Daren kini telah berjalan kurang lebih lima belas menit, yang dengan kata lain ia sebentar lagi akan sampai di Cafe An, dimana pesan email tersebut telah mengatakan padanya disanalah tempat yang menjadi titik temu keduanya.
Manik Daren tampak memandang jauh ke arah depan.
'Ah ... itu tempatnya,' benak Daren saam mendapati banner logo bertuliskan 'Cafe An'.
Dengan hati hati ia memasuki cafe tersebut. Hanya beberapa orang yang berada di sana.
Seorang gadis berambut hitam panjang yang tergelung keatas, pria tua yang sedang menyesapi kopinya, dan sepasang ibu beserta anak laki laki yang sedang menikmati cake nya.
Daren menghela nafasnya pelan. Sejauh ini tak ada satupun menurut nya yang sesuai kriteria yang bersarang di kepalanya.
'Ah ... blind spot,' pekik Daren dalam hati mengingat salah satu clue lainnya yang di tekankan pada email sebelumnya yang dikirimkan pada Daren sebelumnya.