Sang Putra Mahkota memiringkan kepalanya dan berhasil menghindari tamparan itu. Dia lalu meraih pergelangan tangan ibunya yang dingin dan menatapnya dengan tenang.
Sang Permaisuri tidak mengira sang Putra Mahkota yang biasanya lemah lembut itu memiliki tatapan yang tajam. Dia merasa takut dan menarik tangannya, lalu berkata dengan perlahan, "Apakah kamu percaya bahwa ibumu ini yang salah?"
Sang Putra Mahkota mengerutkan keningnya sambil menjawab. "Aku tidak akan berani."
Sang Permaisuri tiba-tiba mengeraskan suaranya, "Apakah kamu tidak tahu bahwa Fan Xian telah bertemu dengan sang Pangeran Kedua di atas kapalnya?"
Sang Putra Mahkota tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap mata sang Permaisuri. Dia berkata dengan tenang, "Ibu, apakah kamu mengizinkanku untuk menangani masalah ini? Sebagai seorang penyair yang terkemuka, bukanlah hal yang aneh jika Fan Xian bertemu dengan Pangeran Kedua."