アプリをダウンロード
7.15% cinta dalam jas putih / Chapter 35: Ternyata,akulah yg lebih lemah..

章 35: Ternyata,akulah yg lebih lemah..

Yoga yg baru saja pulang dari tempat prakteknya, mendapati nita yg tengah serius membaca buku diruang tamu.

Nita hanya menatap sekilas ke arahnya, dan memfokuskan kembali matanya ke arah buku yg dibacanya.

Dia merasakan ada sesuatu yg tidak beres pada istrinya itu, dan memutuskan menghampirinya dan duduk disampingnya.

" Kamu kelihatan kesal "yoga memainkan jari-jari tangannya menyapu rambut nita yg berjajar cantik di keningnya "sepertinya aku harus minta maap, karena tadi mengijinkan elsa mengantarmu ke sekolah tanpa meminta persetujuanmu lebih dulu"

"Itu saja? " nita masih fokus pada bukunya

"Apa yg kalian bicarakan? " yoga mulai merasakan kecurigaan tidak biasanya nita sampai semarah itu.

Nita menutup bukunya, menatap yoga tajam, dan berkata

"Kamu gak bilang, dia sedang stase residen di sini, dia tinggal dirumah kenangan kalian yg dulu, dan dia yg mengatur supaya kamu memilih aku untuk melakukan pernikahan ini! "

Nita berbicara seperti laju kereta api yg begitu cepat.

"Aku jawab yg mana dulu? "yoga malah balik bertanya"padahal,hari ini pasienku banyak sekali.Aku pikir bisa menghilangkan lelahku dengan liat kamu tersenyum"

Apa-apaan ini, gerutu nita dalam hati. Dia mau mengalihkan pembicaraan, dengan pura-pura kecapean.

Sedetik kemudian dia melihat wajah yoga, dia memang benar-benar terlihat sangat kelelahan seharian bergelut dengan pasien.

"Hah, memang pada dasarnya aku sangat lemah"bisiknya dalam hati"melihat wajahnya seperti itu saja membuat aku enggan memaksanya menjelaskan"

"Kamu tidak usah menjelaskannya kalau kamu lelah" akhirnya nita mengalah, dia segera berdiri bersiap meninggalkan yoga.

Tapi yoga menariknya, dan memaksanya duduk kembali. Dan dia menyandarkan kepalanya di pangkuan nita.

Sambil menatap lekat nita yg masih berwajah kesal dan berkata

"Soal stase nya disini, jujur aku baru tahu tadi siang saat elsa menjemput kamu. Dan soal rumah itu,aku menyuruhnya tinggal disana karena itu memang rumahnya. Di sidang perceraian dulu, dia yg meminta rumah itu sebagai harta gono-gini. Memang dia yg meminta aku menikah denganmu tapi dia tidak bilang alasannya sama sekali, aku juga tidak pernah bertanya. Tapi dia hanya bilang demi axel"

Dia menyimpan tangan nita di dadanya"ada lagi nyonya yoga? "

"Kenapa dia tahu soal pengobatan nenek, dan beasiswa irsan? "

Yoga berpikir sejenak"Soal itu, aku juga sebenarnya mau menanyakan ini.Apa kamu mengenal elsa dulu? karena dia yg memberitahu aku kalo nenekmu sedang sakit, dan putra paman yg membutuhkan biaya untuk kuliah"

Nita jadi berpikir keras, dia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban tidak tahu.

"Ada lagi nyonya? "

Nita tertawa pendek"dia memintaku mengembalikan kamu dan axel setelah stase residennya selesai"

Sontak saja yoga terkejut mendengar ucapan nita"apa kalian tadi ribut selama perjalanan ke sekolah axel?"

"Nggak"jawabannya secepat kilat"tadi itukan bukan seperti keributan antara istri dengan seorang pelakor. Tapi seorang mantan istri yg masih mencintai mantan suami dan anaknya, dengan istri baru suaminya.kami bicara baik-baik.Jika terjadi keributan pun, kami masih bisa ribut dengan berwibawa, kok"

Tawa yoga meledak, dia tidak bisa menahannya lagi "Bisa-bisanya kamu bilang itu sama aku, padahal kan yg kalian rebutkan itu aku. mana ada wanita seperti itu"

"ya, aku tahu. itu cuma aku"nita sadar diri"tapi bukan itu yg membuatku kesal, aku tidak suka dia yg menilai orang rendah"

"Jadi kamu tidak marah,walaupun elsa bilang berniat mengambil kembali aku dan axel? "

"Tentu saja aku marah"nita berkilah"kaliankan bukan barang yg bisa dipinjamkan, kemudian harus dikembalikan"

Yoga mengetuk-ngetuk hidung nita dengan jarinya"kamu mau mengembalikan kami? "

"Tidak" jawab nita "aku tidak suka menyerah dengan mudah sebelum aku berusaha"

"Kalau begitu,pertahankanlah kami"yoga mencium bibir nita, tetapi mendapat perlawanan darinya.

"Aku memang berniat mempertahankan semua yg aku miliki"Nita mendekatkan wajahnya pada wajah yoga"Jadi bersikap baiklah padaku, supaya aku mempertahankanmu"

Nita mengakhiri ucapannya dengan menjulurkan lidahnya dan menahan tawa sampai wajahnya memerah.Dia tidak pernah bisa tidak mempermainkannya.

Yoga baru tersadar telah dipermainkan istrinya itu, dan membalasnya dengan memencet hidung nita.

"Kamu tahu, ternyata hati aku bisa berubah dengan cepat hanya dengan melihat kamu"

Nita tersenyum sambil mengangguk tanda setuju dengan ucapan yoga"aku tahu, kamu kan bilang sama elsa aku itu cantik, mana ada lelaki yg tidak suka wanita yg cantik"

"Yah, aku nyerah saja. kamu memang gak bisa digombalin"

Nita tertawa kegelian melihat ekspresi wajah yoga yg kecewa

"Bercanda pak dokter!" kali ini nita yg merayu yoga dengan pelukan. Dan berbisik ke telinganya

"Aku tidak akan menyerah begitu saja pada elsa, aku akan berusaha sekuat tenaga mempertahankan semuanya"

Senyuman terlihat di wajah yoga.

Kali ini nita teringat dengan ucapannya pada elsa yg harus memilih antara suami atau anaknya.

Tapi pada kenyataannya, ternyata dialah yg sudah menjadi tamak.

Dia ingin mempertahankan keduanya.


章 36: Hadiah adik perempuan

Pagi-pagi sekali sebelum berangkat ke rumah sakit, yoga mendapat telepon dari sekolah axel, hari ini wali kelasnya hendak membicarakan evaluasi belajarnya.

Enam bulan yg lalu, di sekolahnya.Axel dalam tahap pengawasan, dia sering berkelahi dengan teman-teman sekelasnya. Bahkan tidak pernah mengerjakan setiap soal-soal yg diberikan guru-guru di sekolahnya.

Bu orin yg yoga kenal sebagai wali kelas axel tampak sudah Menunggunya di ruang guru.

"Silahkan duduk pak dokter, maap saya sudah mengganggu waktu bapak"

"Tidak apa-apa"

"Baiklah, saya mulai saja.Setelah selama enam bulan ini saya dan guru-guru mengawasi belajar axel,saya cuma mau memberikan ucapan selamat "

pembicaraan bu orin terhenti sejenak, dia membuka satu map yg tergeletak di mejanya.

"Perubahan belajar axel sangat bagus, bahkan saya bisa menyebutnya luar biasa. Sikap axel pun menjadi lebih terbuka dan bisa berteman dengan teman sekelasnya.Saya harap axel bisa mempertahankannya"

"Syukurlah" Yoga merasa lega

Bu orin tersenyum dan melanjutkan pembicaraannya.

"Nona yg sering menjemput axel itu sepertinya sangat tahu kekurangan dan kelebihan axel, dia mengajar axel dengan baik. Axel anak yg sangat tidak suka dipaksa, dan dia bilang nona itu yg membantunya belajar dirumah"

"Dia,istri saya" Yoga menjelaskan, bu orin pasti tidak mengetahuinya karena pertama masuk ke sekolah ini, disaat axel kerap bermasalah di sekolahnya dia hanya mengetahui bahwa orang tua axel sudah bercerai.

"Maapkan saya tidak tahu nona itu istri pak dokter"

"Tidak apa-apa"yoga tersenyum"saya ucapkan terima kasih karena bu guru sudah dengan sabar membimbing axel di sekolah"

Bu orin mengulurkan tangannya"itu tanggung jawab saya sebagai seorang guru. Terima kasih pak dokter sudah mau meluangkan waktu ke sekolah ini.Saya harap kerja sama pak dokter dan istri untuk bisa terus mendukung axel di rumah"

"Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk axel" yoga menjabat tangan bu orin "saya akan selalu menyempatkan waktu untuk axel, kalau begitu Saya permisi dulu"

Yoga bergegas meninggalkan sekolah axel, pikirannya kembali ke pembicaraanya dengan bu orin di sekolah.

"Ternyata, aku sendiri yg bilang pada bu orin dia itu istriku"dia tersenyum sendiri " padahal dulu,di depan nita. aku yg dengan sombongnya bilang kalau aku sangat mencintai elsa. Dan aku juga yg ingin pernikahan ini disembunyikan,tapi aku sendiri yg membukanya"

Sambil terus memfokuskan diri menyusuri jalan menuju rumah sakit.

"Dia sudah mendapatkan hatiku" akunya dalam hati.

Sesampainya di rumah sakit,tampak sosok nita yg sudah berdiri menunggunya sejak lama. Dia sepertinya ingin mengetahui dengan segera alasan bu orin memanggilnya ke sekolah, itu terlihat jelas di wajah nita. Dia pasti khawatir kalau sudah ada sangkut pautnya dengan axel.

Nita mengikutinya ke dalam ruang pemeriksaan,dan bertanya.

"Ada apa? "

"Tidak ada apa-apa, hanya laporan tentang kemajuannya dalam belajar di kelas"

"Apa hasilnya? "todong nita

Yoga tersenyum kecil melihat nita yg penasaran"Bagus,bahkan dibilang luar biasa"

Raut wajahnya sekarang berubah menjadi bahagia"axel kan memang sudah pintar, dia seperti ayah dan ibunya yg juga pintar. Jadi pintarnya itu sudah keturunan"

Mendengar ucapan nita yg seperti itu,membuat dia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tertawa.

"Ibunya itu elsa atau kamu? "

Yoga baru menyadari kenapa pertanyaan itu tiba-tiba keluar dari mulutnya.

Nita mengerutkan dahinya "Elsa. diakan pintar,sekarang aja sudah residen"

Yoga memandangi nita tanpa berkedip, dipikirannya jika situasi saat ini di rumah, dia sepertinya akan cepat-cepat melahap bulat-bulat sosok cantik di depannya itu.

"Dibandingkan kepintaran elsa yg sudah residen, sepertinya kamu yg lebih pintar"

Wajah nita memerah di puji seperti itu.

"Kamu selalu pintar mengambil hati semua orang yg ada di dekatmu"

"Apa aku seperti itu? "nita malah balik bertanya

"Apa aku harus sebutkan satu persatu? mulai dari axel, azka, bahkan sampai pak wadir juga,dan lelaki di depanmu ini"

Nita langsung mengerti yg di maksudnya adalah yoga. Tapi dia merasa tidak seperti yg diucapkan yoga, dia hanya mencoba mengikuti semua yg ada dihadapannya.Karena tidak banyak yg mengetahui kalau dulu ditempatnya sekolah, dia tidak pandai bergaul. Bahkan dia hanya mempunyai satu teman.

"Kita harus memberi axel hadiah" yoga memberikan usulan pada nita.

Nita teraneh "kita? "

Yoga tersenyum kecil dan mencoba mengatur volume suaranya dan berkata

"Sepertinya,kita harus menghadiahkannya seorang adik perempuan.Supaya dia tidak terlalu manja"

Wajahnya langsung memucat"adik perempuan, maksudnya? "

Yoga sangat senang mempermainkannya, apalagi dengan pura-pura seperti itu.

"Adik perempuan, dari ayah dan bubunya"seraya memukul kecil pundak nita dengan lembaran kertas yg dipegangnya, berjalan menuju tempat duduknya dan berusaha menyembunyikan kesenangannya itu dengan pura-pura membaca file pasien.

"Ah, dia sudah berani menyinggung masalah anak sekarang"gerutunya dalam hati"atau dia sedang mempermainku? "

Nita memutuskan mengikuti permainan yoga kali ini.

"Ya,, ya,, baiklah"nita menganggukan kepalanya sambil berjalan mundur dengan hati-hati. Dan berhenti begitu sampai di pintu, untuk melanjutkan perkataannya

"jadi, kamulah yg harus berusaha membuatku hamil anak perempuan itu! "

Dia menjulurkan lidahnya seraya mengedipkan sebelah matanya, sebelum keluar dari ruangan itu.

Yoga tertawa kecil melihat nita yg sengaja mempermainkannya, tapi kata-kata nita tadi itu seperti tantangan nakal buatnya.

Tanpa di sadarinya, kali ini pun perasaannya sedang dilanda awan yg cerah bertuliskan kebahagiaan.


Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C35
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • テキストの品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    パワーストーンで投票する
    Rank 200+ パワーランキング
    Stone 0 推薦チケット
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン

    tip 段落コメント

    段落コメント機能がWebに登場!任意の段落の上にマウスを移動し、アイコンをクリックしてコメントを追加します。

    また、[設定]でいつでもオフ/オンにすることができます。

    手に入れました