Saat semua buyer pergi, Mr Song pun langsung pergi untuk mengambil istirahat ke mess nya.
Sementara itu, saat Ivanka hendak kembali ke dalam kantor Riqky langsung mengajaknya menuju ke kantin departemant mereka.
"Iguana sayank, ayo kita langsung makan!".
" Oke, tapi aku akan ke kantor dulu untuk mengambil makanan ku. Mungkin Ryan sudah mengirimkan makanan untuk ku."
ucap Ivanka sambil melangkah kan kaki menuju kantornya.
Tapi Riqky dengan cepat menarik tangan Ivanka.
"Kita langsung makan, sekarang sudah jam tiga lewat. Kita langsung ke kantin."
"Tapi ...
Makananku masih dikantor"
"Ikutlah aku saja!."
Tiba di dalam ruangan kantin, Ivanka terkejut.
"Apa semua ini?"
"Ayo, kita makan. Masih hangat, para koki baru menyiapkan nya. Aku tahu kita akan terlambat makan siang, jadi aku pun menyuruh mereka menyiapkan nya agak terlambat. Ayo, coba lah."
"Kamu yang memesan makanan ini ?
Kamu juga mengatur semua ini ?."
"Ia,benar."
"Ky, kamu gila yah. Ini kantin kantor."
"Aku tidak gila dan aku juga tahu ini kantin kantor."
"Ini tidak boleh dilakukan. Ini nama nya menggunakan fasiltas perusahaan dan merugikan perusahaan."
"Aku yang membayar makanan ini dengan uang pribadi ku. Dan perusahaan akan di untung kan karena aku memberi sentuhan indah untuk kantin nya. Sekarang makanlah. Setidaknya kamu harus menghargai jerih lelahku."
"Ky, aku tidak menyukai ini. Apa yang akan di bicarakan para staf dan bawahan kita. Ini sudah keterlaluan. Maaf aku tidak bisa makan di sini." Ucap Ivanka dengan langsung bergegas pergi.
Riqky merasa kecewa tapi dia setuju dengan perkataan Ivanka. Dia sudah melewati batas dengan menggunakan jabatan nya untuk kepentingan pribadi.
Rasa kecewa nya tertumpuk rasa malu. Karena keegoisan telah membuat dia lupa kalau dirinya adalah contoh untuk para staf dan karyawan lain nya.
Riqky lalu mengambil tindakan. Dia keluar dari ruang kantin lalu dia menggunakan speaker yang biasa dipakai untuk memberi pengumuman kepada semua orang di departemant penjualan.
"Hallo semua selamat sore. Saya Riqky ingin meminta maaf kepada seluruh orang di departemant penjualan ini, saya sudah bersalah dengan menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi saya. Saya mohon maaf atas ketidak nyamanan yang timbul akibat perbuatan saya. Saya juga meminta maaf secara khusus kepada cie Ivanka dan berterima kasih karena sudah menegur saya dan menyadarkan saya akan kekeliruan yang telah saya perbuat. Sekian dan selamat sore."
Mendengar pengumuman itu Ivanka merasa bersyukur Riqky tidak marah pada dirinya. Tapi Riqky telah menyadari kesalahan nya.
Sementara para staf berpikir Ivanka memang luar biasa. Dia bahkan menegur Riqky langsung padahal Ivanka adalah Pihak yang akan di untung kan. Mereka semakin kagum terhadap atasan mereka.
Saat Ivanka tiba dikantor, salah satu staf nya memberikan bungkusan.
"Cie Ivanka, ini tadi titipan dari Ko Ryan dan ada pesan dari beliau, cie Ivanka di minta untuk menelepon nya."
"Baik lah, terima Lany."
"Hallo..."
"Hallo, yank akhirnya kamu telepon aku. Aku menunggu telepon mu dari tadi."
"Ia, aku sedang bersama beberapa buyer. Ada apa Ryan?"
"Kamu sudah menerima bungkusan makanan titipan dari ku?.
"Ia sudah. Terima kasih."
"Lalu kamu sudah memakan nya?."
"Belum.. aku..."
Ivanka belum selesai bicara Ryan langsung memotong nya.
"Ia tentu saja, kamu pasti akan memilih makanan mahal dan enak dibandingkan nasi bungkus dariku."
"Jadi kamu menilai ku seperti itu ?."
"Baiklah, terserah padamu saja. Maaf aku masih banyak pekerjaan, ku tutup dulu telepon ini."
Ivanka merasa kecewa dengan ucapan Ryan. Dia tidak menyangka ternyata Ryan memandangnya begitu rendah.
"Ada apa dengan hari ini? Kenapa semua orang membuat ku marah?."
"Lany aku akan kembali ke gudang. Yang mencari ku selain untuk urusan pekerjaan, kamu sampaikan saja kalau aku sibuk dan tidak bisa diganggu" ucap Ivanka ke staf nya lalu beranjak pergi menuju gudang stok.
"Baik cie. Tapi cie, kamu belum makan apapun. Apa tidak lebih baik kamu makan dulu?" Ucap staf nya mengkuatirkan Ivanka.
"Sudah hilang selera makan ku. Tidak apa, lagi pula aku tidak merasa lapar. Tapi terima kasih."
Saat di gudang stok Ivanka melihat Riqky sedang membantu para karyawan buruh dan staf yang sedang menyiapkan barang.
Ivanka lalu menuju team yang lain. Dia membantu mereka.
Para bawahan nya yang melihat kekompakan atasan membuat mereka bekerja dengan semangat. Mereka bekerja dengan hati yang riang
Saat jam pulang kantor telah lewat, mereka belum selesai karena banyaknya orderan yang di dapatkan Ivanka dan Riqky.
"Baiklah, sekarang atur ganti shif. Yang shif ini silakan istirahat kembali pulang ke rumah. Terima kasih sudah bekerja keras."
Menunggu shif pengganti, Ivanka saat ini hanya berdua bersama Riqky.
"Iguana..."
"Hmmm..."
"Maaf atas perbuatan ku yang kekanak-kanakan."
Ivanka hanya membalas dengan tersenyum manis.
"Ini makanan lah sekedar mengganjal perut."
Ucap Riqky menyodorkan roti yang diambil dari dalam sakunya.
"Beberapa banyak roti yang kamu punya?"
"Maaf hanya satu, mau ku belikan lagi?"
"Tidak usah"
Ivanka membuka bungkusnya lalu membagi nya menjadi dua bagian.
"Ini, kita makan bersama. Kamu juga belum makan apapun kan."
"Tidak usah, aku tidak lapar. Kamu habiskan yah. Gara-gara aku, kamu jadi tidak makan siang."
"Kalau kamu tidak menerima, aku pun akan menolak roti ini."
"Baik lah. Kamu ini memang keras kepala."
"Ha..ha..ha.. "
Mereka berdua tertawa bersama.
Mereka tidak menyadari di ujung koridor sana ada sepasang mata yang melihat mereka berdua dengan tatapan kemarahan.
Hari sudah gelap saat Ivanka dan Riqky beranjak pulang.
"Iguana, seperti Ryan tidak menjemputmu. Bagaimana kalau aku mentraktirmu makan di warung depan? Anggap aja sebagai permintaan maaf ku padamu. Oke ??"
"Maaf Ky, aku masih ada nasi bungkus yang Ryan kirim kan tadi siang. Akan sayang jika di buang. Dan lagi saat ini aku sedang merasa sangat lelah. Besok kita juga harus berangkat lebih awal. Jadi aku ingin istirahat lebih awal. Kamu makan lah dulu. Lainkali aku yang mentraktirmu. Maaf buat makanan mu yang terbuang sia-sia."
"Jangan pikirkan itu. Lagi pula makanan tadi tidak terbuang sia-sia. Aku membagi nya untuk para staf yang lembur tadi. Baik lah kalau kamu lelah. Ayo kita langsung pulang ke mess."
"Kamu belum makan, pergi lah makan dulu."
"Apa saat ini kamu sedang mengkuatirkan ku?"
"Apa...
Tentu saja bukan seperti itu" jawab Ivanka dengan wajah yang memerah.
"Ha...ha...
Terima kasih sudah peduli pada ku."
"Siapa yang peduli pada mu?"
"Iguana, apa di mess mu ada mie ?".
" Ia tentu saja ada. Itu makanan favorit di tanggal tua." ucap Ivanka dengan tertawa.
"Baiklah, bagaimana kalau kamu bantu aku dengan memasak satu mangkok mie untuk ku. Baru kamu istirahat."
"..."
"Baiklah, ayo kita pulang. Dan Tunggu lah Sekitar lima belas menit. Jika sudah siap aku akan memberitahukan mu, jadi Kamu bisa menunggu ku di bawah tangga."
"Oke."
Ucap Riqky dengan senyum lebar.
Setiba di mess, Ivanka melakukan apa yang dikatakan nya. Saat selesai dia mengantar mie itu dan memberikan ke Riqky yang sudah menunggu nya di bawah tangga.
Dan saat Ivanka sedang memberikan mie itu kepada Riqky, sepasang mata tadi melihatnya lagi. Dan kali ini pandangan mata itu lebih kelam dan dalam. Kebencian dan rasa cemburu di tambah bumbu kemarahan bercampur disepasang mata itu.