Keributan yang di kira demo penolakan malah menambah nilai plus lagi buat Ivanka.
Dengan kejadian ini membuat gosip miring hilang dengan sendirinya dan kabar kehebatan Ivanka lah yang terdengar.
Esoknya hari dia menuju ke departeman penjualan. Sebagai orang baru di tempat itu, Ivanka melapor ke kepala bagian dan menyapa staf lain nya. Kehebatan nya tidak membuat nya sombong.
Ivanka menyesuaikan diri dengan cepat.
Dia mempelajari semua dan tidak malu bertanya kepada staf lama disana.
Dalam 1 minggu dia sudah memahami situasinya. Setelah memahami semua nya, dia meminta ijin ke Mr Song agar memberi nya kuasa penuh melakukan perubahan.
Departemant ini memang tempat "basah".
Belum lama di sana banyak klien berusaha menyuapnya.
Ivanka tidak langsung memutuskan kontrak kerjasama seperti yang dulu dilakukan saat dia di bagian penerimaan barang.
Beda bagian beda lagi cara menangani masalah.
Ivanka yang dulu membuat Andy kagum dengan sistem pemikiran dan cara kerjanya kini Ivanka membuat Mr Song terpesona padanya.
Departeman penjualan lebih sibuk lagi. Di sana selain Ivanka harus bisa mencapai target dalam menjual barang Ivanka juga harus mengatur semua stok barang dengan rapih.
Semua sisa hasil produksi perusahaan ada di sana termasuk barang cacat produksi. Dia harus bisa menjual barang dengan banyak selain untuk mencapai target penjualan juga untuk menghindari terjadi penumpukan barang yang akan membuat gudang stok nya "meledak".
Karena sisa produksi untuk ukuran perusahan terbesar di jawa barat bukan lah sedikit.
Waktu berlalu cepat, sudah 3 bulan Ivanka di departeman penjualan dan semua sudah berjalan rapih.
Sistem yang di terapkan Ivanka mencegah tindak korupsi terjadi. Dia membuat kebijakan - kebijakan baru.
Yang tentunya menguntungkan perusahaan.
Sementara di kantor pusat besar bos memeriksa laporan tri wulan.
Yang pertama di cari nya adalah laporan dari departemant penjualan. Ia tentu sangat penasaran tentang departemant itu khususnya Ivanka.
Makin di baca makin melotot matanya.
"Bagaimana mungkin ini terjadi ?"
Ini belum pernah terjadi, pikirnya lagi.
Biasanya departemant yang sekarang di kelola Mr Song hanya menjual barang sisa produksi saja itu pun sudah merepotkan dan banyak yang hanya menjadi barang stok untuk waktu bertahun-tahun. Dan dia ingat betul bahwa dulu Mr Liu penanggung jawab sebelumnya yang kedapatan korupsi itu meminta tambahan bagunan gudang untuk menampung stok barang yang ada.
Tapi sekarang Mr Song bahkan mengajukan permintaan produksi baru. pekerjaan yang biasa menjadi bagian dari marketing kantor pusat.
Bagaimana mungkin departemant penjualan bisa menjual barang dengan permintaan produksi baru? pikir nya lagi.
Dia merasa perusahaan akan merugi. Dia harus menambahkan gudang yang sangat besar karena departeman penjualan hanya peduli untuk menjual produksi baru, pikirnya lagi.
Dengan emosi tanpa membaca habis laporan dia keluar luar dan menuju ke departemant penjualan.
Sesampai nya bos besar di sana dia melihat Mr Song dan Ivanka sedang berbicara dengan beberapa orang klien.
Tapi bukan itu yang menjadi perhatian nya, melainkan kondisi didalam gudang stok.
Stok barang di sana tersusun dengan rapih. Klien akan berbelanja seperti di supermarket.
Tumpukan rapih masing - masing jenis yang di susun berderet. Di tiap tumpukan terdapat contoh barang dan keterangan.
Ini akan sangat membantu klien dalam menentukan pilihan.
Sibuk dengan klien, Song dan Ivanka tidak menyadari kehadiran bos besar.
Mereka fokus dengan para klien. Tentunya meraka tidak akan membiarkan mangsanya lolos. Tumpukan rupiah adalah gambaran buat para klien bagi Song dan Ivanka.