Hari sudah larut malam. Fan Xian berdiri sendirian di sisi lubang pedang, memandang dengan linglung ke arah pedang-pedang yang ada di lubang itu, yang berdiri tegak seperti gandum, serta seperti ujung pohon yang menunjuk ke langit. Tempat di mana dia berdiri sekarang kebetulan adalah tempat berdiri Wang Ketiga Belas sebelumnya. Ketika dia melakukan percakapan terakhirnya dengan Sigu Jian, dia samar-samar bisa mendengar suara tangisan Wang Ketiga Belas. Walaupun suara itu kecil, Fan Xian masih bisa mendengarnya.