Nizam menatap Arani dari atas sampai bawah seakan ingin menyelami perasaan Arani dari luar sampai ke dalam. Ditatap Nizam dengan pandangan yang tajam bagaikan akan mengulitiinya hidup - hidup membuat Arani menjadi jengah. Ia hanya menundukkan kepalanya dan tidak berani melawan pandangan mata dari majikannya itu.
Arani kemudian mendengar Nizam menghela nafas dan berkata lirih,
"Aku dulu tidak pernah berpikir akan menjadi menjadi seperti ini. Aku berpikir kalau Aku akan hidup dalam kedamaian. Kalaupun akan ada kekacauan tidak akan sampai merenggut nyawa orang. Aku sebenarnya tidak terlalu berambisi menjadi yang terhebat. Aku hanya ingin menjadi raja sesuai dengan keinginan Ibunda.
Tetapi tahta itu belum Aku capai, Aku masih belum duduk disinggasana raja, Aku masih belum memegang tampuk kepemimpinan. Masalah sudah datang bertubi - tubi kepadaku. Tetapi dari semua peristiwa yang ku alami, peristiwa di dalam harem adalah yang paling menggoncangkan diriku.