Pil dari Dewa Agung Suci sudah pasti sangat manjur. Namun, ia telah memberikan pil ini kepada putranya agar putranya itu tetap aman.
"Mengenai pil itu, berapa banyak yang kau miliki?" Gu Xi Jiu ingin tahu.
"Satu. Mengapa?"
"Jika kau memberikannya padaku sekarang, bagaimana jika kau membutuhkannya di kemudian hari?"
"Jangan khawatir. Aku yakin hari itu tidak akan pernah datang. Berhentilah bicara omong kosong. Telan sekarang!" Di Fu Yi sangat percaya diri. Ia memasukkan tablet itu ke dalam mulut Gu Xi Jiu dan menuntut, "Menurutlah. Telan pilnya."
Nada suaranya begitu akrab seperti biasanya. Gu Xi Jiu merasa geli dan di saat yang sama merasa sedikit getir. Namun, dia tidak menolak tawaran Di Fu Yi kali ini; dia menelan tablet itu. Tablet itu berbau harum, tetapi rasanya tidak enak. Wajah Gu Xi Jiu berkerut dengan canggung. Butuh beberapa saat sebelum dia menelannya. Saat itu, lidahnya sudah mati rasa karena rasa yang tidak enak.