Bos besar memeriksa laporan bagian return di ruangan nya yang besar. Senyum lebar langsung terlihat di wajah nya.
"Sekretaris Tong kamu tahu kenapa saya melihat laporan bagian penerimaan return?"
"Awalnya saya merasa aneh tapi saat saya menyiapkan laporan ini saya melihat dua hal. Pertama jumlah barang yang di return menjadi sedikit lalu saya baru menyadari kalau Ivanka ada disana." ucap sekretaris Tong berhati-hati
"Ha..ha..
Kamu memang layak menjadi sekretaris utama."
"Terima kasih Laopan."
"Siapkan mobil dan panggil dia kemari. Ingat, mobil nya kamu siapkan dulu depan kantor Ivanka. Saya tidak ingin dia lelah berjalan."
"Baik Laopan."
Sekretaris Tong bisa merasakan kalau bos besar nya sangat peduli pada Ivanka, tapi dia juga setuju. Karena Ivanka layak mendapatkan nya. Melihat hasil kerja Mr Song tanpa Ivanka, dia pun bisa mengetahui kalau selama ini Ivanka lah yang bekerja keras.
Selama ini departemant penjualan Mr Song yang selalu mendapatkan gelar penjualan tertinggi kini menjadi terendah.
Gudang mereka pun sekarang berantakan.
Membuat bos besar sering memarahi Mr Song. Kata bodoh sering kali di lemparkan oleh bos besar kepada Mr Song.
Mr Song bahkan membawa Melina untuk menghibur bos besar tapi tentu saja itu tidak berguna. Sang bos bukan melihat wajah tapi hasil kerja.
Setelah mendapatkan telepon dan mobil yang menjemputnya Ivanka menemui Laopan.
Tiba di kantor elit dan besar itu, di meja tamu nya telah tersedia macam-macam cemilan. Walaupun terlihat enak Ivanka enggan memakan nya. Dia takut tidak akan mampu menahan rasa mual nya.
Si bos besar dengan sengaja menyiapkan semua itu untuk menyambut Ivanka.
"Ivanka, makan lah. Jangan merasa sungkan. Wanita hamil perlu banyak nutrisi dan makan."
"Terima kasih Laopan tapi saya takut..."
"Tidak perlu takut mual dan muntah. Toilet di sini bersih."
Ivanka tersenyum malu.
Ivanka akhirnya mencicipi cemilan yang di atas meja. Dan rasanya enak, bahkan dia tidak merasa mual.
Mr Song melihat Ivanka menyukai nya. Tersenyum puas melihat Ivanka bisa menikmati makanan yang sudah dengan sengaja disiapkan untuk Ivanka. Mr Song mendatangkan makanan itu dari Taiwan.
"Ivanka, kamu bekerja dengan baik. Dimana kamu berada, di situ pasti ada keuntungan besar untuk perusahaan."
"Terima kasih Laopan, saya hanya berusaha yang terbaik."
"Mulai besok, pekerjaan mu akan ku tambahan. Setiap orang dari negara Cina dan Taiwan yang baru datang ke perusahaan ini, aku minta kamu untuk mengajari mereka berbahasa indonesia juga melatih mereka untuk bekerja dengan baik."
"Saya akan mencoba nya."
Setelah berbincang Ivanka lalu undur diri.
Ivanka menerima satu kantong besar berisi berbagai makanan dan minuman import. Bos besar yang memberikan langsung saat dia hendak pergi.
Menerima kebaikan bos besar rasanya ucapan terima kasih tidak lah cukup.
Bos besar tidak hanya memberikan kantong besar yang berisi banyak makanan dan minuman import. Bos besar bahkan menyuruh kepala sekretaris Tong yang membawa nya.
Dan bos besar juga memberi Ivanka amplop merah dan Ivanka bisa menebak tentu nya banyak isi nya. Karena amplop nya terasa tebal.
"Terima lah angpau ini, untuk kamu membeli berbagai perlengkapan bayi."
"Tapi Laopan, saya sudah menerima gaji tiap bulan nya."
"Ini bukan gaji, anggap saja ini bonus. Dan ini bukan untuk mu tapi untuk calon bayi mu."
"Terima kasih banyak Laopan."
Ucapa Ivanka tulus.
Berita tentang bos besar menyiapkan mobil menjemput Ivanka terdengar Mr Song. Dan hal ini membuat nya kesal. Tapi dia tidak dapat berbuat banyak.
Setelah waktu berjalan, tiba bulan di mana Ivanka hanya menghitung hari untuk melahirkan.
Bos besar menyiapkan satu mobil khusus yang di parkirkan depan mess Ivanka.
Untuk berjaga saat tiba waktu nya Ivanka tiba-tiba akan melahirkan.
Gosip yang beredar Mr Song telah membuang Ivanka berubah menjadi Ivanka kesayangan Laopan.
Pada subuh hari Ivanka mulai mengalami kram di bagian perut nya. Saat dia ke toilet dia melihat ada bercak darah yang keluar.
"Yank... seperti nya aku akan melahirkan."
Ivanka mencoba membangunkan Ryan.
"Baiklah, tunggu ku suruh satpam siapkan sopir. Kita langsung ke rumah sakit."
Setelah berjuang mengalami kesakitan yang luar biasa, akhirnya Ivanka bisa melahirkan dengan normal.
"Selamat bu...
selamat pak...
Putri anda lahir dengan sehat dan sempurna."
Mendengar perkataan dokter dan melihat anaknya, Ivanka merasa dunia ini hanya milik nya dan si bayi. Kebahagiaan yang sangat luar biasa telah membuat nya melupakan rasa sakit.
Ryan memberinya nama "Clau"
Hari - hari Ivanka dilalui dengan mengurus bayi nya. Dia mendapatkan cuti tiga bulan.
Saat dia harus kembali bekerja, dia merasa sedih memikirkan bayi nya. Tapi dia harus terus menghasilkan uang.
Hari pertama Ivanka berangkat bekerja, di depan mess nya sebuah mobil menunggu nya.
"Pagi cie..." sapa sang sopir
"Pagi Pak..." balas Ivanka dengan senyum.
"Cie, bos besar menyuruh saya menjemput cie Ivanka berangkat kerja. Mari silakan masuk."
ucap sang sopir dengan sopan dengan membantu membuka pintu mobil untuk Ivanka.
"Mungkin bapak salah dengar. Mungkin di suruh menjemput orang lain. Saya bisa berangkat menggunakan sepeda."
"Tidak cie, ini sms dari kepala sekretaris Tong"
-Besok pagi tunggu cie Ivanka di depan mess nya. Antar dia berangkat kerja.-
Ivanka merasa aneh, tidak ingin sang sopir terkena masalah Ivanka pun memasuki mobil.
Sang sopir mengantar nya ke kantor pusat. Dan di depan kantor kepala sekretaris Tong berdiri.
Ivanka turun dari mobil langsung di sambut kepala sekretaris Tong.
"Selamat Ivanka, atas kelahiran putri pertama mu. Ku harap dia pintar dan hebat seperti mu."
"Terima kasih tapi anak ku harus jauh lebih baik lagi." ucap Ivanka dengan senyum nya yang manis.
"Ha..ha.. ia, benar. Ayo, Laopan menunggu mu di ruangan nya."
"Bos besar sudah ada di kantor ?. Ku kira dia akan datang jam sepuluh."
"Biasa nya seperti itu, ku pikir khusus hari ini Laopan datang lebih awal untuk menyambut mu kembali bekerja."
"Ha...ha... kepala sekretaris Tong pandai bercanda."
Bos besar memang sengaja datang lebih awal untuk menemui Ivanka di hari pertama dia kembali bekerja setelah cuti panjang.
"Selamat pagi Laopan. Ku harap Laopan sehat selalu." Sapa Ivanka dengan senyum ceria nya.
"Pagi, bagaimana keadaan mu?"
Laopan melihat Ivanka lebih segar dan lebih cantik. Badan nya pun tidak bertambah gemuk. Dia tetap seperti sebelum dia hamil.
Karena di masa kehamilan Ivanka mengalami mengidam cukup hebat, kehamilan tidak membuatnya bertambah gemuk. Di tambah dia juga rajin memberi ASI.
"Baik Laopan, terima kasih atas semua nya."
Laopan telah menyiapkan mobil khusus dan sopir. Bahkan Ivanka pun mendapatkan kamar VVIP. Dan biaya dia melahirkan semua di tanggung perusahaan. Dia bahkan menerima angpao dengan jumlah yang cukup besar. Ivanka merasa berhutang banyak pada bos nya.
"Mulai hari ini kamu akan bekerja langsung dengan ku!."
Mendengar ketukan pintu di tengah malam membuat Ivanka kembali tersadar dari bayangan masa lalu nya.
"Yank... buka pintu nya!"
Ryan beberapa kali mengetok pintu kamar nya dengan memanggil nama nya. Ivanka hanya membiarkan. Dia berpura-pura sudah tertidur.
Esok pagi aktivitas rutinitas harian telah menunggu nya. Dia ingin tidur dengan segera.