Arani baru selesai berpakaian ketika ada suara ketukan pada pintu. Arani memandang Jonathan yang sedang melanjutkan sarapannya. " Siapakah ? Apakah pelayan? " Arani bertanya sambil berjalan perlahan. Tubuhnya masih terasa nyeri bahkan Ia sekarang merasa sedikit demam dan badannya panas.
"Aku tidak tahu, bukankah kita tidak memanggil pelayan" Kata Jonathan sambil berdiri.
Suara ketukan bertambah keras, " Arani ! Jonathan ! Bukalah ! Aku Alena datang menengok Kalian " Sebenarnya suara itu terdengar tidak terlalu keras tapi dampaknya terhadap Arani seperti mendengar suara petir disiang hari. Arani pucat pasi sambil menatap Jonathan.
"Matilah Kita, Nathan. Putri Alena datang " Kata Arani dengan panik.
"Memang kenapa ?" Jonathan tampak kebingungan dengan kepanikan istrinya. Ia memang mencintai Alena tetapi Ia tidak terlalu mengenal Alena. Berbeda dengan Arani. Ia tahu persis Calon Ratu Kerajaan Azura itu seperti apa.