"iya bos. Dia tiba dua hari yang lalu" jawab soni.

📞"itu pasti ulah megan. Jika dia sudah memberi tahu ayahku mengenai meri, itu artinya dia sudah bertemu dengan andre. Dia sengaja membuat ayahku menahan andre agar bisa menyingkirkan meri tanpa penghalang. Rian pasti bekerja sama dengannya, ikuti rian dan biarkan yang lain. Jika rian pengkhianat itu masih seperti dulu, dia pasti akan menghabisi adikku saat tahu meri adalah istri andre"

📞"bagaimana bisa tuan besar membiarkan tuan muda celaka?"

📞"dia menyukai meri sejak lama dan tak bisa membalasku jadi melampiaskan ke adikku karena menganggap andre kelemahanku. Dia baru mengetahui jika andre adalah suami meri dan rafa adalah kakak meri, itu pasti akan membuatnya marah dan dia pasti akan menghabisi mereka. Jika dia bisa mengkhianati ku sebagai pewaris ayahku, dia tentu bisa mengkhianati ayahku juga. Cari rian dan ikuti dia"

Soni mulai mengerti dengan semua yang terjadi dan segera mencari keberadaan rian. Dia mungkin bukan lawan seimbang bagi rian, tapi setidaknya dia akan menyelamatkan andre dari masalah walaupun itu akan membahayakan nyawanya sendiri.

Ilham tak menyadari jika meri sejak tadi mendengar pembicaraan andre di telfon.

"apa maksudmu dengan membunuh andre?"

Tersentak mendengar suara meri yang berada di belakangnya, ilham berbalik menatap wajah meri yang semakin khawatir.

"meri tenanglah. Tidak akan terjadi apa-apa pada mereka" ujar ilham menenangkannya sambil memegang kedua bahu meri.

"bagaimana aku bisa tenang. Kau menyembunyikan masalah ini dariku. Dan rian yang kaj sebut pengkhianat yang menyukaiku, siapa dia?" meri merasa familiar dengan nama itu. "ah, apa dia pria yang ku temui di bali saat itu?"

"Mmm, itu dia. Ini bukan salahmu, dia mengkhianatiku dan menyebabkan kekacauan jadi ini salahku"

Ilham mengerti perasaan meri saat ini. Dia pasti merasa bersalah karena dia, andre memiliki musuh lain hingga mengacaukan rencananya.

"ini salahku, ini semua jelas kesalahanku. Aku sengaja menemuinya waktu itu. Andre sudah mengatakan pria seperti dia berbahaya tapi aku masih ramah kepadanya saat bertemu kedua kalinya. Aku yang salah" meri mulai menangis mengingat kebodohannya waktu itu yang mengira rian adalah kakak kandung ilham.

"berhenti menyalahkan dirimu. Megan yang mengacaukan kehidupan kalian, dialah yang seharusnya di salahkan" ujar ilham memeluk meri yang menangis dalam dekapannya.

"aku mencarimu waktu itu dan mengira dia adalah kakakmu. Aku yang bodoh, aku yang menyebabkan kekacauan ini. Apa yang akan terjadi sekarang? "

"situasinya di luar kendali, tapi bersabarlah. Kita akan membalas mereka hingga mereka berharap tak pernah mengenal kita sebelumnya. Berhentilah menangis dan buat wanita sia**n itu menyesali perbuatannya"


Load failed, please RETRY

週次パワーステータス

Rank -- 推薦 ランキング
Stone -- 推薦 チケット

バッチアンロック

目次

表示オプション

バックグラウンド

フォント

大きさ

章のコメント

レビューを書く 読み取りステータス: C80
投稿に失敗します。もう一度やり直してください
  • テキストの品質
  • アップデートの安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界の背景

合計スコア 0.0

レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
パワーストーンで投票する
Rank NO.-- パワーランキング
Stone -- 推薦チケット
不適切なコンテンツを報告する
error ヒント

不正使用を報告

段落のコメント

ログイン