Happy Reading
.
.
.
***
Orlee menyuapi Kendrick dengan telaten. Tak ada ucapan dari Orlee. Dalam hatinya Orlee sangat tak tega melihat Kendrick sakit.
"Ada yang mau kamu sampaikan?"
"Tidak."
Kendrick menghela napasnya. Ia sedang tidak mau berpikir, kepalanya sedikit sakit.
"Habiskan makananmu."
"Aku sudah kenyang."
"Bagaimana bisa sembuh, kalau tak makan!"
"Kepalaku sakit."
Orlee segera menyimpan mangkuk itu. Ia memijat pelan kepala Kendrick.
"Sudah kubilang habiskan makanannya, minum obat."
"Aku tak biasa minum obat."
Orlee segera melepaskan tangannya yang memijat kepala Kendrick. Ia mengambil kembali sup itu.
"Cepat!"
Kendrick pun menuruti maunya Orlee. Sampai pada suapan terakhir. Orlee menyerahkan air putih untuk diminum lalu ia memberikan obat, meski harus dipaksa.
"Aku mau tanya."
"Tanyakan saja."
"Kamu kenapa marah-marah?"
"Siapa yang marah? Tidak, aku biasa saja."
Orlee segera berlalu dari kamar Kendrick. Ia menyimpan mangkuk juga gelasnya.