Pada dini hari, Fan Xian kembali ke rumah dan mengganti pakaiannya. Dia memberi beberapa perintah lalu membawa keretanya menuju Istana Kerajaan. Ketika dia tiba, suasana di luar gerbang Istana sudah tampak ramai. Para pejabat di sana tampak saling berkelompok berisikan dua ataupun tiga orang, semuanya saling berbisik tentang sesuatu.
Fan Xian mengangkat tirai untuk melirik keluar dan tidak bisa menahan diri untuk menggelengkan kepalanya. Sepertinya acara semalam sudah menjadi gosip. Secara alami, dia berada di jantung pembicaraan para pejabat.
Setelah malam tanpa tidur dan setelah berurusan dengan begitu banyak hal, semangatnya menjadi redup. Dia menerima handuk yang telah dibasahi air es dari tangan Teng Zijing dan menggosoknya dengan kuat di wajahnya. Kulit di wajahnya terasa seperti ditusuk oleh jarum, tetapi semangatnya akhirnya sedikit terbangun. Dia menguap dan menggeliat. Setelah menghembuskan udara yang kotor, dia turun dari kereta.