Esok hari nya semua kembali normal dengan aktivitas masing-masing.
Ryan hatinya dipenuhi rasa puas dan bahagia karena Ivanka sudah mengenalkan diri nya pada kedua orang tua nya.
Ryan juga sudah menyatakan keseriusan dia terhadap Ivanka di depan kedua orang tua Ivanka. Dia bahkan sudah memberi tahu mereka dalam waktu dua sampai tiga bulan ke depan orang tuanya akan datang dari Kalimantan untuk menemui mereka.
Tanggapan dari Keluarga Ivanka pun bagus. Mereka menerima sepenuhnya apa yang menjadi pilihan putrinya.
Masih belum lama hati Ryan berbunga-bunga, Ryan mendapatkan kabar yang membuat emosinya memuncak.
"Ko, barusan aku mengirimkan sample ke departemant cie Ivanka. Dan saat seperti biasa aku hendak memberi titipan makan siang dari ko Ryan untuk cie Ivanka, beliau tidak ada di tempat jadi kutitipkan ke salah satu staf cie Ivanka. Tapi dia berkata kemungkinan cie Ivanka tidak akan memakan makanan yang ko Ryan kirim, karena ko Riqky sudah menyiapkan kejutan makan siang untuk cie Ivanka. Ko Riqky telah menyiapkan makan siang mewah dan romantis seperti di restoran untuk cie Ivanka. Ko Riqky sengaja memesan makanan dari restoran Dragon. Kantin makan mereka bagian dalam nya sudah dihias dengan cantik. Ko Riqky sudah mengatur semua staf lain makan siang di tempat lain, jadi diruang kantin itu nanti hanya akan ada mereka berdua yang makan siang bersama disana." laporan dari salah satu bawahan Ryan.
"Brengs*k !!! Riqky jangan pikir kamu bisa menang dariku."
Ryan menekan nomor telepon departemant Ivanka. Dia harus menggagalkan rencana Riqky.
"Hallo..."
"Hallo... aku mencari Ivanka."
"Maaf ko Ryan saat ini cie Ivanka sedang di bagian gudang bersama beberapa buyer" jawab staf Ivanka yang sudah hafal dengan suara Ryan.
"Baik lah, saat dia kembali tolong sampai untuk segera menelepon ku, penting sekali."
"Baiklah ko Ryan tapi mungkin akan agak lama. Karena kali ini cie Ivanka dan ko Riqky juga Mr Song semua sibuk di gudang. Ku dengar mereka buyer besar semua. Ko Ryan kalau penting, mau ku panggil kan cie Ivanka nya?"
"Tidak usah, nanti saja tolong kamu sampaikan padanya saat Ivanka kembali. Terima kasih."
Ucap Ryan lalu menutup telepon itu. Ryan tidak ingin mengganggu pekerjaan Ivanka.
Ryan sangat gelisah menunggu telepon balik dari Ivanka.
"Pesan makan siang dari restoran Dragon, anak itu sangat berusaha keras untuk merebut Ivanka."
Setidaknya Riqky akan menghabiskan satu juta rupiah sekali makan. Ryan mendengar restoran Dragon adalah restoran yang biasa di pakai bos besar nya untuk menjamu para tamu khusus. Dan harga makanan di restoran itu tidaklah murah.
Sudah lewat jam istirahat makan siang, Ivanka belum menelepon balik. Ryan kembali menelepon.
"Hallo... ada Ivanka?"
"Hallo Ko Ryan, cie Ivanka masih di gudang."
"Dia belum makan siang kah?".
"Belum ko Ryan, mereka semua masih di gudang stok bersama buyer."
"Baiklah, tolong suruh dia menelepon ku saat dia sudah kembali ke kantor ya!.terima kasih."
Ivanka belum makan siang, itu berarti ada kemungkinan dia belum menerima kejutan yang Riqky siapkan.
"Saat Ivanka balik ke kantor, dan menelepon ku, aku akan melarang Ivanka makan siang bersama Riqky." Ucap Ryan geram.
Saat Ryan melihat waktu sudah menunjukan hampir pukul tiga sore. Tapi Ivanka masih belum menelepon dirinya juga.
Apa yang saat ini sedang ivanka lakukan. Apakah dia sudah makan siang berdua dengan Riqky atau rencana Riqky gagal karena mereka masih sibuk dengan para buyer.
Ryan merasa mau meledak. Kepala nya di penuhi banyak pertanyaan. Hatinya kesal dan emosi nya berkobar.
Saat semua buyer pergi, Mr Song pun langsung pergi untuk mengambil istirahat ke mess nya.
Sementara itu, saat Ivanka hendak kembali ke dalam kantor Riqky langsung mengajaknya menuju ke kantin departemant mereka.
"Iguana sayank, ayo kita langsung makan!".
" Oke, tapi aku akan ke kantor dulu untuk mengambil makanan ku. Mungkin Ryan sudah mengirimkan makanan untuk ku."
ucap Ivanka sambil melangkah kan kaki menuju kantornya.
Tapi Riqky dengan cepat menarik tangan Ivanka.
"Kita langsung makan, sekarang sudah jam tiga lewat. Kita langsung ke kantin."
"Tapi ...
Makananku masih dikantor"
"Ikutlah aku saja!."
Tiba di dalam ruangan kantin, Ivanka terkejut.
"Apa semua ini?"
"Ayo, kita makan. Masih hangat, para koki baru menyiapkan nya. Aku tahu kita akan terlambat makan siang, jadi aku pun menyuruh mereka menyiapkan nya agak terlambat. Ayo, coba lah."
"Kamu yang memesan makanan ini ?
Kamu juga mengatur semua ini ?."
"Ia,benar."
"Ky, kamu gila yah. Ini kantin kantor."
"Aku tidak gila dan aku juga tahu ini kantin kantor."
"Ini tidak boleh dilakukan. Ini nama nya menggunakan fasiltas perusahaan dan merugikan perusahaan."
"Aku yang membayar makanan ini dengan uang pribadi ku. Dan perusahaan akan di untung kan karena aku memberi sentuhan indah untuk kantin nya. Sekarang makanlah. Setidaknya kamu harus menghargai jerih lelahku."
"Ky, aku tidak menyukai ini. Apa yang akan di bicarakan para staf dan bawahan kita. Ini sudah keterlaluan. Maaf aku tidak bisa makan di sini." Ucap Ivanka dengan langsung bergegas pergi.
Riqky merasa kecewa tapi dia setuju dengan perkataan Ivanka. Dia sudah melewati batas dengan menggunakan jabatan nya untuk kepentingan pribadi.
Rasa kecewa nya tertumpuk rasa malu. Karena keegoisan telah membuat dia lupa kalau dirinya adalah contoh untuk para staf dan karyawan lain nya.
Riqky lalu mengambil tindakan. Dia keluar dari ruang kantin lalu dia menggunakan speaker yang biasa dipakai untuk memberi pengumuman kepada semua orang di departemant penjualan.
"Hallo semua selamat sore. Saya Riqky ingin meminta maaf kepada seluruh orang di departemant penjualan ini, saya sudah bersalah dengan menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi saya. Saya mohon maaf atas ketidak nyamanan yang timbul akibat perbuatan saya. Saya juga meminta maaf secara khusus kepada cie Ivanka dan berterima kasih karena sudah menegur saya dan menyadarkan saya akan kekeliruan yang telah saya perbuat. Sekian dan selamat sore."
Mendengar pengumuman itu Ivanka merasa bersyukur Riqky tidak marah pada dirinya. Tapi Riqky telah menyadari kesalahan nya.
Sementara para staf berpikir Ivanka memang luar biasa. Dia bahkan menegur Riqky langsung padahal Ivanka adalah Pihak yang akan di untung kan. Mereka semakin kagum terhadap atasan mereka.
Saat Ivanka tiba dikantor, salah satu staf nya memberikan bungkusan.
"Cie Ivanka, ini tadi titipan dari Ko Ryan dan ada pesan dari beliau, cie Ivanka di minta untuk menelepon nya."
"Baik lah, terima Lany."
"Hallo..."
"Hallo, yank akhirnya kamu telepon aku. Aku menunggu telepon mu dari tadi."
"Ia, aku sedang bersama beberapa buyer. Ada apa Ryan?"
"Kamu sudah menerima bungkusan makanan titipan dari ku?.
"Ia sudah. Terima kasih."
"Lalu kamu sudah memakan nya?."
"Belum.. aku..."
Ivanka belum selesai bicara Ryan langsung memotong nya.
"Ia tentu saja, kamu pasti akan memilih makanan mahal dan enak dibandingkan nasi bungkus dariku."
"Jadi kamu menilai ku seperti itu ?."
"Baiklah, terserah padamu saja. Maaf aku masih banyak pekerjaan, ku tutup dulu telepon ini."