Dou Qingyan tidak pernah melihat ada orang yang berbicara padanya seperti itu. Setelah terkejut untuk waktu yang lama, ia mengernyit dan berkata, "Apa maksudmu? Apa maksudnya dengan tunagrahita ini?"
"Tunagrahita adalah istilah untuk sesuatu yang dikenal dengan keterbelakangan mental." Mata Gu Nianzhi membara dengan amarah. Ada api yang berkobar di dalam dirinya, dan ia harus mengepalkan tinjunya untuk menahan dirinya agar tidak menonjok wajah Dou Qingyan. Suaranya sedingin danau beku ketika menambahkan, "Keterbelakangan mental—kau paham sekarang?"
"Tidak pernah dengar." Kernyitan Dou Qingyan semakin dalam. Ia menggelengkan kepalanya. "Lupakan saja, kau terlalu muda untuk memahami apa yang kubicarakan, lagipula."
"Kenapa saya tidak akan mengerti?" Gu Nianzhi menjulurkan tangan ke arah Dou Qingyan. "Berikan ponselmu. Saya ingin menanyakan sesuatu."