Ivanka memulai bekerja di bagian penerimaan return. Hal pertama dia mempelajari sistem dan cara kerja nya.
Dia bersyukur bekerja di bagian tersebut. Dia bisa datang kerja kantor normal. Masuk kerja pukul 08:00 pulang tepat waktu pukul 17:00.
Ivanka merasa pekerjaan yang lebih nyaman. Tanpa perlu ketemu klien apapun dan kapanpun dia merasa mual mudah baginya untuk ke toilet. Berhubungan dengan buyer hanya via telepon.
Beda halnya dengan departemant penjualan yang di tinggalkan Ivanka. Di sana menjadi kacau.
Tanpa Ivanka yang mengatur Mr Song menjadi lebih pusing dan berantakan. Semua bawahan nya selalu bertanya pada nya. Berbeda jika dengan Ivanka, yang bertanya hanya untuk hasil akhir tanpa dia pusing yang lain nya.
Sekarang Mr Song bisa merasakan betapa dia membutuhkan Ivanka. Tapi tidak mungkin baginya untuk menjilat ludah nya sendiri.
Ivanka mengetahui keadaan di departemant penjualan tapi dia tidak ingin melangkahi Mr Song.
Ivanka sudah mengetahui kebenaran tentang kebencian Mr Song terhadap dirinya. Saat dia di panggil terakhir kali oleh Mr Song untuk memberi tahu kepindahan dirinya. Tanpa sengaja Ivanka melihat wajah Mr Song yang berubah tiba-tiba, dari wajah peduli berubah senyum lebar ketika dirinya pergi.
Seharusnya saat itu dia ingin kembali bicara ke Mr Song untuk berterima kasih tapi mengetahui kebahagiaan di wajah Mr Song setelah memberi tahu kepindahan nya, Ivanka jadi mengetahui dengan jelas. Mr Song sengaja mengusirnya dengan alasan kehamilan nya. Tapi Ivanka tidak kembali membenci atasan nya itu, dia bahkan bersyukur bisa di tempatkan di bagian penerimaan return ini.
Melina sering kali menelepon nya meminta saran dan menangis karena merasa tidak mampu. Beberapa staf lain nya juga sama.
Ivanka juga mendengar setiap hari Mr Song marah-marah. Dari ujung ke ujung selalu menjadi sasaran kemarahan Mr Song.
Ivanka sesekali memberi masukan tapi dia tidak ingin melakukan nya setiap kali. Dia merasa iba dengan Melina dan mantan staf nya itu tapi dia tidak ingin mencari masalah dengan Mr Song.
Ivanka saat ini hanya bekerja dengan satu staf bernama Heny. Dia anak yang pendiam dan hanya bicara seperlunya tapi dia anak yang baik dan rajin hanya penakut.
Setiap kali buyer return barang dan jumlah barang nya tidak sesuai dia hanya akan membiarkan nya.
Ivanka tentu tidak bisa seperti itu. Dia merasa perusahaan di rugikan.
Ivanka membuat aturan baru untuk semua buyer.
Pertama dia membuat surat yang di kirim ke semua buyer dimana isi nya menyatakan bahwa setiap return akan di periksa ulang untuk barang return yang setelah di cek dan kondisi barang tidak sesuai surat jalan akan di kembalikan lagi ke buyer yang bersangkutan dan akan di kenakan biaya denda.
Lalu yang ke dua untuk jumlah yang tidak sesuai perusahaan akan mengkomfirmasi ulang ke buyer tersebut untuk diberitahukan dan di potong surat jalan nya.
Ivanka membuat peraturan itu tentu bukan tanpa alasan. Dan setelah berjalan dalam waktu tiga bulan perusahaan bisa melihat perbedaan yang luar biasa.
Dengan berkurang nya return barang, itu berarti mengurangi kerugian bagi perusahaan.
Buyer menjadi tidak gampang return dan setiap return yang jumlah nya tidak sesuai pun langsung di komplain Ivanka, sehingga pemotongan ke perusahaan menjadi lebih kecil.
Dengan makin sedikit return barang yang masuk Ivanka pun menjadi lebih santai.
Bos besar memeriksa laporan bagian return di ruangan nya yang besar. Senyum lebar langsung terlihat di wajah nya.
"Sekretaris Tong kamu tahu kenapa saya melihat laporan bagian penerimaan return?"
"Awalnya saya merasa aneh tapi saat saya menyiapkan laporan ini saya melihat dua hal. Pertama jumlah barang yang di return menjadi sedikit lalu saya baru menyadari kalau Ivanka ada disana." ucap sekretaris Tong berhati-hati
"Ha..ha..
Kamu memang layak menjadi sekretaris utama."
"Terima kasih Laopan."
"Siapkan mobil dan panggil dia kemari. Ingat, mobil nya kamu siapkan dulu depan kantor Ivanka. Saya tidak ingin dia lelah berjalan."
"Baik Laopan."
Sekretaris Tong bisa merasakan kalau bos besar nya sangat peduli pada Ivanka, tapi dia juga setuju. Karena Ivanka layak mendapatkan nya. Melihat hasil kerja Mr Song tanpa Ivanka, dia pun bisa mengetahui kalau selama ini Ivanka lah yang bekerja keras.
Selama ini departemant penjualan Mr Song yang selalu mendapatkan gelar penjualan tertinggi kini menjadi terendah.
Gudang mereka pun sekarang berantakan.
Membuat bos besar sering memarahi Mr Song. Kata bodoh sering kali di lemparkan oleh bos besar kepada Mr Song.
Mr Song bahkan membawa Melina untuk menghibur bos besar tapi tentu saja itu tidak berguna. Sang bos bukan melihat wajah tapi hasil kerja.
Setelah mendapatkan telepon dan mobil yang menjemputnya Ivanka menemui Laopan.
Tiba di kantor elit dan besar itu, di meja tamu nya telah tersedia macam-macam cemilan. Walaupun terlihat enak Ivanka enggan memakan nya. Dia takut tidak akan mampu menahan rasa mual nya.
Si bos besar dengan sengaja menyiapkan semua itu untuk menyambut Ivanka.
"Ivanka, makan lah. Jangan merasa sungkan. Wanita hamil perlu banyak nutrisi dan makan."
"Terima kasih Laopan tapi saya takut..."
"Tidak perlu takut mual dan muntah. Toilet di sini bersih."
Ivanka tersenyum malu.
Ivanka akhirnya mencicipi cemilan yang di atas meja. Dan rasanya enak, bahkan dia tidak merasa mual.
Mr Song melihat Ivanka menyukai nya. Tersenyum puas melihat Ivanka bisa menikmati makanan yang sudah dengan sengaja disiapkan untuk Ivanka. Mr Song mendatangkan makanan itu dari Taiwan.
"Ivanka, kamu bekerja dengan baik. Dimana kamu berada, di situ pasti ada keuntungan besar untuk perusahaan."
"Terima kasih Laopan, saya hanya berusaha yang terbaik."
"Mulai besok, pekerjaan mu akan ku tambahan. Setiap orang dari negara Cina dan Taiwan yang baru datang ke perusahaan ini, aku minta kamu untuk mengajari mereka berbahasa indonesia juga melatih mereka untuk bekerja dengan baik."
"Saya akan mencoba nya."
Setelah berbincang Ivanka lalu undur diri.
Ivanka menerima satu kantong besar berisi berbagai makanan dan minuman import. Bos besar yang memberikan langsung saat dia hendak pergi.
Menerima kebaikan bos besar rasanya ucapan terima kasih tidak lah cukup.
Bos besar tidak hanya memberikan kantong besar yang berisi banyak makanan dan minuman import. Bos besar bahkan menyuruh kepala sekretaris Tong yang membawa nya.
Dan bos besar juga memberi Ivanka amplop merah dan Ivanka bisa menebak tentu nya banyak isi nya. Karena amplop nya terasa tebal.
"Terima lah angpau ini, untuk kamu membeli berbagai perlengkapan bayi."
"Tapi Laopan, saya sudah menerima gaji tiap bulan nya."
"Ini bukan gaji, anggap saja ini bonus. Dan ini bukan untuk mu tapi untuk calon bayi mu."
"Terima kasih banyak Laopan."
Ucapa Ivanka tulus.
Berita tentang bos besar menyiapkan mobil menjemput Ivanka terdengar Mr Song. Dan hal ini membuat nya kesal. Tapi dia tidak dapat berbuat banyak.