Hong yang awalnya tidak menyangka tindakan Ivanka yang menghajar nya dengan telak, masih merasa kesal sekaligus kesakitan. Belum lagi rasa malu karena di saksikan banyak mata.
Semua orang yang ada di dalam kafe itu menyaksikan bagaimana diri nya yang seorang lelaki di lumpuhkan dengan mudah oleh seorang wanita.
Hong juga bisa merasakan tatapan sinis dari mata - mata yang menatap nya bukan tatapan prihatin.
" Tidak perlu, buatkan aku secangkir kopi panas tanpa gula. " ucap Hong dengan kasar.
" Maaf tuan, tapi jika anda sudah lebih baik sebaik nya anda pergi dari sini. Dan ke depan nya tolong anda tidak perlu datang kembali ke kafe kami. Kafe kami membenci orang yang menggunakan kekerasan dalam memaksa seorang wanita. " jawab sang pelayan dengan nada sopan tapi kalimat pedas.