Sepanjang perjalanan menuju kantor nya, Marsha tampak mengerucutkan bibirnya dan sesekali berdecak kesal.
Sungguh suasana hatinya di pagi hari ini tidak ia harapkan sama sekali.
"Ada apa denganmu? Mengapa pagi ini kau tampak aneh sekali?" tanya Daren bingung sesekali melirik Marsha yang berada di sebelah kiri nya, lebih tepat nya Marsha duduk di bangku penumpang di sebelah pengemudi.
Marsha tampak memutarkan maniknya malas sambil menyenderkan tubuhnya pada sandaran bangku itu.
"Ayah semakin menyebalkan!" pekik Marsha tiba tiba.
Daren yang semula ingin mempertanyakan kembali, mengorek informasi, kini seakan enggan untuk mengajukan pertanyaan tersebut, sebab bagaimanapun Anderson adalah atasannya.
"Cih, aku tahu kau akan diam dalam sekejap jika aku mengatakan ini pada mu," ujar Marsha sambil melipatkan kedua tangannya itu.
Daren diam seribu bahasa, tanpa sedikit pun ada perkataan yang dapat terlontar dari mulut nya.