アプリをダウンロード
14.38% Unexpected Client / Chapter 65: Peluang

章 65: Peluang

Mr.K yang baru saja selesai operasi langsung dipindahkan ke ruang rawat inap VVIP dengan segala alat bantu yang masih melekat ditubuhnya atas perintah Prof.Hans.

Ya Prof.Hans menginginkan segala yang terbaik untuk anaknya.

Sebagai orang tua tentu saja prof.Hans tidak menginginkan kehilangan anaknya itu.

'Hei Kev bangunlah .... kau tak ingin gadis itu semakin depresi dan frustasi karena mu kan ? gadis itu terlalu rapuh asal kau tahu ... dan aku merindukan sikap mu yang dingin itu' lirih Prof.Hans dalam benak, saat mendapati anaknya yang masih setia memejam kan maniknya.

Prof.Hans memejamkan manik nya, dan berusaha berfikir mengenai kejanggalan dari apa yang sebenarnya terjadi.

Jujur prof.Hans semakin penasaran, dan bingung dibuat nya.

Bagaimana tidak, sebelum Mr.K jatuh pingsan ia memberikan sebuah nomor yang entah nomer apa sebenarnya, lalu Clara selalu menyalahkan dirinya, terlebih anaknya meminta menjaga Clara.

Apa sebenarnya yang terjadi ? Apa pekerjaan anak nya?

Hal itu yang terus menerus ada di pemikiran Prof.Hans.

Dengan sedikit ragu Prof.Hans mencoba menghubungi nomer yang sempat di berikan oleh Mr.K pada prof.Hans.

Setelah beberapa kali nada sambung berbunyi akhirnya seseorang mengangkat telefon tersebut.

"Hallo"

"Hallo"

"Siapa anda ? Ada perlu apa menghubungi saya ?"

Prof.Hans memutar otaknya, sungguh ia bingung apa yang harus ia katakan, haruskah ia berkata jujur pada pria yang ia telefon ??

"Saya ... orang yang dekat dengan pemuda yang kecelakaan tadi.... ia memberikan nomer anda pada saya"

"A..-ah saya mengerti ... maaf sebelumnya atas ketidak sopanan saya"

Prof.Hans semakin mengerutkan alisnya.

Apa maksudnya ini ? Siapa pria yang ada di sambungan telefon.

"Tidak apa apa ...."

"Maaf atas pemantauan saya yang kurang sebelumnya, Bisa kau jelaskan detail kejadian yang terjadi sebelumnya ?"

"Sebuah mobil tiba tiba melaju dengan kencang ke arah Clara, dan an...- pemuda itu mendorong Clara kearah saya sedangkan dirinya berusaha menghindar melompati mobil itu namun gagal, sehingga kecelakaan tak dapat dihindari"

"Apakah gadis itu dalam keadaan baik saat ini ?"

"Ya ... hanya saja kondisi nya menjadi rapuh semenjak pemuda itu yang terluka, dan selalu menyalahkan dirinya"

"Baik... anda tenang saja , saya yang akan memback up dari belakang atas keamanan kalian"

'Apa maksudnya? apa benar kecelakaan ini terjadi dengan disengaja ? apakah masih ada seseorang yang mengincar Clara ? Siapa mereka ?' monolog prof .Hans dalam benak.

Setelah pembicaraan selesai prof.Hans mematikan sambungan telefonnya.

Sungguh walaupun prof.Hans telah menghubungi nomer orang yang Mr.K berikan padanya, Prof.Hans tetap tak mengetahui maksudnya, namun satu hal yang prof.Hans tangkap memang keadaan mereka tidak lah aman dan masih ada orang yang mengincar mereka, terlebih Clara.

'Nak bangunlah .... apa pekerjaanmu sebenarnya' lirih Prof.Hans dalam benak.

...

...

Seorang pemuda tampak tenang dan sesekali menyesap latte nya.

Entah mengapa pemuda itu tampak senang, dengan kabar yang di berikan anak buahnya sebelumnya.

Seharusnya ia marah karena anak buahnya gagal melakukan jalan pintas yang ia suruh pada anak buahnya, namun berhubung ia mempunyai ide lain dibalik gagal nya rencana nya, ia tak henti hentinya menyesap latte nya dengan senyuman yang masih terlihat di raut wajah nya.

Tok

Tok

"Masuk" ucap pemuda itu santai.

"Mengapa kau menyuruhku kemari ?" tanya seorang gadis yang baru saja datang sambil mendudukkan dirinya pada bangku yang kosong.

Pemuda itu tersenyum,sambil melanjutkan menyesapi latte nya.

"Aku mempunyai ide yang bagus kak" ucap Pemuda itu.

"Ide ?! ide apa maksudmu ?" tanya kakaknya bingung.

"Kau tahu .... ternyata Asisten bodoh itu menyukai Clara .... dan kau tahu Clara seperti nya menyukai asisten bodohnya itu" ucap Jackson pada sang kakak.

"Waktu itu aku memang sempat menduganya, tapi aku tak tahu jika itu memang benar .... dari mana kau tau ?" tanya Jessi.

"Tentu saja anak buahku memantaunya.... kau tau ka .... Clara saat ini dalam keadaan rapuh karena menangisi asisten bodoh itu" ucap Jackson .

"Sungguh ?"

Jackson menganggukan kepalanya.

"Kalau gitu kita dapat memanfaatkannya, agar ia langsung yang menyerahkan dirinya pada kita dengan menggunakan nama asisten itu" ucap Jessi.

"Bingo !! ... itu memang rencanaku .... tinggal kakak yang mencari nomer baru gadis itu" ucap Jackson.

"Oke ... itu urusan mudah" ucap Jessi santai.

Setelah kesepakatan keduanya, Jessi meninggalkan ruangan Jackson.

'Kurasa bibi akan suka dengan kerjaku ini' lirih Jackson dalam benak.

————-

Please leave comment and vote 😊


Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    週次パワーステータス

    Rank -- 推薦 ランキング
    Stone -- 推薦 チケット

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C65
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • テキストの品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    パワーストーンで投票する
    Rank NO.-- パワーランキング
    Stone -- 推薦チケット
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン