Ujung pedang itu terbenam di bahu kiri Xiao En untuk sesaat sebelum ditarik keluar kembali oleh Friar He, diikuti dengan aliran darah yang terlihat sama sekali tidak anggun. Pada usianya yang memasuki 80, jumlah darah dalam tubuh Xiao En jelas lebih sedikit daripada orang yang lebih muda darinya.
Friar He, melayang kembali dengan pedangnya!
Xiao En yang duduk di tanah, mengambil sebuah kayu bakar yang besarnya menyerupai lengan manusia. Sebelum pedang Friar He mengenainya, entah bagaimana caranya, mengorbankan bahu kirinya dan berhasil memukul tulang kering pada kaki Friar He dengan menggunakan kayu tersebut.
Ujung kayu itu hancur berkeping-keping, menunjukkan betapa kuatnya benturan itu.
Wajah Friar He yang awalnya sudah pucat sekarang menjadi lebih pucat lagi saat rasa sakit menjalar dari kakinya. Sementara tangan kanannya masih memegang pedangnya, kaki kirinya mulai bergetar.