Sepanjang perjalan menuju mess, hanya ada kebisuan diantara mereka.
Ryan tidak ingin mendesak Ivanka dengan banyak pertanyaan. Dia melihat kondisi Ivanka yang terluka dan kelelahan.
Ivanka pun saat ini sedang malas berbicara. Dia merasa sudah habis tenaga. Pulang dari Bali, Ivanka harus lembur terus. Dan ini sudah berlangsung satu minggu.
Dia hanya berharap cepat sampai di kamar mess nya dan bisa istirahat.
Kalau hari ini kaki nya tidak tertimpa barang, besok dia pasti akan kerja lembur walaupun besok adalah hari sabtu.
Mungkin dia harus bersyukur dengan musibah itu, setidaknya dia bisa memaksakan dirinya untuk mengambil libur dan istirahat.
Tiba di mess, Ryan membantu Ivanka turun dari sepedanya. Lalu menyuruh nya menunggu sebentar. Dia lari ke arah security yang berjaga di samping.
Tidak lama dia mendekati Ivanka.
"Ayo, aku akan mengantarmu sampai atas. Aku sudah meminta ijin security".
" hmmm baik lah".
Ryan membantu Ivanka menaiki anak tangga. Setelah sampai di depan kamar Ivanka. Dia melepaskan pelukan nya.
"Masuk lah dan langsung istirahat. Aku akan ke apotik terdekat dulu. Mungkin sekitar setengah jam, nanti security perempuan akan naik dan memberi mu alat kompres untuk kaki mu dan obat pereda nyeri.
Kalau kamu memerlukan apapun telepon lah aku, HP ku akan selalu aktif dan aku juga cuma di lantai bawah. Mudah bagiku untuk melakukan apapun untuk mu."
Ryan sengaja mengatakan itu semua, karena dia tahu kekasih nya orang yang mandiri dan tidak suka merepotkan siapapun.
"Baik lah, kamu istirahat juga.
Dan aku minta maaf telah membuat mu kuatir dan lelah karena terlalu lama menunggu ku."
Tidak sampai setengah jam pintu kamar Ivanka di ketuk oleh security wanita, Ivanka mendapatkan seperti yang Ryan katakan.
Ivanka merasa aneh karena cepat sekali.
Ryan pasti berusaha keras untuk membeli nya .
Dia merasa bersalah, dia berhutang penjelasan kepada Ryan.
Meminum obat nya dan dia merebahkan badan nya di tempat tidur. Dengan kaki yang di kompres, dia mengetik sms untuk Ryan
"Terima kasih untuk hari ini, selamat malam dan mimpilah yang indah bersama ku"
Di kamar bagian lantai bawah Ryan mendapat sms itu langsung membuat wajah nya berseri bahagia. Dia membalas dengan mengirimkan gambar hati.
Keesokan hari Ivanka terbangun. Saat melihat jam dinding di kamarnya dia terkejut. Pukul satu siang, itu berarti dia sudah tertidur sekitar dua belas jam.
Memeriksa HP nya
"Aneh tidak ada telepon dari kantor biasanya saat dia libur pun orang kantornya akan meneleponnya. Ada saja hal yang di tanyakan dan tidak jarang membuat nya harus ke kantor di hari liburnya."
Ivanka tidak tahu kalau Riqky yang melarang semua staf untuk tidak mengganggu istirahat Ivanka.
Ivanka melihat dua sms masuk.
Dari Riqky dan Ryan.
Isinya sama : "Bagaimana keadaan mu? istirahatlah, hubungi aku ketika kamu membutuhkan apapun".
Dia kembali teringat dia berhutang penjelasan ke Ryan. Dia mengetik SMS yang panjang ke Ryan dan menjelaskan semua nya.
Ryan menerima sms itu tampak lega. Dia percaya apapun yang dikatakan Ivanka. Mereka hanya sebatas teman SMA yang tanpa sengaja menjadi rekan kerja.
Melihat Ivanka sudah terbangun, teman satu kamar Ivanka memberi dia empat bungkus bubur. Yang dua sudah dingin, yang dua masih hangat.
"Ini di antar oleh Ryan dan Riqky. Yang dua sudah dingin karena mereka mengantar nya pagi hari. Mereka juga pesan tidak usah membangunkan mu. Makan lah yang masih hangat. Bahagia nya di perhatikan dua pria ganteng ucap nya dengan senyum menggoda Ivanka."
Ivanka membuat panggilan ke kantor untuk memastikan semua baik - baik saja.
"Tenang aja cie, ada Ko Riqky di sini. Dia juga sudah berpesan agar tidak mengganggu istirahat cie-cie".
" Baik lah, ada masalah telepon aja aku, aku sudah lebih baik"
Ivanka mengetik SMS : "Ky makasih buat semuanya. Besok hari minggu aku akan masuk, kamu libur saja. Kita akan bergantian. Aku sudah cukup istirahat dan kaki ku sudah tidak sakit."
"Kalau kamu perhatian sama aku, bagaimana aku akan mundur ?. Kalau kamu mengkuatirkan ku, lebih baik istirahat yang banyak. Aku tidak mau menggendong mu lagi.
Besok tidak usah kerja. Aku juga akan mengambil libur.
Sebagai ganti nya kamu berhutang mengajak ku berlibur, Ok ?"
"Ha..ha.. Ternyata kamu pandai bercanda. Baik lah, kalau minggu depan ada waktu aku aka mengajak mu jalan-jalan."
Hari ini Ivanka benar-benar memanjakan dirinya. Dia menghabiskan waktu dengan menonton CD film meteor garden bersama teman-teman satu mess nya.
Hari sabtu biasanya menjadi hari sibuk Ivanka, tapi hari ini dia benar - benar santai.
Malam tiba HP Ivanka berbunyi.
"Hallo, yank mau pergi makan bersama atau ku belikan untuk mu ?".
SMS dari Ryan mengingatkan nya untuk makan malam, dia terlalu asik menonton Meteor Garden.
" Kita makan di luar, ketemu di bawah dua puluh menit lagi yach."
Ivanka tiba di bawah Ryan sudah menunggu nya dengan sepeda.
"Kaki mu baru sembuh, mari naik ke sepedaku, aku akan memberi tumpangan."
Mereka makan nasi goreng mas Parto, tempat favorite Ivanka.
"Makan lah yang banyak, aku juga memesan mie goreng. Lihat lah dalam dua minggu ini kamu sudah bekerja dengan keras. Badan mu terlihat lebih kurus."
"Bagus lah kalau aku terlihat kurus, aku tidak suka bertambah gemuk."
"Kenapa takut gemuk?"
"Nanti aku akan terlihat seperti babi."
"Apapun keadaan mu buat aku, kamu tetap Ivanka. Jangan terlalu pedulikan, pikirkan saja kesehatan mu. Aku tidak suka mendengar kamu di gendong pria lain."
"Ha..ha..ha..
Jangan katakan kamu cemburu."
"Ia, aku cemburu. Aku sangat cemburu. "
Melihat wajah Ryan yang terlalu serius, Ivanka tidak berani tertawa lagi.
"Aku dan dia hanya sebatas teman. Kami dari SMA yang sama."
"Apa pandangan mu terhadap Riqky ?"
"Dia orang yang keren. Sangat cekatan dalam bekerja dan dia juga pandai." Ivanka tidak mau berbohong. Dia mengatakan yang sebenarnya dia lihat dari Riqky.
Rasa panas telinga Ryan mendengar kekasih nya memuji pria lain, Tapi dia juga berharap Ivanka berkata yang jujur. Jadi dia menghargai ucapan Ivanka.
"Itu adalah pandangan ku sebagai seorang rekan kerja."
Ivanka menjelaskan agar Ryan tidak salah paham.
"Kalau kamu harus memilih satu pria, antara klien Jhony dan Riqky siapa yang kamu pilih ?"
"Kenapa aku harus memilih dua orang itu?"
"Pikirkan dan jawab lah. Kalau kamu harus terdampar di pulau yang tidak berpunghuni, siapa di antara mereka akan kamu pilih."
Ivanka diam sesaat dan berpikir.
"Riqky"
"Kenapa kamu pilih Riqky?"
"Karena Riqky tidak seperti klien Jhony yang terlalu genit. Dia mempunyai sikap gentle. Dia juga tipe pria cool. Aku lebih nyaman bersama pria dengan karakter seperti itu."
Ryan merasa tiba-tiba hati nya terasa sakit seperti ter iris-iris.
Ryan juga berpikir sama dengan Ivanka, Riqky jauh lebih baik dari Jhony dan Ryan juga tahu kalau Riqky adalah tipe pria yang bisa masuk dalam kategori yang akan Ivanka pilih.
Bersama Ivanka, Ryan mengetahui apa yang Ivanka suka dan benci.