Alena tertawa geli melihat Nizam tersedak, minumannya tersembur dan matanya berlinang air mata. Alena memeluk Nizam dan menepuk - nepuk punggungnya dengan lembut. " Mengapa Kau begitu kaget, Apa kau pikir Aku akan benar - benar meracunimu?" Kata Alena dengan lembut. Ia mengecup daun telinga Nizam dan menjulurkan lidahnya menyapu tepian telingan Nizam. Wajah Nizam langsung memerah. Ia balas memeluk Alena dengan erat.
"Tidak apa - apa. Kalaupun Kau meracuni Aku, Aku tidak akan protes. Daripada Aku mati melihat kau hidup dengan pria lain" Kata Nizam sambil membaringkan tubuh Alena di tempat tidur. Mata Alena terbelalak mendengar kata - kata Nizam.
"Aku benar - benar tidak mengira kalau Kau begitu tergila - gila kepadaku. Aku jadi berpikir lain." Kata Alena sambil tersenyum menggoda. Telunjuknya Ia torehkan ke kening Nizam lalu menelusuri mata dan pipinya.