"Apa? Ayah ingin aku menyelesaikan kasusnya?" si gadis menunjuk dirinya sendiri dengan wajah syok.
"Kenapa? Apa kau tidak bersedia?" Tie Xue Leng tersenyum lembut.
"Tidak, tidak, tentu saja aku bersedia!" Tie Ruo Nan akhirnya bereaksi dan melompat gembira.
Sang ayah mengangguk, lalu mendesah, "Kau ingin menapaki jalan yang sama denganku. Selama bertahun-tahun, kau terus berada di sisiku. Kau telah banyak terpengaruh olehku, dan telah mempelajari banyak hal. Seekor elang hanya bisa belajar terbang sendirian – dengan begitu, dia bisa terus berkembang. Ayahmu ini sudah tua, dan luka-lukaku tak bisa disembuhkan. Aku tak bisa terus bersamamu selama kau hidup. Generasi baru akan menggantikan yang tua; apapun yang terjadi nanti, kaulah yang menentukan."
"Ayah… jangan menyerah dulu. Bukankah masih ada harapan untuk sembuh?" suara si gadis terdengar bergetar – ia berusaha menahan tangis.