Fan Xian ingin tersenyum tetapi tidak bisa. Seolah-olah ekspresi di wajahnya telah dibekukan oleh angin dan salju di luar Kuil. Dia menatap linglung ke Wang Ketiga Belas di depannya. Dia memandangi wajah sahabatnya yang tenang namun keras kepala. Setelah sekian lama, dia menghela napas dalam-dalam dan merasakan hawa dingin di lubuk hatinya.
Dia tahu apa yang dikatakan temannya ini benar. Dia bukan orang yang bisa berbicara secara hipotesis, itulah sebabnya dia merasa kedinginan.
Jika masa depan tidak berkembang seperti yang diharapkan Fan Xian dan Sigu Jian, jika orang-orang di dunia akan berpikir bahwa Fan Xian hanya menjarah kekuatan Dongyi tanpa mempertimbangkan kepentingan warga dan pedagang Dongyi, mungkin pada saat itu Wang Ketiga Belas akan menentangnya.