Edward berdiri di depan jendela kamarnya. Menatap taman yang tertata indah didepannya. Besok adalah hari pernikahannya. Setelah persiapan selama 3 Minggu akhirnya hari yang dinanti telah tiba.
Walaupun kebahagiaan menyelimuti ayah dan ibunya tetapi Ia tetap merasa hampa. Pikirannya kosong bagaikan kertas putih yang tak ternoda.
Edward merasa sebagai pecundang yang kalah dimedan perang. Semakin mendekati hari pernikahan hatinya semakin perih. Ia menatap Tuxedo yang tergantung dikamarnya. Tuxedo berwarna putih itu akan mendampinginya melepas masa lajangnya.
Teman-teman laki-lakinya sudah menelponnya dari tadi. Pesta bujangan akan dilakukan malam ini. Di sebuah hotel ternama. Semua diatur oleh George Suaminya Elsa. Elsa sendiri ikut sibuk mempersiapkan hari pernikahan Edward. Ia bahagia akhirnya Edward akan menikah. Elsa bertindak seakan Ia adiknya. Bahkan Ia menemani Lila mencari perlengkapan pesta selain dengan ibunya.