"Arani! ya Tuhan... Arani! Bertahanlah...!" teriak Nizam dengan panik. Ia berteriak-teriak ketika melihat Iqbal yang sibuk menembak beberapa prajurit Azura yang berusaha menembaki mereka. Ini seperti kanibal. Iqbal menembak prajuritnya sendiri. Jadi para prajurit terbelah menjadi dua kubu. Yang di bawah kepemimpinan Arani dan yang memberontak.
"Iqbal! Apa yang sebenarnya terjadi? Cepat carikan jalan untuk kami! Arani terluka." Nizam berteriak dengan suara bergetar. Ia benar-benar tidak habis pikir apa yang sebenarnya terjadi. Prajurit Azura terbagi dua. Nizam sebenarnya sudah bisa menebak siapa yang memberontak. Karena tidak ada lagi orang yang bisa menguasai prajurit kerajaan Azura selain Arani dan Amar selain Perdana Mentri Salman.